Diskominfo Datangkan BSSN
Jaringan IT Potensial Dibobol Hacker
SINGARAJA, NusaBali
Seluruh jejaring internet Dinas Kominfo-Sandi Kabupaten Buleleng, Selasa (16/10), diaudit dan dievaluasi langsung oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Hal tersebut menyusul potensi pembobolan jejaring IT (informasi dan teknologi) milik Diskominfo-Sandi Buleleng cukup tinggi. Tim BSSN langsung memetakan dan membaca tingkat kerawanan dan keamanan milik Diskominfo-Sandi.
Tim BSSN Anggrahito, ditemui seusai audit dan evaluasi IT, mengatakan dengan perkembangan IT saat ini, peluang pembobolan keamanan jejaring cukup tinggi. Seperti hasil audit website Bulelengkab milik Kominfosandi Buleleng. Beberapa infrastruktur dan aplikasi dalam website tersebut pun memerlukan perbaikan untuk melindungi dan mengamankan data di dalam website.
“Tingkat keamanan dan kerawanan Bulelengkab sangat beragam. Ada sistem yang perlu perbaikan ada sistem yang sudah baik dan aman. Tapi rekomendasi kami menitikberatkan pada berapa sistem yang harus diperbaiki segera,” katanya. Hal itu pun, menurutnya, sangat penting jika meninjau Perpres Nomor 53 Tahun 2017, yang mengamanatkan menjaga keamanan informasi nasional dan pertumbuhan ekonomi digital.
Dalam perbaikan tersebut, menurut Anggrahito, tergantung pada tiga pilar, yang jika tak dapat ditingkatkan akan menghambat proses pengamanan sistem. Ketiganya, yakni penguatan dan daya dukung anggaran, proses dan SDM. Sedangkan dalam sistem perbaikan juga ada perbaikan infrastruktur dan aplikasi. “Ini menjadi hal serius, jangan sampai data di Bulelengkab hilang atau dicuri oleh hacker karena sistem keamanannya lemah,” ungkapnya.
Dalam kedatangannya, tim BSSN juga menilai data celah kerawanan informasi yang dipublikasikan ke internet melalui website Bulelengkab.go.id. Dengan penilaian tersebut ke depannya Buleleng diharapkan memiliki dasar dan standar keamanan sistem informasi pemerintah.
Kabid Persandian Diskominfo-Sandi Buleleng, Putu Govi Suparnaca, tak menampik jika sarana prasarana dan SDM yang dimiliki masih sangat rendah. Pihaknya meminta bantuan pada BSSN untuk menilai seberapa jauh lapis pengamanan informasi pemerintah yang dikelola Diskominfo-Sandi. “Jaringan, server, website government dan aplikasi discek semua, yang mana yang perlu pengamanan lebih, sehingga hacker dalam negeri dan luar negeri tidak bisa masuk ke jejaring ini,” ungkapnya.
Ia mengakui kemajuan teknologi dan perkembangannya sekarang merupakan ancaman, gangguan, dan hambatan cukup tinggi untuk pengelola IT. *k23
Seluruh jejaring internet Dinas Kominfo-Sandi Kabupaten Buleleng, Selasa (16/10), diaudit dan dievaluasi langsung oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Hal tersebut menyusul potensi pembobolan jejaring IT (informasi dan teknologi) milik Diskominfo-Sandi Buleleng cukup tinggi. Tim BSSN langsung memetakan dan membaca tingkat kerawanan dan keamanan milik Diskominfo-Sandi.
Tim BSSN Anggrahito, ditemui seusai audit dan evaluasi IT, mengatakan dengan perkembangan IT saat ini, peluang pembobolan keamanan jejaring cukup tinggi. Seperti hasil audit website Bulelengkab milik Kominfosandi Buleleng. Beberapa infrastruktur dan aplikasi dalam website tersebut pun memerlukan perbaikan untuk melindungi dan mengamankan data di dalam website.
“Tingkat keamanan dan kerawanan Bulelengkab sangat beragam. Ada sistem yang perlu perbaikan ada sistem yang sudah baik dan aman. Tapi rekomendasi kami menitikberatkan pada berapa sistem yang harus diperbaiki segera,” katanya. Hal itu pun, menurutnya, sangat penting jika meninjau Perpres Nomor 53 Tahun 2017, yang mengamanatkan menjaga keamanan informasi nasional dan pertumbuhan ekonomi digital.
Dalam perbaikan tersebut, menurut Anggrahito, tergantung pada tiga pilar, yang jika tak dapat ditingkatkan akan menghambat proses pengamanan sistem. Ketiganya, yakni penguatan dan daya dukung anggaran, proses dan SDM. Sedangkan dalam sistem perbaikan juga ada perbaikan infrastruktur dan aplikasi. “Ini menjadi hal serius, jangan sampai data di Bulelengkab hilang atau dicuri oleh hacker karena sistem keamanannya lemah,” ungkapnya.
Dalam kedatangannya, tim BSSN juga menilai data celah kerawanan informasi yang dipublikasikan ke internet melalui website Bulelengkab.go.id. Dengan penilaian tersebut ke depannya Buleleng diharapkan memiliki dasar dan standar keamanan sistem informasi pemerintah.
Kabid Persandian Diskominfo-Sandi Buleleng, Putu Govi Suparnaca, tak menampik jika sarana prasarana dan SDM yang dimiliki masih sangat rendah. Pihaknya meminta bantuan pada BSSN untuk menilai seberapa jauh lapis pengamanan informasi pemerintah yang dikelola Diskominfo-Sandi. “Jaringan, server, website government dan aplikasi discek semua, yang mana yang perlu pengamanan lebih, sehingga hacker dalam negeri dan luar negeri tidak bisa masuk ke jejaring ini,” ungkapnya.
Ia mengakui kemajuan teknologi dan perkembangannya sekarang merupakan ancaman, gangguan, dan hambatan cukup tinggi untuk pengelola IT. *k23
1
Komentar