nusabali

Panglukatan Gangga Pratista, Krama Dilukat 11 Sulinggih

  • www.nusabali.com-panglukatan-gangga-pratista-krama-dilukat-11-sulinggih

Sekitar 500 krama Bali dari berbagai kawasan mengikuti ritual Panglukatan Agung Gangga Pratista di Pantai Mertasari Sanur, Denpasar, saat Banyu Pinaruh pada Radite Paing Sinta, Minggu (14/10) pagi.

DENPASAR, NusaBali
Panglukatan Agung Gangga Pratista ini dipuput oleh 11 sulinggih dari berbagai soroh. Ritual Panglukatan Agung Gangga Pratista di Pantai Mertasari Sanur, Minggu kemarin, diinisiasi oleh Pinandita Sanggraha Nusantara (PSN) Korda Denpasar. Gangga Pratista yang dilaksanakan sejak pagi pukul 06.00 Wita hingga 10.00 Wita ini dengan pengrajeg karya Ida Pandita Mpu Jaya Acarya Nanda (sulinggih dari Griya Mumbul Sari Serongga) sebagai pendharma wacana.

Menurut Ketua Panitia Panglukatan Agung Gangga Pratista, Ida Pinandita I Wayan Dodi Arianta, upacara ini memang diselenggarakan saat Banyu Pinaruh, sesuai dengan bhisama PHDI Pusat. “Gangga Pratista ini sudah termasuk dalam bhisama PHDI Pusat. Gangga Pratista harus kami sosialisasikan ke masyarakat bahwa Banyu Pinaruh itu tidak hanya mandi biasa, namun menurut tattwa, dalam Banyu Pinaruh sebenarnya mendapatkan penglukatan Sanjiwani dari sang wiku (sulinggih),” jelas Pinandita Wayan Dodi.

Disebutkan, rangkaian kegiatan Panglukatan Agung Gangga Pratista ini sebetulnya sudah dimulai sejak Sabtu (13/10) malam---Hari Raya Saraswati pada Saniscara Umanis Watugunung)---, dengan ngeruak tempat panglukatan dan tempat nunas tirta (air suci). Tirta yang digunakan malukat merupakan tirta yang didapatkan dari botol yang ditaruh semalaman di tengah laut.

Nah, Minggu pagi sebelum Panglukatan Agung Gangga Pratista, tirta dalam botol di laut itu diambil dengan diiringi Tarian Rejang. “Tirtha ini dipakai untuk malukat, bersamaan dengan tirtha dari Kahyangan Tiga, Pura Besakih, dan dari segala penjuru mata air di Bali,” papar Pinandita Wayan Jodi.

Sedangkan 500 krama yang ikut dalam ritual Panglukatan Agung Gangga Pratista ini, kata dia, berasal dari seluruh Bali. Menurut Pinandita Wayan Dodi, ini merupakan ritual Panglukatan Agung Gangga Pratista pertama kali yang dilaksanakan PSN Korda Denpasar.

Sementara itu, Ketua Pinandita Sanggraha Nusantara (PSN) Korda Denpasar, Putu Gede Suranata, mengatakan digelarnya Panglukatan Gangga Pratista ini berdasarkan bhisama yang sudah dua kali dibahas dalam Mahasabha PHDI Pusat. Mestinya, hal ini sudah harus tersosialisasikan dan dilaksanakan.

“Inti dari upacara ini adalah ngadegin Ida Batari Gangga ring tengahing segara (di tengah laut) dengan menghaturkan yadnya. Jadi, kami mendak Batara Tirta Sanjiwani untuk panglukatan Bhuwana Agung dan Bhuwana Alit,” jelas Putu Gede Suranata.

Malukat Banyu Pinaruh yang merupakan rangkaian dari Hari Raya Saraswati, kata Suranata, bermakna agar setiap insan menyadarkan diri pada ilmu pengetahuan, dengan harapan bisa menjadi bijaksana. “Sedangkan peserta yang ikut Panglukatan Agung Gangga Pratista ini tidak dipungut biaya. Sarananya sesidan-sidan (seuai kemampuan, Red). Tidak bawa apa-apa juga boleh, asalkan datang dengan niat tulus,” tandas Suranata.

Dalam ritual Panglukatan Agung Gangga Pratista di Pantai Mertasari Sanur, Minggu kemarin, krama asal berbagai soror dilukat oleh sulinggih dari sorohnya masing-masing. Ada 11 sulinggih dari berbagai soroh yang muput ritual malukat kemarin.

Mereka masing-masing Ida Pandita Mpu Acharya Nanda (dari Griya Mumbul Sari Serongga/soroh Pasek), Ida Dhaksa Yoga Eka Wisesa (dari Griya Alas Arum/soroh Pasek), Ida Sri Bhagawan (dari Griya Bangli), Ida Sira Mpu Dharma Sunu (Griya Taman Pande Tonja/soroh Pande), Ida Sri Mpu Agni Yoga Sogata (soroh Pande),

Ida Rsi Bujangga Waisnawa Putra Sara Satya Jyoti (Griya Bhuwana Santhi Sesetan/soroh Bujangga Waisnawa), Ida Rsi Bujangga Waisnawa Putra Wirya (Griya Taman Sesetan/soroh Bujangga Waisnawa), Ida Pandita Mpu Yogiswara (Griya Gede Manik Uma Jati Kepaon), Ida Bhagawan Dalem Tarukan (Griya Dalem Tarukan/soroh Dalem Tarukan), Ida Pedanda Gede Oka Karang (Griya Tampak Gangsul Lumintang), Ida Pandita Agni Seri Begawan Acarya Yoga Prema Ananda (Griya Weda Phosana Bangli).  *ind,mi

Komentar