9 Srikandi Terpilih Jadi Komisioner KPU
Istri Penyanyi Gung Wirasuta Lolos ke Kursi KPU Tabanan
TABANAN, NusaBali
Dari 40 kandidat yang ditetapkan KPU RI sebagai Komisioner KPU Kabupaten/Kota se-Bali (Kecuali Klungkung) 2018-2023, sebanyak 9 orang di antaranya perempuan. Termasuk di antaranya istri dari penyanyi Pop Bali I Gusti Agung Ketut Wirasuta, Luh Putu Suaryani, 42, yang terpilih sebagai Komisioner KPU Tabanan 2018-2023.
Luh Putu Suaryani yang merupakan kandidat new comer, terpilih menjadi Komisioner KPU Tabanan bersama satu Srikandi lainnya, Luh Made Sunadi, 53. Berbeda dengan Luh Putu Suaryani, Luh Made Sunadi merupakan kandidat incumbent yang masih duduk sebagai anggota KPU Tabanan 2013-2018.
Selain Putu Suaryani dan Made Sunadi, ada 7 Srikandi lagi yang juga terpilih sebagai Komisioner KPU Kabupaten/Kota 2018-2023. Mereka masing-masing Putu Deasy Natalia (terpilih sebagai Komisioner KPU Karangasem), Ni Luh Putu Kusmirayanti (KPU Karangasem), Ni Putu Angelia (KPU Jembrana), Ni Putu Anom Januwiranti (KPU Bangli), Ni Luh Putu Rieke Chrisyanti (KPU Gianyar), Dewa Ayu Seka Anggraeni (KPU Denpasar), dan Ni Luh Nesia Padma Candi (KPU Badung).
Sedangkan KPU Buleleng 2018-2023, semuanya meloloskan 5 figur laki-laki sebagai komisioner, yakni Nyoman Gede Tjakra Budaya, Gede Sutrawan, Made Sumertana, Komang Ddudhi Udayana, dan Gede Bandem Samudra. Satu-satunya daerah di Bali yang tidak melakukan pemilihan Komisioner KPU 2018-2023 adalah Klungkung, karena masa jabatan anggota periode sebelumnya belum habis.
Perlu dicatat, ada 5 komisioner yang ditetapkan sebagai anggota KPU tiap-tiap daerah. Mereka dipilih oleh KPU RI dari masing-masing 10 nama yang diajukan KPU Bali berdasarkan seleksi oleh Timsel dan fit and proper test di KPU Bali. Penetapan Komisionar KPU Denpasar, KPU Badung, KPU Tabanan, KPU Jembrana, KPU Buleleng, KPU Karangasem, KPU Bangli, dan KPU Gianyar ini baru diumumkan KPU RI, Senin (15/10).
Dari 9 Srikandi yang ditetapkan sebagai Komisioner KPU Kabupaten/Kota ini, sebagian di antaranya merupakan kandidat new comer, sebagian lagi berstatus incumbent. Kandidat new comer itu, antara lain, Luh Putu Suaryani, Srikandi kelahiran Gianyar, 3 September 1976 yang notabene istri dari penyanyi Pop Bali I Gusti Agung Wirasuta.
Sebelum terpilih menjadi Komisioner KPU Tabanan 2018-2023, Suaryani sempat duduk sebagai anggota KPI Bali 2014-2017. Suaryani mengucapkan syukur karena perjuangannya membuahkan hasil. "Syukur sekali, artinya perjuangan saya tidak sia-sia," ujar Suaryani kepada NusaBali di Tabanan, Senin kemarin.
Perempuan asal Gianyar yang menikah ke Banjar Tegal Belodan, Desa Dauh Peken, Kecamatan Tabanan ini mengakui proses seleksi yang diikutinya sedikit sulit. Sebagai pendatang baru, dia harus mempelajari berbagai ilmu pengetahuan, termasuk pasal-pasal kepemiluan. "Sebenarnya saya tidak menargetkan sekali ikut seleksi harus lolos. Tapi, syukurlah saya lolos," jelas ibu dua anak ini.
Setelah terpilih menjadi Komisioner KPU Tabanan, Suaryani berjanji akan belajar dan meningkatkan kemampuan. Dia meminta petunjuk kepada para incumbent yang terpilih kembali. "Saya masuk di KPU karena hati nurani dan dorongan teman, bukan karena mencari pekerjaan. Setelah terpilih, saya akan bertugas dengan baik," tegas lulusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Unud ini.
Sementara, incumbent yang lolos kembali sebagai Komisioner KPU Tabanan, Luh Made Sunadi, juga sangat beryukur perjuangannya membuahkan hasil. Srikandi kelahiran 20 Maret 1965 ini sempat menunggu pengumuman dengan harap-harap cemas. Bahkan, Made Sunadi sempat tidak berani buka grup WhatsApp yang berhubungan dengan pengumuman KPU, karena beredar isu bahwa namanya tidak tercantum di 5 besar.
Ternyata, Made Sunadi tembus peringkat 5 besar, yang berarti terpilih kembali sebagai Komisioner KPU Tabanan 2018-2023. Ketika tahu namanya lolos, Sunadi pun sempat menangis. "Saya tahu pengumuman itu jam 10 pagi (pukul 10.00 Wita, red). Awalnya dikasi tahu teman kalau saya lolos. Tapi, saya belum percaya. Lalu, Bu Ketua KPU Tabanan (Luh Darayoni, Red) membacakan hasilnya, barulah saya percaya. Saya langsung menangis," ujar ibu dua anak ini kepada NusaBali di Kantor KPU Tabanan, Senin kemarin.
Menurut Sunadi, seleksi kali ini berlangsung ketat. Sebetulnya, tidak ada yang terlalu sulit saat tes. Sebab, dia sudah pengalaman saat seleksi pertama, 5 tahun silam. Hanya saja, karena berstatus incumbent, ada rasa tahut dan terbebani kalau sampai tidak lolos. “Berbeda dengan 5 tahun lalu, saya tidak ada beban saat itu, mengalir biasa," tutur Srikandi asal Banjar Tuka, Desa Perean Tengah, Kecamatan Baturiti, Tabanan ini.
Sunadi sendiri awalnya menjadi anggota Panwalu Tabanan saat Pilgub Bali 2013. Usai Pilgub, dia putuskan ikut seleksi calon Komisioner KPU Tabanan 2013-2018 dan ternyata lolos. Kini, perempuan berusia 53 tahun ini kembali terpilih sebagai Komisioner KPU Tabanan 2018-2023. “Setelah terpilih untuk kedua kalinya, saya akan berusaha menjalankan tugas dengan baik dan profesionel, untuk mewujudkan Pemilu yang berintegritas,” tandas lulusan FKIP Unud Singaraja jurusan Ekonomi ini. *de
Dari 40 kandidat yang ditetapkan KPU RI sebagai Komisioner KPU Kabupaten/Kota se-Bali (Kecuali Klungkung) 2018-2023, sebanyak 9 orang di antaranya perempuan. Termasuk di antaranya istri dari penyanyi Pop Bali I Gusti Agung Ketut Wirasuta, Luh Putu Suaryani, 42, yang terpilih sebagai Komisioner KPU Tabanan 2018-2023.
Luh Putu Suaryani yang merupakan kandidat new comer, terpilih menjadi Komisioner KPU Tabanan bersama satu Srikandi lainnya, Luh Made Sunadi, 53. Berbeda dengan Luh Putu Suaryani, Luh Made Sunadi merupakan kandidat incumbent yang masih duduk sebagai anggota KPU Tabanan 2013-2018.
Selain Putu Suaryani dan Made Sunadi, ada 7 Srikandi lagi yang juga terpilih sebagai Komisioner KPU Kabupaten/Kota 2018-2023. Mereka masing-masing Putu Deasy Natalia (terpilih sebagai Komisioner KPU Karangasem), Ni Luh Putu Kusmirayanti (KPU Karangasem), Ni Putu Angelia (KPU Jembrana), Ni Putu Anom Januwiranti (KPU Bangli), Ni Luh Putu Rieke Chrisyanti (KPU Gianyar), Dewa Ayu Seka Anggraeni (KPU Denpasar), dan Ni Luh Nesia Padma Candi (KPU Badung).
Sedangkan KPU Buleleng 2018-2023, semuanya meloloskan 5 figur laki-laki sebagai komisioner, yakni Nyoman Gede Tjakra Budaya, Gede Sutrawan, Made Sumertana, Komang Ddudhi Udayana, dan Gede Bandem Samudra. Satu-satunya daerah di Bali yang tidak melakukan pemilihan Komisioner KPU 2018-2023 adalah Klungkung, karena masa jabatan anggota periode sebelumnya belum habis.
Perlu dicatat, ada 5 komisioner yang ditetapkan sebagai anggota KPU tiap-tiap daerah. Mereka dipilih oleh KPU RI dari masing-masing 10 nama yang diajukan KPU Bali berdasarkan seleksi oleh Timsel dan fit and proper test di KPU Bali. Penetapan Komisionar KPU Denpasar, KPU Badung, KPU Tabanan, KPU Jembrana, KPU Buleleng, KPU Karangasem, KPU Bangli, dan KPU Gianyar ini baru diumumkan KPU RI, Senin (15/10).
Dari 9 Srikandi yang ditetapkan sebagai Komisioner KPU Kabupaten/Kota ini, sebagian di antaranya merupakan kandidat new comer, sebagian lagi berstatus incumbent. Kandidat new comer itu, antara lain, Luh Putu Suaryani, Srikandi kelahiran Gianyar, 3 September 1976 yang notabene istri dari penyanyi Pop Bali I Gusti Agung Wirasuta.
Sebelum terpilih menjadi Komisioner KPU Tabanan 2018-2023, Suaryani sempat duduk sebagai anggota KPI Bali 2014-2017. Suaryani mengucapkan syukur karena perjuangannya membuahkan hasil. "Syukur sekali, artinya perjuangan saya tidak sia-sia," ujar Suaryani kepada NusaBali di Tabanan, Senin kemarin.
Perempuan asal Gianyar yang menikah ke Banjar Tegal Belodan, Desa Dauh Peken, Kecamatan Tabanan ini mengakui proses seleksi yang diikutinya sedikit sulit. Sebagai pendatang baru, dia harus mempelajari berbagai ilmu pengetahuan, termasuk pasal-pasal kepemiluan. "Sebenarnya saya tidak menargetkan sekali ikut seleksi harus lolos. Tapi, syukurlah saya lolos," jelas ibu dua anak ini.
Setelah terpilih menjadi Komisioner KPU Tabanan, Suaryani berjanji akan belajar dan meningkatkan kemampuan. Dia meminta petunjuk kepada para incumbent yang terpilih kembali. "Saya masuk di KPU karena hati nurani dan dorongan teman, bukan karena mencari pekerjaan. Setelah terpilih, saya akan bertugas dengan baik," tegas lulusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Unud ini.
Sementara, incumbent yang lolos kembali sebagai Komisioner KPU Tabanan, Luh Made Sunadi, juga sangat beryukur perjuangannya membuahkan hasil. Srikandi kelahiran 20 Maret 1965 ini sempat menunggu pengumuman dengan harap-harap cemas. Bahkan, Made Sunadi sempat tidak berani buka grup WhatsApp yang berhubungan dengan pengumuman KPU, karena beredar isu bahwa namanya tidak tercantum di 5 besar.
Ternyata, Made Sunadi tembus peringkat 5 besar, yang berarti terpilih kembali sebagai Komisioner KPU Tabanan 2018-2023. Ketika tahu namanya lolos, Sunadi pun sempat menangis. "Saya tahu pengumuman itu jam 10 pagi (pukul 10.00 Wita, red). Awalnya dikasi tahu teman kalau saya lolos. Tapi, saya belum percaya. Lalu, Bu Ketua KPU Tabanan (Luh Darayoni, Red) membacakan hasilnya, barulah saya percaya. Saya langsung menangis," ujar ibu dua anak ini kepada NusaBali di Kantor KPU Tabanan, Senin kemarin.
Menurut Sunadi, seleksi kali ini berlangsung ketat. Sebetulnya, tidak ada yang terlalu sulit saat tes. Sebab, dia sudah pengalaman saat seleksi pertama, 5 tahun silam. Hanya saja, karena berstatus incumbent, ada rasa tahut dan terbebani kalau sampai tidak lolos. “Berbeda dengan 5 tahun lalu, saya tidak ada beban saat itu, mengalir biasa," tutur Srikandi asal Banjar Tuka, Desa Perean Tengah, Kecamatan Baturiti, Tabanan ini.
Sunadi sendiri awalnya menjadi anggota Panwalu Tabanan saat Pilgub Bali 2013. Usai Pilgub, dia putuskan ikut seleksi calon Komisioner KPU Tabanan 2013-2018 dan ternyata lolos. Kini, perempuan berusia 53 tahun ini kembali terpilih sebagai Komisioner KPU Tabanan 2018-2023. “Setelah terpilih untuk kedua kalinya, saya akan berusaha menjalankan tugas dengan baik dan profesionel, untuk mewujudkan Pemilu yang berintegritas,” tandas lulusan FKIP Unud Singaraja jurusan Ekonomi ini. *de
Komentar