nusabali

BKOW Bali Kawal 61 Caleg Perempuan

  • www.nusabali.com-bkow-bali-kawal-61-caleg-perempuan

Sebanyak 61 caleg perempuan lintas partai dari semua tingkatan (untuk kursi DPRD Kabupaten/Kota se-Bali, DPRD Bali, dan DPR RI Dapil Bali) berkumpul di Sekretariat Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Provinsi Bali, Jalan Setyaki Denpasar bertepatan rahina Pagerwesi pada Buda Kliwon Sinta, Rabu (17/10).

Diberikan Diklat Sebelum Pileg 2019

DENPASAR, NusaBali
Mereka mendapatkan pendidikan dan pelatihan (Diklat) yang digelar BKOW Bali khusus bagi caleg perempuan untuk tarung ke Pileg 2019. Mereka akan dikawal BKOW Bali sampai lolos ke kursi legislatif.

Sebetulnya, secara keseluruhan ada 230 caleg perempuan lintas parpol dari semua tingkatan di Bali yang akan tarung ke Pileg 2019. Namun, hanya 61 caleg Srikandi yang ikut dalam Diklat yang digelar BKOW Bali bekerjasama dengan Forkomwil Puspa Bali ini.

“Dari total 230 caleg perempuan se-Bali, yang merespons Diklat ini hanya 61 orang. Berarti, kurang lebih ada 37 persen caleg perempuan yang ingin menambah wawasannya jelang tarung Pileg, 17 April 2019 mendatang,” ujar Ketua BKOW Provinsi Bali, AAA Ngurah Tini Rusmini Gorda alias Gung Tini, saat ditemui NusaBali seusai pembukaan Diklat Caleg Perempuan, Rabu kemarin.

Gung Tini menyebutkan, para caleg perempuan yang mengikuti Diklat kemarin, masing-masing dari Partai Demokrat sebanyak 15 orang, NasDem (12 orang), PKS (9 orang), PSI (7 orang), Hanura (6 orang), Perindo (4 orang), PBB (3 orang), PSI PDIP (2 orang), Golkar (2 orang), dan PPP (1 orang).

Menurut Gung Tini, kegiatan Diklat ini dibagi dalam beberapa tahap. Selama 6 hari pertama 17-23 Oktober 2018, menjalani Diklat secara gratis dengan sejumlah materi, seperti strategi politik, komunikasi politik, public speaking, hingga personality. Diklat digelar di Aula Kantor Perdiknas, Jalan Tukad Yeh Aya Denpasar. “Sementara untuk tahap kedua nanti, kami tawarkan untuk kunjungan kerja ke DPR RI, Mahkamah Konstitusi, dan ke KPK,” jelas aktivis perempuan yang juga akademisi dari Undiknas Denpasar ini.

Setelah kunjungan kerja ke Jakarta, kata Gung Tini, 61 caleg perempuan ini nantinya juga akan diajak roadshow ke 26 organisasi wanita di bawah naungan BKOW Bali. “Kami akan perkenalkan para peserta ini kepada induk masing-masing organisasi wanita, bahwa ibu-ibu ini pantas dipilih untuk menjadi wakil rakyat,” tandas Gung Tini.

Bukan hanya itu, 61 caleg perempuan ini juga akan didaulat mengikuti lomba orasi untuk menyampaikan visi dan misinya. Gung Tini yakin dengan jumlah perempuan yang mencapai 51 persen dari penduduk Bali, jika kompak memilih kaumnya, kuota 30 persen perempuan di legislatif akan dengan mudah tercapai.

“Kami di BKOW tentu berkewajiban dan siap menjadi pionir dalam mengawal 61 caleg perempuan yang ikut dalam Diklat ini, hingga merka duduk di kursi legislatif,” terang putri sulung dari tokoh pendidikan (alm) Prof IGN Gorda ini.

Yang menarik, Gung Tini kemarin sempat ‘memprovokasi’ para caleg Srikandi ini jangan ikut dalam Pileg 2024 mendatang, jika partai politik yang menaunginya sekarang tidak serius mendukung dan mengawal caleg perempuan menuju kursi legislatif. Menurut Gung Tini, UU mengamanatkan 30 persen keterwakilan perempuan di legislatif. Namun faktanya, dari hasil Pileg 2009 dan 2014, keterwakilan perempuan masih minim.

“Nah, Pileg 2019 ini merupakan test case bagi ibu-ibu apakah partai benar-benar serius mengawal caleg perempuannya hingga kuota 30 persen tercapai? Kalau tidak serius partainya, ya biarkan saja kaum laki-lagi yang maju. Jangan sampai caleg perempuan hanya menjadi pelengkap atau formalias saja supaya partai tersebut bisa ikut pemilu,” tegas Gung Tini disambut tepuk tangan peserta Diklat.

Sekadar dicatat, berdasarkan hasil Pileg 2014 lalu di Bali, ada 32 caleg Srikandi yang bergasil tembus ke kursi legislatif, masing-masing 5 kursi DPRD Provinsi Bali dan 27 kursi DPRD Kabupaten/Kota. Lima (5) Sriandi yang tembus kursi DPRD Bali hasil Pileg 2014 masing-masing Ni Putu Yuli Artini (caleg new comer dari Golkar Dapil Karangasem), Ni Made Sumiati (incumbent dari PDIP Dapil Karangasem), Ni Kadek Darmini (new comer dari PDIP Dapil Karangasem), Utami Dwi Suryadi (incumbent dari Demokrat Dapil Denpasar), dan Ni Made Arini (new comer dari Hanura Dapil Buleleng).

Sedangkan dari 27 caleg Srikandi yang tembus DPRD Kabupaten/Kota se-Bali hasil Pileg 2014, terbanyak lolos ke kursi DPRD Buleleng (6 orang), disusul DPRD Klungkung (5 orang), DPRD Jembrana (4 orang), DPRD Karangasem (3 orang), DPRD Tabanan (3 orang), DPRD Gianyar (3 orang), serta masing-masing 1 orang untuk kursi DPRD Denpasar, DPRD Badung, dan DPRD Bangli.

Secara keseluruhan, PDIP menjadi parpol paling sukses meluncurkan Srikandi ke kursi Dewan hasil Pileg 2014. Dari total 32 Srikandi yang tembus kursi Dewan berbagai level hasil Pileg 2014, tercatat 13 orang politisi perempuan PDIP. Sedangkan Golkar di peringkat kedua dengan meluncurkan 6 Srikandi ke kursi Dewan hasil Pileg 2014, disusul Hanura (5 Srikandi), NasDem (3 Srikandi), Demokrat (2 Srikandi), Gerindra (2 Srikandi), dan PKB (1 Srikandi). *isu

Komentar