nusabali

Gudang Rongsokan Ludes Terbakar, Belasan Pemulung Panik

  • www.nusabali.com-gudang-rongsokan-ludes-terbakar-belasan-pemulung-panik

Sebuah gudang rongsokan yang berlokasi di Jalan Kalimutu, Banjar Buni, Desa Pemecutan Klod, Denpasar Barat ludes terbakar pada Rabu (17/10) subuh.

DENPASAR, NusaBali
Kebakaran tersebut terjadi diduga karena korsleting listrik sekitar 04.30 Wita. Selain gudang rongsokan yang luasnya sekitar 4 are, 17 kamar kontrakan bedeng yang ditempati 11 orang pemulung juga ikut ludes dengan isinya. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu. Namun, seluruh barang milik penghuni ludes tak tersisa.

Kebakaran tersebut terjadi saat penghuni kontrakan yang sekaligus pekerja di gudang itu sedang tertidur lelap. Tiba-tiba, api muncul dari kamar pojok barat laut yang ditempati Maslawan, 41, menyala. Percikan api langsung menetes di jidat Maslawan, saat itulah dia baru sadar ada kebakaran. Mengetahui hal itu Maslawan yang tengah bersama istrinya langsung membangunkan istrinya dan bergegas keluar kamar.

Belum ada setengah jam, atap dan tembok roboh akibat kebakaran tersebut. Gudang tersebut berisikan kardus plastik dan besi yang mudah terbakar. Tidak ada satupun barang yang sempat diselamatkan penghuni. Kulkas kasur, TV hingga STNK dan uang tunai ikut dilalap api. Kata Maslawan, ia yang baru bekerja tiga bulan di tempat itu harus pasrah bersama 11 rekan lainnya yang sama-sama satu kontrakan. Karena api terlalu cepat menjalar tanpa bisa berbuat apa-apa. "Kami hanya bisa bengong, yang menghubungi damkar tetangga di depan. Kami sih gak bisa apa-apa lagi. Barang yang belum selesai saya cicil habis, hanya tersisa baju dan celana yang saya pakai saja," imbuhnya.

Hal senada juga diungkapkan Suman Pahelmi, 42, asal Jember, ia tidak bisa menyelamatkan hartanya setelah kobaran api terlalu besar. Atap yang terbuat dari seng cepat ambruk, sehingga STNK motor dan uang Rp 1,8 juta ikut terbakar. Sampai saat ini, dirinya belum bisa berpikir apa-apa kedepannya, karena masih memikirkan tempat tinggal yang harus ditempati sementara.

Pahlemi mengaku tidak tahu harus tinggal sementara dimana, sedangkan tidak punya sanak saudara di Bali. "Belum tau sekarang saya harus kemana lagi. Kontrakan saya hanya di sini. Kami ngontrak Rp 6 juta per tahun, sekarang belum tau kemana. Kami belum bisa berpikir, hanya bisa membantu pemadam kebakaran untuk memadamkan api sementara. Kami masih bingung, kemungkinan karena korsleting ini," ujarnya.

Kepala Regu Pemadam Kebakaran BPBD Kota Denpasar I Gusti Putu Ngurah Adi mengatakan, pihaknya baru mendapatkan informasi sekitar pukul 05.30 Wita. Sebanyak tiga mobil dum pemadam dikerahkan. Api baru bisa dipadamkan 30 menit setelah terjadi kebakaran. Namun karena barang di dalam gudang mudah terbakar, api sangat cepat melalap gudang tersebut. "Kami masih pendinginan sampai pukul 12.00 Wita, jadi dibawah tumpukan barang yang terbakar masih ada asap yang mengepul," terangnya.

Dari pantauan, warga yang mengontrak di tempat tersebut terlihat mengais sisa-sisa barang yang bisa digunakan. Namun, kegiatan mereka tidak membuahkan hasil barang yang masih bisa digunakan karena seluruhnya hanya tinggal puing-puing bangunan.

Kapolsek Denpasar Barat Kompol Adnan Panibu mengatakan, pihaknya masih melakukan pemeriksaan terkait penyebab kebakaran. "Kalau penyebab pastinya belum tahu, tunggu hasil identifikasi. Tapi, dugaan awal korsleting listrik. Sementara, untuk kerugian capai puluhan juta," katanya.

Semenetara keterangan pemilik gudang rongsok bernama Hongking, 46, mengaku tidak mengetahui secara pasti kebakaran. Ia baru mengetahui terjadinya musibah itu saat dihubungi oleh salah satu yang tinggal di TKP. "Kalau pastinya saya ngak tahu,” ujarnya, sedih. *mi, dar

Komentar