nusabali

FENG-SHUI : Menyelaraskan Anak dengan Alam

  • www.nusabali.com-feng-shui-menyelaraskan-anak-dengan-alam

SEORANG anak menjadi pintar bukan hanya karena pelajaran yang diterimanya di sekolah, tetapi juga dibentuk oleh alam sekitarnya.

Karena itu, dengan alam pun sebaiknya anak mulai diperkenalkan sejak dini, agar supaya mereka dapat bersosialisasi dan memahami mengapa Tuhan menciptakan alam sekitar untuk keperluan manusia.

Sebagai orangtua, memberitahu anak bahwa kita selalu hidup berdampingan dengan alam sangatlah perlu. Sebab, alam tidak saja memberikan kesempurnaan bagi lingkungan sekitar, tapi lebih dari itu, alam merupakan sarana untuk belajar dan menumbuhkan sifat dasar yang baik. Munculnya rasa kasih sayang pada anak bisa saja muncul ketika sang anak mendapatkan contoh dari alam dan lingkungannya.

Misalnya, dengan memelihara binatang peliharaan, seperti: kucing, anjing, burung atau ikan, merupakan salah satu cara supaya mereka bisa berinteraksi langsung dengan makhluk ciptaan Tuhan yang lain. Sekali-sekali ajak dan ajarilah bagaimana memberi makan, memandikan atau berbuat sesuatu yang baik terhadap binatang peliharaan, agar sang anak dapat melatih rasa tanggung jawab. Beritahu sang anak bahwa binatang itu adalah teman yang juga perlu disayangi seperti halnya manusia.

Perkenalkan juga sang anak dengan tumbuh-tumbuhan melalui pemeliharaan taman atau berkebun di sekitar rumah. Kemudian ajarilah mereka dengan contoh, agar rajin menyirami, memberi pupuk, dan menyapu halaman yang kotor, dan senantiasa menjaga kebersihan. Sebab, hanya dari lingkungan yang bersih, maka akan hadir Chi (energi) yang baik.

Supaya anak dapat mencintai alam sekitar, dapat dilihat dan diselaraskan dengan memperhatikan ‘Kua’ mereka. Karena setiap anak memiliki karakter tertentu, maka akan lebih mudah menyatu bila sang anak diperkenalkan dengan alam yang selaras dengan Kua-nya. Sang anak akan merasa cocok dan menikmati, sehingga akan timbul suatu kreativitas bersama dengan pertumbuhan sikapnya.

Selain itu, agar supaya anak bisa lebih menikmati alam sekitarnya, para orangtua sebaiknya perlu mencermati angka ‘Kua’ dari ‘Unsur’ sang anak tersebut. Sebab, Unsur anak yang dilihat berdasarkan bagan kelahirannya, sangat terkait dengan karakter dasar dari anak itu sendiri.

Dengan mengetahui gambaran karakter sang anak, maka setidaknya kita bisa memilihkan lingkungan alam yang selaras, sehingga anak akan termotivasi untuk bersikap dan bertingkahlaku yang baik dan positif. Dengan demikian, anak juga akan mengalami tumbuh kembang yang bagus, tidak saja secara intelektual, tapi juga Emotional Quotient (EQ)-nya dan Spiritual Quotient (SQ)-nya.

Anak yang memiliki Unsur Tanah misalnya, biasanya akan merasa lebih cocok dengan suasana gunung dan pantai. Adanya bebatuan dan suasana nyaman dengan karang-karang yang terdapat di lingkungan alam seperti itu, akan sesuai dengan karakter dirinya yang sedikit konservatif dan sulit untuk dibujuk. Dan, lingkungan itu bisa berdampak positif terhadap anak yang memiliki Anga Kua 2, Tanah ( – ).

Sedangkan hutan dan perkebunan akan lebih sesuai untuk dengan Unsur Kayu. Aneka macam pepohonan dan lingkungan alam seperti itu biasanya sangat dinikmati oleh anak dengan Kua 3, Kayu ( + ) dan Kua 4, Kayu ( – ), karena sifatnya yang terbuka, dan senang menolong, meski juga sangat sensitif.

Anak yang memiliki Unsur Logam, sebaiknya dikenalkan dengan lingkungan alam yang dapat mengembangkan sifat uletnya. Lingkungan alam seperti museum nasional. Suasana alam seperti ini sesuai dengan anak yang memiliki Angka Kua 6, Logam ( + ), dan Kua 7, Logam ( – ).

Anak-anak yang telah akrab dengan alam, tidak saja akan memiliki kepekaan dalam emosi dan karakternya, tetapi juga akan menambah iman mereka kepada Tuhan. Sebab, mereka akan bersentuhan dengan kebesaran alam ciptaan-Nya, yang harus selalu dinikmati, disyukuri, dan dijaga kelestariannya. Dan, sebagai orangtua, rasanya akan lebih bijaksana ketika membawa anak yang merupakan titipan Tuhan itu kepada wujud Tuhan Sang Pencipta. *

Komentar