Guru BK Tak Hanya Tangani Siswa Bermasalah
Minimal Per Semester Bimbing 150 Siswa
SINGARAJA, NusaBali
Seluruh guru Bimbingan Konseling (BK) di Buleleng dalam peningkatan mutu, tidak hanya dituntut melakukan dan menangani siswa bermasalah dari segi tata tertib. Guru BK juga dituntut membimbing minimal 150 siswa dalam satu semester, untuk menciptakan psikologis kenyamanan anak didik di sekolah.
Hal tersebut dikatakan langsung Kepala Disdikpora Buleleng, Gede Suyasa, Senin (15/10) kemarin. Menurutnya peningkatan mutu pendidikan itu akan digenjot tahun depan dengan memberikan diklat khusus bimbingan konseling, sehingga peran guru BK benar-benar efektif dalam pendidikan. “Selama ini kesannya guru BK masih tampil untuk menyelesaikan siswa yang bermasalah saja, padahal tugas utamanya menjadi pembimbing dan konselor, itu yang belum selama ini,” ungkapnya.
Bakan dalam SK pembagian tugas dan persyaratan sertifikasi bimbingan siswa minimal 150 orang setiap satu semester, belum semua siswa binaan bertemu dengan guru BK-nya. Bahkan yang dipanggil hanya yang bermasalah. Padahal menurut Suyasa yang kelihatan tidak bermasalah juga belum tentu tak punya masalah. Jika tupoksi guru BK berjalan sebagaimana mestinya, maka potensi kenakalan dan masalah sosial yang sering mencuat di kalangan anak sekolahan dapat diantisipasi lebih dini. Seperti pergaulan bebas, penyalahgunaan narkoba dan kenakalan remaja lainnya.
“Guru BK tak cukup hanya punya biodata siswa, tetapi harus punya deskripsi lebih dalam terkait siswa yang bersangkutan. Dan itu bisa digali dalam bimbingan yang tak mesti harus di dalam ruang BK, tetapi bisa dimana saja, seperti obrolan ringan di kantin, di bawah pohon halaman sekolah, sehingga bisa menghilangkan kesan negatif kalau dipanggil guru BK,” imbuh Suyasa.
Hal tersebut dinilai mantan Kadisbupar Buleleng itu sangat penting. Siswa dapat belajar dengan nyaman di sekolah, apabila disertai dengan psikologis yang sehat. Kedekatan guru BK dengan siswa bimbingannya juga akan membuat siswa tersebut nyaman dan aman, serta memiliki tempat untuk curhat dan bercerita terakait hal ataupun masalah yang sedang dihadapinya. *k23
Seluruh guru Bimbingan Konseling (BK) di Buleleng dalam peningkatan mutu, tidak hanya dituntut melakukan dan menangani siswa bermasalah dari segi tata tertib. Guru BK juga dituntut membimbing minimal 150 siswa dalam satu semester, untuk menciptakan psikologis kenyamanan anak didik di sekolah.
Hal tersebut dikatakan langsung Kepala Disdikpora Buleleng, Gede Suyasa, Senin (15/10) kemarin. Menurutnya peningkatan mutu pendidikan itu akan digenjot tahun depan dengan memberikan diklat khusus bimbingan konseling, sehingga peran guru BK benar-benar efektif dalam pendidikan. “Selama ini kesannya guru BK masih tampil untuk menyelesaikan siswa yang bermasalah saja, padahal tugas utamanya menjadi pembimbing dan konselor, itu yang belum selama ini,” ungkapnya.
Bakan dalam SK pembagian tugas dan persyaratan sertifikasi bimbingan siswa minimal 150 orang setiap satu semester, belum semua siswa binaan bertemu dengan guru BK-nya. Bahkan yang dipanggil hanya yang bermasalah. Padahal menurut Suyasa yang kelihatan tidak bermasalah juga belum tentu tak punya masalah. Jika tupoksi guru BK berjalan sebagaimana mestinya, maka potensi kenakalan dan masalah sosial yang sering mencuat di kalangan anak sekolahan dapat diantisipasi lebih dini. Seperti pergaulan bebas, penyalahgunaan narkoba dan kenakalan remaja lainnya.
“Guru BK tak cukup hanya punya biodata siswa, tetapi harus punya deskripsi lebih dalam terkait siswa yang bersangkutan. Dan itu bisa digali dalam bimbingan yang tak mesti harus di dalam ruang BK, tetapi bisa dimana saja, seperti obrolan ringan di kantin, di bawah pohon halaman sekolah, sehingga bisa menghilangkan kesan negatif kalau dipanggil guru BK,” imbuh Suyasa.
Hal tersebut dinilai mantan Kadisbupar Buleleng itu sangat penting. Siswa dapat belajar dengan nyaman di sekolah, apabila disertai dengan psikologis yang sehat. Kedekatan guru BK dengan siswa bimbingannya juga akan membuat siswa tersebut nyaman dan aman, serta memiliki tempat untuk curhat dan bercerita terakait hal ataupun masalah yang sedang dihadapinya. *k23
Komentar