nusabali

377 Guru Honorer K2 Tak Bersyarat Jadi ASN

  • www.nusabali.com-377-guru-honorer-k2-tak-bersyarat-jadi-asn

Sedikitnya 377 guru honorer klasifikasi 2 (K2) di lingkungan Dinas Pendidikan Gianyar tak memenuhi syarat direkrut jadi ASN (aparatur sipil negara) tahun 2018.

GIANYAR, NusaBali
Penyebabnya, antara lain, usia mereka melebihi batas minimal pelamar ASN yakni 35 tahun. Ada beberapa guru honorer K2 usainya setara atau kurang dari 35 tahun, namun mereka tak berturut-turut menjalankan pengabdian mengajar. Hal itu terungkap saat Komisi I DPRD Gianyar dipimpin ketuanya, Ngakan Ketut Putra melakukan sidak (inspeksi mendadak) di Kantor Badan Pengembangan Pegawai dan Sumber Daya Manusia (BPP-SDM) Gianyar, Senin (16/10).  Sidak diikuti Sekretaris Komisi I I Made Rai Arimbawa, dan anggota I Wayan Gde Sudarta.

Sidak serangkaian evaluasi pelaksanaan rekrutmen CPNS/ASN tahun 2018 di Kabupaten Gianyar. Kepala Kantor BPP-SDM Gianyar Ketut Artawa melaporkan,  pelamar CPNS tahun 2018 di Gianyar mencapai 1.300an, dengan kuota 322 posisi. Dari kuota itu, kuota untuk guru K2 10 orang, namun yang memenuhi syarat hanya tiga orang. Selain itu, kuota untuk tenaga teknis tujuh orang, terdiri dari 4 pelamar umum dan tiga pelamar kalangan difabel. Namun tiga kuota difabel, hingga akhir pendaftaran, Minggu (15/10) pukul 00.00 Wita, nihil pelamar. Sisanya, kuota pelamar umum 305 orang untuk guru SD.

Kata Artawa, pendaftaran lamaran CPNS ini pada 19 September - 10 Oktober dan diperpanjang hingga 15 Oktober. Perpanjangan karena ada gangguan server komoputer dari Pusat. Rekrutmen CPNS ini juga dilamar oleh 380 guru honorer K2. Namun yang memenuhi syarat melamar, yakni usia maksimal 35 tahun dan pengabdian berturut-turut, hanya tiga orang. Bagi guru honorer K2 yang tak bisa melamar, pemerintah Pusat akan membijaksanai melalui pola pengangkatan pegawai pemerintah dengan perjanjian kontrak (P3K).

Terkait hal itu, Ketua Komisi I Ngakan Ketut Putra  mengingatkan kepada jajaran BPP-SDM Gianyar agar menggarap SDM Pemkab Gianyr ini secara total. Artinya, OPD ini juga harus memperjuangkan nasib ratusan guru honorer K2 yang kurang beruntung karena tak lagi memenuhi syarat untuk ikut tes CPNS. Langkah ini amat penting karena pengabdian mereka masih sangat dibutuhkan sebelum semua formasi guru terisi semua. Tak kalah penting, lanjutnya, laksanaka sistern rekrutmen CPNS ini secara transparan dan akuntabel. ‘’Jangan sampai tercium ada celah permainan di balik sistem tes CPNS memakai CAT (computer assisted test) ini,’’ tegasnya.

Kepala BPP-SDM Gianyar Ketut Artawa menjelaskan pihaknyua telah memerintahkan staf untuk berkoordinasi ke Pusat. Koordinasi ini menyangkut lokasi dan waktu tes CAT, serta mekanisme labih lanjut. Terkait akuntabilitas rekrutmen, Artawa mengatakan, pihaknya di daerah hanya selaku fasilitator. ‘’Mulai ketentuan syarat, mekanisme, tes, dan hasil tes hingga pengumuman, semuanya dari Pusat,’’ jelasnya. *lsa

Komentar