Pemuda Desa Tewas Kesetrum Listrik Saat Karaoke
Korban Putu Miki Santra tiba-tiba terkapar saat karaoke sambil minum-minum, usai matetulung pasang taring bersama pemuda lainnya Banjar Bukit Teledu, Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, Rabu siang
Peristiwa Maut Saat Matetulung Pasang Taring Pernikahan di Desa Pemuteran
SINGARAJA, NusaBali
Kematian tragis menimpa Putu Miki Santra, 21, pemuda asal Banjar Yeh Panas, Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, Rabu (17/10) siang. Pemuda berusia 21 tahun ini tewas kesetrum listrik saat karaoke di lokasi acara pernikah-an temannya di Banjar Bukit Teledu, Desa Pemuteran.
Informasi di lapangan, peristiwa maut yang merenggut nyawa Putu Miki Santra, Rabu siang, berawal ketika korban bersama sejumlah pemuda lainnya matetulung (kundangan membantu) bikin taring untuk persiapan pernikahan anak dari Ketut Wertu. Seusai memasang taring, korban Putu Miki Santra dan rekan-rekannya, termasuk Nengah Darma dan Kadek Indra Yanti, mulai minum-minman keras sambil berkaraoke.
Siang sekitar pukul 12.00 Wita, giliran seorang pemuda bernama Agus yang ber-nyanyi. Hanya saja, saat Agus masih bernyanyi, korban Putu Miki langsung mengambil mix dari tangannya.
Menurut kesaksian Nengah Darma dan Kadek Indra, korban Putu Miki sempat bernyanyi beberapa saat. Nah, ketika sedang menyanyi itulah tiba-tiba korban Putu Miki terjatuh dari tempat duduknya, hingga tergeletak lemas di tanah. Saksi Kadek Indra pun berusaha membangunkan korban Putu Miki. Namun, saat ber-siap mengangkat korban, Kadek Indra justru tersengat listrik. Kadek Indra pun spontan melepaskan diri dari tubuh korban.
Menyaksikan kejadian seperti itu, teman-temannya yang lain langsung mematikan aliran listrik, karena mereka yakin korban jatuh terkapar karena kesetrum. Setelah itu, barulah korban Putu Miki diangkat beramai-ramai.
Korban Putu Miki, yang kesehariannya bekerja sebagai pegawai Koperasi, saat itu masih bernapas dalam kondisi lemas. Korban langsung dilarikan ke Puskesmas Gerokgak II untuk mendapatkan penanganan. Sayangnya, saat sampai di Puskesmas Gerokgak II dan diperiksa tim medis, korban Putu Miki dinyatakan sudah meninggal dunia.
Kasubag Humas Polres Buleleng, Iptu I Gede Sumarjaya, menyatakan anggotanya sudah terjun ke lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP dan meminta keterangan saksi-saksi. Polisi juga mencari data hasil pemeriksaan tim medis. Sesuai hasil pemeriksaan tim medis, kata dia, korban Putu Miki dinyatakan meninggal dunia akibat tersengat listrik.
“Dari hasil pemeriksaan tim medis, memang menemukan sejumlah fakta yang identik dengan ciri-ciri korban kesetrm listrik, seperti jari-jari tangan kanan korban membiru, lidah menjulur, dan keluar kotoran,” papar Iptu Gede Sumarajaya saat dikonfirmasi NusaBali di Singaraja, Rabu kemarin.
Meski demikian, kata Iptu Semarajaya, jajaran Polsek Gerokgak tetap melanjutkan penyelidikan atas kejadian maut yang merenggut nyata Putu Miki Santara tersebut. Di lain sisi, pihak keluarga korban menyatakan sudah menerima kejadian maut tersebut sebagai musibah. *k23
SINGARAJA, NusaBali
Kematian tragis menimpa Putu Miki Santra, 21, pemuda asal Banjar Yeh Panas, Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, Rabu (17/10) siang. Pemuda berusia 21 tahun ini tewas kesetrum listrik saat karaoke di lokasi acara pernikah-an temannya di Banjar Bukit Teledu, Desa Pemuteran.
Informasi di lapangan, peristiwa maut yang merenggut nyawa Putu Miki Santra, Rabu siang, berawal ketika korban bersama sejumlah pemuda lainnya matetulung (kundangan membantu) bikin taring untuk persiapan pernikahan anak dari Ketut Wertu. Seusai memasang taring, korban Putu Miki Santra dan rekan-rekannya, termasuk Nengah Darma dan Kadek Indra Yanti, mulai minum-minman keras sambil berkaraoke.
Siang sekitar pukul 12.00 Wita, giliran seorang pemuda bernama Agus yang ber-nyanyi. Hanya saja, saat Agus masih bernyanyi, korban Putu Miki langsung mengambil mix dari tangannya.
Menurut kesaksian Nengah Darma dan Kadek Indra, korban Putu Miki sempat bernyanyi beberapa saat. Nah, ketika sedang menyanyi itulah tiba-tiba korban Putu Miki terjatuh dari tempat duduknya, hingga tergeletak lemas di tanah. Saksi Kadek Indra pun berusaha membangunkan korban Putu Miki. Namun, saat ber-siap mengangkat korban, Kadek Indra justru tersengat listrik. Kadek Indra pun spontan melepaskan diri dari tubuh korban.
Menyaksikan kejadian seperti itu, teman-temannya yang lain langsung mematikan aliran listrik, karena mereka yakin korban jatuh terkapar karena kesetrum. Setelah itu, barulah korban Putu Miki diangkat beramai-ramai.
Korban Putu Miki, yang kesehariannya bekerja sebagai pegawai Koperasi, saat itu masih bernapas dalam kondisi lemas. Korban langsung dilarikan ke Puskesmas Gerokgak II untuk mendapatkan penanganan. Sayangnya, saat sampai di Puskesmas Gerokgak II dan diperiksa tim medis, korban Putu Miki dinyatakan sudah meninggal dunia.
Kasubag Humas Polres Buleleng, Iptu I Gede Sumarjaya, menyatakan anggotanya sudah terjun ke lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP dan meminta keterangan saksi-saksi. Polisi juga mencari data hasil pemeriksaan tim medis. Sesuai hasil pemeriksaan tim medis, kata dia, korban Putu Miki dinyatakan meninggal dunia akibat tersengat listrik.
“Dari hasil pemeriksaan tim medis, memang menemukan sejumlah fakta yang identik dengan ciri-ciri korban kesetrm listrik, seperti jari-jari tangan kanan korban membiru, lidah menjulur, dan keluar kotoran,” papar Iptu Gede Sumarajaya saat dikonfirmasi NusaBali di Singaraja, Rabu kemarin.
Meski demikian, kata Iptu Semarajaya, jajaran Polsek Gerokgak tetap melanjutkan penyelidikan atas kejadian maut yang merenggut nyata Putu Miki Santara tersebut. Di lain sisi, pihak keluarga korban menyatakan sudah menerima kejadian maut tersebut sebagai musibah. *k23
Komentar