Bali Kembali Tuan Rumah Event Akbar dengan 15.000 Peserta
Satu lagi event akbar digelar di Bali pasca usainya Annual Meeting IMF-WB 2018, yakni Temu Karya Nasional (TKN), Gelar Teknologi Tepat Guna (TTG), serta Pekan Inovasi Perkembangan Desa dan Kelurahan (Pindeskel),19-21 Oktober 2018 nanti.
Dibuka Jokowi, TKN Digelar di GWK
DENPASAR, NusaBali
Kegiatan akbar yang akan digelar di Garuda Wisnu Kencana (GWK) Bukit Ungasan, Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Badung ini bakal diikuti 15.000 peserta dari seluruh Indonesia, dengan dibuka langsung Presiden Jokowi.
Pertemuan TKN, Gelar TTG, dan Pindeskel di GWK ini akan dihadiri Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal & Transmigrasi (Mendes PDTT), para Gubernur se-Indonesia, semua Bupati/Walikota se-Indonesia, Ketua dan Wakil Ketua DPRD se-Indonesia, para Rektor se-Indonesia, hingga jajaran pejabat Eselon I dan Eselon II Kementerian Desa (Kemendes). Kepala Desa/Luhar se-Indonesia juga dihadirkan dalam kegiaran akbar ini. Demikian pula pimpinan OPD se-Bali.
Kadis Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Provinsi Bali, I Ketut Lihadnyana, mengatakan Temu Karya Nasional (TKN) merupakan ajang pemberian apresiasi dan penghargaan kepada para juara Lomba Desa dan Kelurahan, yang nantinya diharapkan dapat mentransfer inovasi kepada desa lainnya di seluruh tanah air.
Sedangkan kegiatan Gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) menjadi ajang penyebarluasan informasi berbagai teknologi, yang dapat memberikan nilai tambah kepada masyarakat. Ini uga sebagai forum untuk menggali gagasan pemikiran dalam rangka penyusunan kebijakan, penerapan, dan pengembangan TTG dalam upaya pemberdayaan masyarakat masa kini dan masa datang.
“Tujuan kegiatan TKN dan Pekan Inovasi Perkembangan Desa & Kelurahan ini adalah membangun semangat berkompetisi antar desa dan kelurahan di setiap daerah, meningkatkan pengetahuan dan wawasan masyarakat tentang perkembangan serta kemajuan administrasi pemerintahan. Kegiatan ini juga diharapkan mampu mendorong inovasi dalam meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat,” ujar Lihadnyana dalam jumpa pers di jumpa pers di Gedung Wiswa Sabha Pratama Kantor Gubernur Bali, Niti Mandala Denasar, Selasa (16/10) siang.
Sedangkan kegiatan Gelar TTG, kata Lihadnyana, bertujuan untuk memperkenalkan berbagai jenis teknologi tepat guna dan hasil-hasilnya secara visual kepada masyarakat, serta menambah pengetahuan dan wawasan masyarakat tentang perkembangan dan kemajuan teknologi, berikut manfaatnya dalam rangka peningkatan mutu dan kuantitas produksi di berbagai sektor usaha.
Lihadnyana menyebutkan, pertemuan akbar berskala nasional ini hampir sebanding dengan Annual Meeting IMF-WB di Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, 8-14 Oktober 2018 kemarin. Bedanya, event IMF-WB 2018 bertaraf internasional, yang melibatkan lebih dari 36.000 delegasi asal 189 negara.
"Rencananya, kegiatan di GWK ini akan dibuka langsung Bapak Presiden Joko Widodo. Kami sebagai tuan rumah, sengaja menetapkan kegiatan ini dimulai hari Jumat, supaya para kepala daerah dari seluruh Indonesia bisa hadir," papar Lihadnyana yang kemarin didampingi Kasubid Standarisasi dan Evaluasi Kemendagri, Muctar Imam, serta Kasubid Teknologi Tepat Guna Kemendes PDTT, Astuti.
Lihadnyana mengatakan, tahun-tahun sebelumnya, kegiatan akbar berskala nasional ini selalu dilaksanakan di Jakarta saat perayaan HUT Kemerdekaan RI. “Tapi, kali ini dilaksanakan di Bali. Ini tentu kebanggaan buat Bali, karena event akbar nasional dan internasional (Annual Meeting IMF-WB 2018, Red) dipercayakan kepada Bali," tegas birokrat asal Desa Kekeran, Kecamatan Busungbiu, Buleleng yang juga Plt Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Bali ini.
Sementara itu, Kasubid Kemendes PDTT, Astuti, menyampaikan sebelum kegiatan puncak pada 19 Oktober 2018 nanti, lebih dulu akan dilaksanakan gala diner. Gubernur Bali Wayan Koster akan menjamu tamu VVIP yang sudah tiba di Bali. "Nantinya akan ada juga pawai atau defile yang dilombakan, dengan diikuti peserta dari seluruh propinsi. Tiap provinsi tampilkan defile dengan jumlah maksimal 30 orang. Nah, papan nama provinsi yang diusung ini dinilai," tandas Astuti.
Sedangkan Standarisasi dan Evaluasi Kemendagri, Muctar Imam, mengatakan dalam ajang pertemuan akbar TKN, Gelar TTG, dan Pindeskel di GWK juga akan digelar loka karya sebagai forum inovasi, dengan menghadirkan narasumber lintas kementerian. "Nanti juga akan hadir pembicara dari para pakar dan akademisi," ujar Muctar Imam.
Selain itu, juga akan digelar pameran inovasi desa/kelurahan teknologi tepat guna. Pemeran dilaksanakan 19-21 Oktober 2018 di areal Festifal Park Kawasan GWK. Sementara acara pembukaan TKN, Gelar TTG, dan Pindeskel akan dilakukan di Areal Lotus Pond GWK. *nat
DENPASAR, NusaBali
Kegiatan akbar yang akan digelar di Garuda Wisnu Kencana (GWK) Bukit Ungasan, Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Badung ini bakal diikuti 15.000 peserta dari seluruh Indonesia, dengan dibuka langsung Presiden Jokowi.
Pertemuan TKN, Gelar TTG, dan Pindeskel di GWK ini akan dihadiri Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal & Transmigrasi (Mendes PDTT), para Gubernur se-Indonesia, semua Bupati/Walikota se-Indonesia, Ketua dan Wakil Ketua DPRD se-Indonesia, para Rektor se-Indonesia, hingga jajaran pejabat Eselon I dan Eselon II Kementerian Desa (Kemendes). Kepala Desa/Luhar se-Indonesia juga dihadirkan dalam kegiaran akbar ini. Demikian pula pimpinan OPD se-Bali.
Kadis Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Provinsi Bali, I Ketut Lihadnyana, mengatakan Temu Karya Nasional (TKN) merupakan ajang pemberian apresiasi dan penghargaan kepada para juara Lomba Desa dan Kelurahan, yang nantinya diharapkan dapat mentransfer inovasi kepada desa lainnya di seluruh tanah air.
Sedangkan kegiatan Gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) menjadi ajang penyebarluasan informasi berbagai teknologi, yang dapat memberikan nilai tambah kepada masyarakat. Ini uga sebagai forum untuk menggali gagasan pemikiran dalam rangka penyusunan kebijakan, penerapan, dan pengembangan TTG dalam upaya pemberdayaan masyarakat masa kini dan masa datang.
“Tujuan kegiatan TKN dan Pekan Inovasi Perkembangan Desa & Kelurahan ini adalah membangun semangat berkompetisi antar desa dan kelurahan di setiap daerah, meningkatkan pengetahuan dan wawasan masyarakat tentang perkembangan serta kemajuan administrasi pemerintahan. Kegiatan ini juga diharapkan mampu mendorong inovasi dalam meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat,” ujar Lihadnyana dalam jumpa pers di jumpa pers di Gedung Wiswa Sabha Pratama Kantor Gubernur Bali, Niti Mandala Denasar, Selasa (16/10) siang.
Sedangkan kegiatan Gelar TTG, kata Lihadnyana, bertujuan untuk memperkenalkan berbagai jenis teknologi tepat guna dan hasil-hasilnya secara visual kepada masyarakat, serta menambah pengetahuan dan wawasan masyarakat tentang perkembangan dan kemajuan teknologi, berikut manfaatnya dalam rangka peningkatan mutu dan kuantitas produksi di berbagai sektor usaha.
Lihadnyana menyebutkan, pertemuan akbar berskala nasional ini hampir sebanding dengan Annual Meeting IMF-WB di Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, 8-14 Oktober 2018 kemarin. Bedanya, event IMF-WB 2018 bertaraf internasional, yang melibatkan lebih dari 36.000 delegasi asal 189 negara.
"Rencananya, kegiatan di GWK ini akan dibuka langsung Bapak Presiden Joko Widodo. Kami sebagai tuan rumah, sengaja menetapkan kegiatan ini dimulai hari Jumat, supaya para kepala daerah dari seluruh Indonesia bisa hadir," papar Lihadnyana yang kemarin didampingi Kasubid Standarisasi dan Evaluasi Kemendagri, Muctar Imam, serta Kasubid Teknologi Tepat Guna Kemendes PDTT, Astuti.
Lihadnyana mengatakan, tahun-tahun sebelumnya, kegiatan akbar berskala nasional ini selalu dilaksanakan di Jakarta saat perayaan HUT Kemerdekaan RI. “Tapi, kali ini dilaksanakan di Bali. Ini tentu kebanggaan buat Bali, karena event akbar nasional dan internasional (Annual Meeting IMF-WB 2018, Red) dipercayakan kepada Bali," tegas birokrat asal Desa Kekeran, Kecamatan Busungbiu, Buleleng yang juga Plt Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Bali ini.
Sementara itu, Kasubid Kemendes PDTT, Astuti, menyampaikan sebelum kegiatan puncak pada 19 Oktober 2018 nanti, lebih dulu akan dilaksanakan gala diner. Gubernur Bali Wayan Koster akan menjamu tamu VVIP yang sudah tiba di Bali. "Nantinya akan ada juga pawai atau defile yang dilombakan, dengan diikuti peserta dari seluruh propinsi. Tiap provinsi tampilkan defile dengan jumlah maksimal 30 orang. Nah, papan nama provinsi yang diusung ini dinilai," tandas Astuti.
Sedangkan Standarisasi dan Evaluasi Kemendagri, Muctar Imam, mengatakan dalam ajang pertemuan akbar TKN, Gelar TTG, dan Pindeskel di GWK juga akan digelar loka karya sebagai forum inovasi, dengan menghadirkan narasumber lintas kementerian. "Nanti juga akan hadir pembicara dari para pakar dan akademisi," ujar Muctar Imam.
Selain itu, juga akan digelar pameran inovasi desa/kelurahan teknologi tepat guna. Pemeran dilaksanakan 19-21 Oktober 2018 di areal Festifal Park Kawasan GWK. Sementara acara pembukaan TKN, Gelar TTG, dan Pindeskel akan dilakukan di Areal Lotus Pond GWK. *nat
1
Komentar