Desa Munduktemu Akan Sulap Tukad Jadi Wisata Air
Untuk mengembangkan potensi desa, Desa Munduktemu, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan akan sulap Tukad Apit Yeh yang ada di Banjar Kebon Jero Kangin menjadi wisata air.
TABANAN, NusaBali
Rencananya, penataan awal akan mulai dilakukan tahun 2019. Wisata air yang dimaksud yakni permainan kano, ban, dan bebek-bebekan di Tukad Apit Yeh. Perbekel Desa Munduktemu I Nyoman Wintara menjelaskan rencana ini akan dilakukan awal 2019. Hal itu karena Desa Munduktemu adalah desa wisata serta masuk kawasan Nikosake (nira, kopi, salak, dan kelapa), jadi sudah sepantasnya mengembangkan potensi desa. “Apalagi desa sudah mendapatkan dana desa yang diamanatkan menjadi desa mandiri,” ujarnya, Rabu (17/10).
Kata dia, dipilihnya wisata air lantaran kawasan Desa Munduk Temu adalah basis pertanian dan perkebunan, sudah barang tentu menjual yang berhubungan dengan dua hal tersebut. Di samping itu memiliki beberapa pura yang bisa dikunjungi oleh wisatawan. “Masyarakat daerah sini juga keluar mencari wisata air, jadi rencana ini termasuk memberikan fasilitas untuk masyarakat,” imbuhnya.
Dijelaskannya, Tukad Apit Yeh yang rencana disulap menjadi wisata air itu memiliki tempat yang strategis. Lokasinya berada di sisi jalan, memiliki panjang sekitar 750 meter dan lebarnya 12 meter. “Ditambah pula ketika musim kemarau airnya tidak surut dan bebas dari pencemaran limbah. Jadi sangat cocok untuk dikembangkan jasi wisata air,” beber Wintara.
Wintara melanjutkan agar kawasan lebih menarik, rencananya di setiap tebing akan dihiasi batu jaring sehingga ekosistem seperti ikan masih bisa hidup. Bahkan akan disediakan spot selfie dan memajang kerajinan ataupun kuliner khas Desa Munduktemu. “Namun wisata air yang akan dibuat dengan dana desa ini tidak serta merta selesai dalam jangka setahun. Selain perlu modal banyak juga perlu persiapan yang baik,” tuturnya.
Oleh karena itu dirinya berharap rencana ini bisa didukung oleh Pemkab Tabanan termasuk BUMda dimana Desa Munduktemu masuk kawasan Nikosake yang berada di bawah naungan BUMda yakni Perusahaan Daerah Dharma Santika (PDDS). *de
Rencananya, penataan awal akan mulai dilakukan tahun 2019. Wisata air yang dimaksud yakni permainan kano, ban, dan bebek-bebekan di Tukad Apit Yeh. Perbekel Desa Munduktemu I Nyoman Wintara menjelaskan rencana ini akan dilakukan awal 2019. Hal itu karena Desa Munduktemu adalah desa wisata serta masuk kawasan Nikosake (nira, kopi, salak, dan kelapa), jadi sudah sepantasnya mengembangkan potensi desa. “Apalagi desa sudah mendapatkan dana desa yang diamanatkan menjadi desa mandiri,” ujarnya, Rabu (17/10).
Kata dia, dipilihnya wisata air lantaran kawasan Desa Munduk Temu adalah basis pertanian dan perkebunan, sudah barang tentu menjual yang berhubungan dengan dua hal tersebut. Di samping itu memiliki beberapa pura yang bisa dikunjungi oleh wisatawan. “Masyarakat daerah sini juga keluar mencari wisata air, jadi rencana ini termasuk memberikan fasilitas untuk masyarakat,” imbuhnya.
Dijelaskannya, Tukad Apit Yeh yang rencana disulap menjadi wisata air itu memiliki tempat yang strategis. Lokasinya berada di sisi jalan, memiliki panjang sekitar 750 meter dan lebarnya 12 meter. “Ditambah pula ketika musim kemarau airnya tidak surut dan bebas dari pencemaran limbah. Jadi sangat cocok untuk dikembangkan jasi wisata air,” beber Wintara.
Wintara melanjutkan agar kawasan lebih menarik, rencananya di setiap tebing akan dihiasi batu jaring sehingga ekosistem seperti ikan masih bisa hidup. Bahkan akan disediakan spot selfie dan memajang kerajinan ataupun kuliner khas Desa Munduktemu. “Namun wisata air yang akan dibuat dengan dana desa ini tidak serta merta selesai dalam jangka setahun. Selain perlu modal banyak juga perlu persiapan yang baik,” tuturnya.
Oleh karena itu dirinya berharap rencana ini bisa didukung oleh Pemkab Tabanan termasuk BUMda dimana Desa Munduktemu masuk kawasan Nikosake yang berada di bawah naungan BUMda yakni Perusahaan Daerah Dharma Santika (PDDS). *de
Komentar