IMF-WB Sukses, Koster Berterima Kasih ke Rakyat Bali
Bali Dapat Manfaat Promosikan Pariwisata secara Gratis ke 189 Negara
DENPASAR, NusaBali
Gubernur Bali Wayan Koster mengucapkan terimakasih kepada semua komponen masyarakat atas suksesnya penyelenggaraan Annual Meetings IMF-World Bank di Nusa Dua, Kecamatan kuta Selatan, Badung, 8-14 Oktober 2018. Banyak manfaat yang diperoleh Bali dari peerhelatan akbar tingkat internasonal yang melibatkan 36.619 delegasi ini, termasuk promosi gratis pariwisata yang menjangkau 189 negara.
Ucapan terimakasih tersebut disampaikan Gubernur Koster kepada awak media di Ruang Rapat Praja Sabha Kantor Gubernuran, Niti Mandala Denpasar, Senin (15/10) siang. Gubernur Koster menyatakan, Annual Meeting IMF-WB 2018 telah berlangsung dengan aman, nyaman, damai, lancar, dan sukses. Event ini merupakan pertemuan tahunan lMF-WB yang terbesar sepanjang sejarah.
"Presiden IMF dan Presiden World Bank serta para delegasi memberikan apresiasi kepada pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Bapak Joko Widodo, serta Panitia Nasional yang diketuai Bapak Luhut Binsar Pandjaitan atas sukses besar yang dicapai dalam pertemuan ini,” ujar Koster yang kemarin didampingi Karo Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali, Dewa Gede Mahendra Putra.
Koster menyebutkan, semua agenda pertemuan berlangsung dengan lancar, pelayanan transportasi juga baik, ditambah keramah-tamahan masyarakat Bali, serta tampilan budaya selama Annual Meeting IMF-WB 2018. Bahkan, kata dia, pnyelenggaraan pertemuan tahunan IMF-WB di Bali ini merupakan terbaik dibandingkan event serupa sebelumnya yang digelar di negara lain.
“Penyelenggaraan di Bali ini akan dipakai sebagai standar kualitas pertemuan tahunan IMF-WB yang berikutnya di negara Iain,” jelas Gubernur asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng yang juga Ketua DPD PDIP Bali ini.
Menurut Koster, dengan penyelenggaraan event IMF-WB 2018 yang sukses besar ini, praktis semakin mengharumkan nama dan citra bangsa Indonesia, khususnya Bali, di mata dunia internasional. Dan, suatu kepercayaan, kehormatan, kebanggan, dan anugerah bagi pemerintah daerah dan masyarakat Bali, dengan dipilihnya Bali sebagai tempat penyelenggaraan event IMF-WB 2018. Sebab, event akbar ini telah memberikan manfaat langsung dan tidak langsung, baik dalam jangka pendek maupun panjang bagi perkembangan perekonomian Bali.
Banyak manfaat yang diperoleh Bali sebagai tempat penyelenggaraan Annual Meeting IMF-WB 2018. Pertama, Bali memperoleh dukungan pembangunan infrastruktur strategis, seperti Underpass Simpang Tugu Ngurah Rai Tuban, Kecamatan Kuta Selatan, Badung. Underpass sepanjang 720 meter ini dibangun dengan anggaran Rp 174 miliar dari APBN.
Kedua, pengembangan Apron Bandara Internasional Ngurah Rai Tuban, Kecamatan Kuta, Badung. Ketiga, pembangunan patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Bukit Ungasan, Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Badung. Keempat, dapat bantuan penanganan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah Regional Sarbagita di Suwung, Denpasar Selatan dengan anggaran Rp 250 Miliar dari APBN.
"Selain itu, tentu peningkatan jumlah kunjungan wisatawan lebih dari 34.000 orang,” tandas Koster. Yang tak kalah penting, lanjut Koster, adalah penambahan jumlah lapangan kerja mencapai 32.700 orang (meningkat 1,26 persen). “Terjadi peningkatan PDRB di atas Rp 1,2 triliun dan peningkatan pertumbuhan ekonomi Bali mencapai lebih dari 6,5 persen. Manfaat lainnya, terjadi peningkatan promosi pariwisata Bali yang menjangkau 189 negara secara gratis," tegas Koster.
Bukan cuma itu, menurut Koster, untuk jangka panjang akan terjadi transfer knowledge dari berbagai pakar, yang dapat diterapkan dalam pembangunan nasional di Indonesia, termasuk Bali. Koster menyebutkan, dalam pertemuan tahunan IMF-WB 2018 juga dicapai kesepakatan kerjasama antar pemerintah, termasuk kerjasama di bidang pariwisata yang akan berdampak positif terhadap jumlah kunjungan wisamwan mancanegara ke Bali.
"Meskipun pertemuan tahunan ini sudah ditutup 14 Oktober kemarin, namun sebagian delegasi IMF-WB masih berada di Bali. Mereka mengunjungi sejumlah objek wisata di Bali, seperti Desa Penglipuran, Kintamani, Ubud, Tanah Lot, Uluwatu, dan lainnya," papar mantan anggota Komisi X DPR RI Dapil Bali tiga kapi periode ini.
Sehubungan dengan hal itu, Gubernur Koster mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi tingginya kepada seluruh komponen masyarakat Bali yang telah memberikan dukungan dan partisipasi dalam mewujudkan suasana Bali yang kondusif, aman, nyaman, dan damai sehingga pertemuan tahunan IMF-WB 2018 berlangsung lancar, sukses, tanpa ada insiden sedikit pun.
“Artinya, imbauan Gubernur Bali didengar rakyatnya,” katanya bangga. “Saya juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada prajurit TNI dan Polri, khususnya Bapak Kapolda Bali (Irjen Petrus Reinhald Golose) dan Bapak Pangdam IX Udayana (Mayjen TNI Benny Susianto) beserta jajarannya, yang telah bekerja keras luar biasa untuk mengamankan seluruh rangkaian acara pertemuan tersebut,” lanjut Koster.
Koster kembali mengajak seluruh komponen masyarakat Bali secara bersama-sama, bergotong-royong, dengan semangat menyama braya untuk terus menjaga nama baik daerah di hadapan masyarakat dunia, guna mempercepat pelaksanaan pombangunan Bali ke depan dalam mewujudkan visi ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’. *nat
Ucapan terimakasih tersebut disampaikan Gubernur Koster kepada awak media di Ruang Rapat Praja Sabha Kantor Gubernuran, Niti Mandala Denpasar, Senin (15/10) siang. Gubernur Koster menyatakan, Annual Meeting IMF-WB 2018 telah berlangsung dengan aman, nyaman, damai, lancar, dan sukses. Event ini merupakan pertemuan tahunan lMF-WB yang terbesar sepanjang sejarah.
"Presiden IMF dan Presiden World Bank serta para delegasi memberikan apresiasi kepada pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Bapak Joko Widodo, serta Panitia Nasional yang diketuai Bapak Luhut Binsar Pandjaitan atas sukses besar yang dicapai dalam pertemuan ini,” ujar Koster yang kemarin didampingi Karo Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali, Dewa Gede Mahendra Putra.
Koster menyebutkan, semua agenda pertemuan berlangsung dengan lancar, pelayanan transportasi juga baik, ditambah keramah-tamahan masyarakat Bali, serta tampilan budaya selama Annual Meeting IMF-WB 2018. Bahkan, kata dia, pnyelenggaraan pertemuan tahunan IMF-WB di Bali ini merupakan terbaik dibandingkan event serupa sebelumnya yang digelar di negara lain.
“Penyelenggaraan di Bali ini akan dipakai sebagai standar kualitas pertemuan tahunan IMF-WB yang berikutnya di negara Iain,” jelas Gubernur asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng yang juga Ketua DPD PDIP Bali ini.
Menurut Koster, dengan penyelenggaraan event IMF-WB 2018 yang sukses besar ini, praktis semakin mengharumkan nama dan citra bangsa Indonesia, khususnya Bali, di mata dunia internasional. Dan, suatu kepercayaan, kehormatan, kebanggan, dan anugerah bagi pemerintah daerah dan masyarakat Bali, dengan dipilihnya Bali sebagai tempat penyelenggaraan event IMF-WB 2018. Sebab, event akbar ini telah memberikan manfaat langsung dan tidak langsung, baik dalam jangka pendek maupun panjang bagi perkembangan perekonomian Bali.
Banyak manfaat yang diperoleh Bali sebagai tempat penyelenggaraan Annual Meeting IMF-WB 2018. Pertama, Bali memperoleh dukungan pembangunan infrastruktur strategis, seperti Underpass Simpang Tugu Ngurah Rai Tuban, Kecamatan Kuta Selatan, Badung. Underpass sepanjang 720 meter ini dibangun dengan anggaran Rp 174 miliar dari APBN.
Kedua, pengembangan Apron Bandara Internasional Ngurah Rai Tuban, Kecamatan Kuta, Badung. Ketiga, pembangunan patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Bukit Ungasan, Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Badung. Keempat, dapat bantuan penanganan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah Regional Sarbagita di Suwung, Denpasar Selatan dengan anggaran Rp 250 Miliar dari APBN.
"Selain itu, tentu peningkatan jumlah kunjungan wisatawan lebih dari 34.000 orang,” tandas Koster. Yang tak kalah penting, lanjut Koster, adalah penambahan jumlah lapangan kerja mencapai 32.700 orang (meningkat 1,26 persen). “Terjadi peningkatan PDRB di atas Rp 1,2 triliun dan peningkatan pertumbuhan ekonomi Bali mencapai lebih dari 6,5 persen. Manfaat lainnya, terjadi peningkatan promosi pariwisata Bali yang menjangkau 189 negara secara gratis," tegas Koster.
Bukan cuma itu, menurut Koster, untuk jangka panjang akan terjadi transfer knowledge dari berbagai pakar, yang dapat diterapkan dalam pembangunan nasional di Indonesia, termasuk Bali. Koster menyebutkan, dalam pertemuan tahunan IMF-WB 2018 juga dicapai kesepakatan kerjasama antar pemerintah, termasuk kerjasama di bidang pariwisata yang akan berdampak positif terhadap jumlah kunjungan wisamwan mancanegara ke Bali.
"Meskipun pertemuan tahunan ini sudah ditutup 14 Oktober kemarin, namun sebagian delegasi IMF-WB masih berada di Bali. Mereka mengunjungi sejumlah objek wisata di Bali, seperti Desa Penglipuran, Kintamani, Ubud, Tanah Lot, Uluwatu, dan lainnya," papar mantan anggota Komisi X DPR RI Dapil Bali tiga kapi periode ini.
Sehubungan dengan hal itu, Gubernur Koster mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi tingginya kepada seluruh komponen masyarakat Bali yang telah memberikan dukungan dan partisipasi dalam mewujudkan suasana Bali yang kondusif, aman, nyaman, dan damai sehingga pertemuan tahunan IMF-WB 2018 berlangsung lancar, sukses, tanpa ada insiden sedikit pun.
“Artinya, imbauan Gubernur Bali didengar rakyatnya,” katanya bangga. “Saya juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada prajurit TNI dan Polri, khususnya Bapak Kapolda Bali (Irjen Petrus Reinhald Golose) dan Bapak Pangdam IX Udayana (Mayjen TNI Benny Susianto) beserta jajarannya, yang telah bekerja keras luar biasa untuk mengamankan seluruh rangkaian acara pertemuan tersebut,” lanjut Koster.
Koster kembali mengajak seluruh komponen masyarakat Bali secara bersama-sama, bergotong-royong, dengan semangat menyama braya untuk terus menjaga nama baik daerah di hadapan masyarakat dunia, guna mempercepat pelaksanaan pombangunan Bali ke depan dalam mewujudkan visi ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’. *nat
Komentar