nusabali

Figur New Comer Pimpin KPU Buleleng

  • www.nusabali.com-figur-new-comer-pimpin-kpu-buleleng

KPU Kabupaten/Kota 2018-2023 se-Bali sudah terbentuk, lengkap dengan ketu-anya masing-masing.

7 KPU Kabupaten/Kota Lainnya  Dinakhodai Komisioner Incumbent

SINGARAJA, NusaBali
Dari 8 figur yang terpilih sebagai Ketua KPU Kabupaten/Kota (kecuali Klungkung), 7 orang di antaranya berstatus incumbent. Satu-satunya yang berstatus new comer adalah Komang Dudhi Udiyana, yang terpilih sebagai Ketua KPU Buleleng 2018-2023.

Sedangkan 7 figur Ketua KPU Kabupaten/Kota 2018-2023 lainnya, semua berstatus incumbent di mana mereka sebelumnya duduk sebagai Komisioner KPU setempat periode 2013-2018. Mereka masing-masing I Wayan Arsa Jaya (terpilih sebagai Ketua KPU Denpasar), I Wayan Semara Cipta (Ketua KPU Badung), I Putu Gede Weda Subawa (Ketua KPU Tabanan), I Ketut Gede Tangkas Sudiantara (Ketua KPU Jembrana), Putu Gede Pertama Pujawan (Ketua KPU Bangli), I Putu Agus Tirta Suguna (Ketua KPU Gianyar), dan I Gede Krisna Adi Widana (Ketua KPU Karangasem).

KPU Kabupaten/Kota (kecuali Klungkung yang masa jabatan periode sebelumya belum habis) ini sudah dilantik KPU RI di Jakarta, Selasa (16/10) malam. Setelah pelantikan, langsung dilakukan pemilihan Ketua KPU masing-masing kabupaten/kota. Lima (5) Komisioner KPU masing-masing daerah rapat internal untuk pemilihan ketua.

Komang Dudhi Udiyana, sebagai satu-satunya figur new comer yang terpilih sebagai ketua, harus berjuang ekstra melalui voting untuk bisa memenangkan pemilihan Ketua KPU Buleleng 2018-2023. Dalam voting, Dudhy Udiyana ber-hasil menumbangkan incumbent Nyoman Gede Cakra Budaya.

Dudhi Udiyana---mantan Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Buleleng---berhasil mengantongi 3 suara. Komisioner KPU asal Kelurahan Banyuasri, Kecamatan Buleleng ini kabarnya didukung dua rekannya sesama new comer, yakni Made Sumertana dan Gede Bandem Samudra. Sedangkan Cakra Budaya hanya didukung satu rekannya sesama incumbent, Gede Sutrawan.

Saaat dikonfirmasi NusaBali, Rabu (17/10), Dudhi Udiyana menilai pemilihan Ketua KPU Buleleng itu hanya proses administrasi biasa. Sebab, seluruh Komisioner KPU sudah memiliki tugas dan tanggungjawab masing-masing. Di samping itu, keputusan yang diambil KPU juga berdasarkan keputusan bersama, tidak ada kedudukan yang lebih tinggi.

“Jadi, Ketua KPU itu hanya sebagai koordinator saja. Sebab, apa pun keputusan KPU, haruslah diambil berlima. Kami ini bekerja kolektif kolegial,” tandas Dudhi Udiyana. Dia menambahkan, setelah pelantikan, pihaknya langsung merapatkan barisan untuk menindaklanjuti tahapan-tahapan Pemilu 2019. Dirinya selaku new comer juga akan lebih banyak bertanya kepada dua incumbent, untuk menindaklanjuti tahapan Pemilu 2019.

“Saya baru tadi siang (kemarin) sampai di rumah dari Jakarta. Saya belum sempat ke Kantor KPU Buleleng. Tapi, secepatnya nanti saya adakan koordinasi dengan rekan-rekan anggota lainnya. Karena tahapan Pemilu sudah berjalan, kami harus melanjutkan tahapan itu,” tegasnya.

Sedangkan Cakra Budaya yang dikonfirmasi terpisah, Rabu kemarin, menyatakan proses pemilihan Ketua KPU Buleleng sudah berlangsung demokratis. Cakra Budaya mengakui bahwa dalam musyawarah di awal, memang tidak tercapai kata mufakat, sehingga pemilihan ketua diputuskan melalui sistem voting. “Itu  biasa, sangat democratis. Saya selaku anggota tentu tetap melaksanakan tugas dan tanggung jawab, serta selalu berkoordinasi dengan ketua,” papar Cakra Budaya.

Sementara itu, incumbent I Wayan Semara Cipta terpilih sebagai Ketua KPU Badung 2018-2023, melalui rapat pleno di Hotel Aston Pluit, Jakarta, Selasa malam. Semara Cipta terpilih secara aklamasi, setelah dudukung 4 komisioner lainnya: Ni Luh Nesia Padma Gandi, I Wayan Artana Dana, Nur Sodiq, dan I Gusti Ketut Gede Yusa Arsana Putra.

Semara Cipta mengaku bersyukur diperkenankan lolos seleksi untuk periode ke-dua, sekaligus dipercaya sebagai Ketua KPU Badung. “Tentunya tiyang bersyukur masih diperkenankan lolos seleksi KPU Badung periode kedua dan terlebih diberi kepercayaan oleh teman-teman sebagai Ketua KPU Badung 2018-2023,” ujar Semara Cipta saat dikonfirmasi NusaBali, Rabu kemarin.

Menurut Semara Cipta, proses pemilihan hingga penetapannya menjadi Ketua KPU Badung penuh dengan rasa kekeluargaan. “Saya beruntung dan bersyukur sebagai komisioner paling muda, diberi kepercayaan oleh komisioner yang jauh lebih senior. Tapi, saya tetap memohon bimbingan dari segenap komisioner untuk selalu mendukung dan membimbing saya dalam melaksanakan tugas-tugas kedepannya, tentu dalam bingkai spirit Bekerja Bergembira,” ujar Komisioner KPU kelahiran Denpasar, 11 Maret 1980, lulusan D III Pariwisata Politeknik Negeri Bali ini.

Semara Cipta mengakui, menjadi Ketua KPU Badung tidaklah mudah. Sebab, dia harus memegang Divisi Keuangan Umum, Logistik, dan Rumah Tangga. Namun, dengan dukungan seluruh komisioner lainnya, dia yakin bisa menjalankan tugas dengan mungkin. “Makanya, bagi saya yang terpenting tetap menjaga ritme dan pola kerja yang selama ini telah terbangun,” tegas mantan Ketua PPK Abiansemal di Pilkada Badung 2005 dan Ketua PPK Abiansemal di Pilgub Bali 2013 ini.

Untuk mempercepat program kerja, mengingat tahapan Pemilu 2019 telah berjalan, Semara Cipta dan jajarannya segera akan audiensi ke Pemkab Badung. “Dalam waktu dekat tentunya kami akan melaksanakan audiensi ke Pemkab Badung dan para Camat serta Kepala Desa se-Kabupaten Badung. Hal ini sebagai wujud antisipasi awal dalam rangka perekrutan penyelenggara pemilu di tingkat TPS,” papar ayah dua anak dari pernikahannya dengan Ni Kadek Sri Widiastuti ini. *k19,asa

Komentar