Kedua Kalinya, Delegasi IMF Kunjungi Tukad Bindu
Sebut Inovatif, Pikirkan Masa Depan dan Sukses Bentuk 'Community Based'
DENPASAR, NusaBali
Tukad Bindu di Kesiman, Denpasar Timur, kembali menerima kunjungan delegasi IMF setelah sebelumnya secara khusus dikunjungi oleh CEO World Bank, Kristalina Georgieva. Pada Selasa (16/10) kemarin, rombongan delegasi IMF World Bank Grup yang berjumlah puluhan orang dipimpin oleh Knowledge Sharing and Learning Global Practice for Social, Urban, Rural and Resilience, Steffen Soulejman Janus diterima Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra. Kehadiran delegasi IMF tersebut juga disambut oleh seniman cilik ‘Kendang Adi Mardangga’, Wakil Walikota IGN Jaya Negara, Sekda Kota Denpasar AAN Rai Iswara, pimpinan OPD Pemkot Denpasar, Ketua Yayasan Tukad Bindu Ida Bagus Ari Manik dan pengelola Tukad Bindu I Gusti Ari Rai Temaja.
“Tempat ini sangat luar biasa, inovatif dan sangat memikirkan masa depan, saya berharap semua desa di Indonesia dan dunia mampu menginspirasi seperti yang dilakukan di Tukad Bindu yang sukses bentuk Community Based,” ungkap Knowledge Sharing and Learning Global Practice for Social, Urban, Rural and Resilience, Steffen Soulejman Janus. Lebih lanjut dikatakan bahwa dirinya sangat tertarik dengan komunitas ini dengan pengelolaan dan partisipasi masyarakatnya baik, mulai dari ada budidaya ikan, sampai memasak sayur yang ditanam sendiri.
“Komunitas ini berhasil menginisiasi Tukad Bindu, yang sebelumnya tidak tertata, kini mampu dikembangkan menjadi tempat yang menginspirasi dan luar biasa, dan ini dapat menjadi contoh untuk wilayah lainnya” tambahnya Sembari mengatakan, hal ini juga berkat dukungan dari banyak pihak khususnya perhatian Pemerintah Kota Denpasar.
Dalam kesempatan tersebut Walikota IB Rai Mantra juga mengatakan bahwa fokus utama yang dilakukan di Tukad Bindu ini adalah revitalisasi sungai dengan tujuan membentuk kemandirian masyarakat dan akselerasi pembangunan. “Membentuk karakter masyarakat adalah yang utama, karena ini program jangka panjang dan berkelanjutan,” terangnya.
Hal senada diungkapkan oleh Ketua Yayasan Tukad Bindu, Ida Bagus Ari Manik bahwa partisipasi masyarakat adalah hal yang utama menyukseskan program di Tukad Bindu. “Terima kasih kepada semua pihak yang mendukung, World Bank melalui PNPM Mandirinya, dan khususnya Pemkot Denpasar yang selalu mendukung terbentuknya community based yang ada,” ujarnya.
Diketahui Tukad Bindu saat ini terdapat beberapa lokasi menarik. Permainan anak tradisional, kuliner tradisional Bali, Kopi Bindu, taman anggrek, hingga pengelolaan budidaya ikan lele dengan aquaponik. “Tentunya kami mengarahkan lokasi Tukad Bindu nantinya mampu menjadi lokasi natural dan mengurangi penggunaan plastik,” ujarnya sembari mengharapkan kedepan Tukad Bindu dapat terus mengedukasi dan menginspirasi masyarakat dalam kebersihan sungai. *mi
Tukad Bindu di Kesiman, Denpasar Timur, kembali menerima kunjungan delegasi IMF setelah sebelumnya secara khusus dikunjungi oleh CEO World Bank, Kristalina Georgieva. Pada Selasa (16/10) kemarin, rombongan delegasi IMF World Bank Grup yang berjumlah puluhan orang dipimpin oleh Knowledge Sharing and Learning Global Practice for Social, Urban, Rural and Resilience, Steffen Soulejman Janus diterima Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra. Kehadiran delegasi IMF tersebut juga disambut oleh seniman cilik ‘Kendang Adi Mardangga’, Wakil Walikota IGN Jaya Negara, Sekda Kota Denpasar AAN Rai Iswara, pimpinan OPD Pemkot Denpasar, Ketua Yayasan Tukad Bindu Ida Bagus Ari Manik dan pengelola Tukad Bindu I Gusti Ari Rai Temaja.
“Tempat ini sangat luar biasa, inovatif dan sangat memikirkan masa depan, saya berharap semua desa di Indonesia dan dunia mampu menginspirasi seperti yang dilakukan di Tukad Bindu yang sukses bentuk Community Based,” ungkap Knowledge Sharing and Learning Global Practice for Social, Urban, Rural and Resilience, Steffen Soulejman Janus. Lebih lanjut dikatakan bahwa dirinya sangat tertarik dengan komunitas ini dengan pengelolaan dan partisipasi masyarakatnya baik, mulai dari ada budidaya ikan, sampai memasak sayur yang ditanam sendiri.
“Komunitas ini berhasil menginisiasi Tukad Bindu, yang sebelumnya tidak tertata, kini mampu dikembangkan menjadi tempat yang menginspirasi dan luar biasa, dan ini dapat menjadi contoh untuk wilayah lainnya” tambahnya Sembari mengatakan, hal ini juga berkat dukungan dari banyak pihak khususnya perhatian Pemerintah Kota Denpasar.
Dalam kesempatan tersebut Walikota IB Rai Mantra juga mengatakan bahwa fokus utama yang dilakukan di Tukad Bindu ini adalah revitalisasi sungai dengan tujuan membentuk kemandirian masyarakat dan akselerasi pembangunan. “Membentuk karakter masyarakat adalah yang utama, karena ini program jangka panjang dan berkelanjutan,” terangnya.
Hal senada diungkapkan oleh Ketua Yayasan Tukad Bindu, Ida Bagus Ari Manik bahwa partisipasi masyarakat adalah hal yang utama menyukseskan program di Tukad Bindu. “Terima kasih kepada semua pihak yang mendukung, World Bank melalui PNPM Mandirinya, dan khususnya Pemkot Denpasar yang selalu mendukung terbentuknya community based yang ada,” ujarnya.
Diketahui Tukad Bindu saat ini terdapat beberapa lokasi menarik. Permainan anak tradisional, kuliner tradisional Bali, Kopi Bindu, taman anggrek, hingga pengelolaan budidaya ikan lele dengan aquaponik. “Tentunya kami mengarahkan lokasi Tukad Bindu nantinya mampu menjadi lokasi natural dan mengurangi penggunaan plastik,” ujarnya sembari mengharapkan kedepan Tukad Bindu dapat terus mengedukasi dan menginspirasi masyarakat dalam kebersihan sungai. *mi
Komentar