Delegasi IMF–WB Tertarik Sinergi Desa Adat dan Dinas
Wabup Suiasa Buka BID Kabupaten Badung 2018 di Kutuh
MANGUPURA, NusaBali
Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa membuka Bursa Inovasi Desa (BID) Kabupaten Badung 2018 di Wantilan Rangdu Kriya Mandala Desa Kutuh, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Selasa (16/10). Menariknya, pembukaan BID ini dihadiri oleh 63 orang delegasi IMF–World Bank dari berbagai negara.
Suiasa mengatakan para delegasi yang hadir sangat tertarik mempelajari hubungan sinergi antara dua lembaga desa, yaitu desa dinas dengan desa adat. Dikatakannya, sinergitas dan hubungan yang baik tersebut memberikan kontribusi dan percepatan kesejahteraan masyarakat dan percepatan peningkatan pembangunan desa.
“Dua hal ini yang ingin diketahui dan dikenali para delegasi dan rombongan. Dua lembaga desa ini bisa tumbuh dan berkembang dengan saling melengkapi. Asas sinergitas antara potensi desa adat dengan pemerintah daerah menyatu dalam membangun dan memajukan desa. Sehingga dalam upaya pembangunan desa, itu tidak hanya mengandalkan uluran tangan atau intervensi dari pemerintah semata,” tutur Suiasa.
Wabup berharap agar para delegasi bisa memberikan konsesi pemikiran, tentang apa yang berkembang di daerahnya. Sehingga hal itu bisa menjadi masukan, yang perlu dipilah dan mana yang cocok diterapkan ke depan. Sehingga hal itu akan menjadi semakin sempurna ke depannya.
“Hubungan dua lembaga desa ini memberikan kontribusi dan percepatan, dalam upaya mensejahterakan masyarakat dan percepatan peningkatan pembangunan. Apalagi dalam pembangunannya ini sudah menggunakan teknologi, yaitu dengan inovasi digital dalam mensinkronisasi pengambilan suatu kebijakan,” imbuhnya.
Sementara Direktur PMD Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) M Fachri yang hadir di acara itu menerangkan kehadirannya bersama puluhan delegasi IMF terkait kunjungan lapangan Country Led Knowledge Sharing HLM4. Dimana delegasi IMF dari 42 negara tersebut diajak ikut menyaksikan BID Kabupaten Badung 2018 di Desa Kutuh.
BID Badung tersebut dinilainya cukup spesial karena bertepatan dengan penyelenggaraan annual meeting IMF–WB 2018. “Kegiatan ini atas inisiasi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi bersama Bappenas. Ini adalah untuk membuktikan bahwa negara kita, khususnya Kabupaten Badung mampu menjadi lokomotif pengembangan inovasi-inovasi desa,” tuturnya.
Acara tersebut juga dihadiri anggota DPRD Badung Dapil Kutsel Nyoman Mesir, Kadis PMD Kabupaten Badung Putu Sri Dana bersama jajaran, Muspika Kutsel, perbekel dan lurah se–Kecamatan Kutsel, BPD, dan LPM se-Kabupaten Badung, Bendesa Adat Kutuh Made Wena dan Kepala Desa Kutuh Wayan Purja, serta para undangan. *po
Suiasa mengatakan para delegasi yang hadir sangat tertarik mempelajari hubungan sinergi antara dua lembaga desa, yaitu desa dinas dengan desa adat. Dikatakannya, sinergitas dan hubungan yang baik tersebut memberikan kontribusi dan percepatan kesejahteraan masyarakat dan percepatan peningkatan pembangunan desa.
“Dua hal ini yang ingin diketahui dan dikenali para delegasi dan rombongan. Dua lembaga desa ini bisa tumbuh dan berkembang dengan saling melengkapi. Asas sinergitas antara potensi desa adat dengan pemerintah daerah menyatu dalam membangun dan memajukan desa. Sehingga dalam upaya pembangunan desa, itu tidak hanya mengandalkan uluran tangan atau intervensi dari pemerintah semata,” tutur Suiasa.
Wabup berharap agar para delegasi bisa memberikan konsesi pemikiran, tentang apa yang berkembang di daerahnya. Sehingga hal itu bisa menjadi masukan, yang perlu dipilah dan mana yang cocok diterapkan ke depan. Sehingga hal itu akan menjadi semakin sempurna ke depannya.
“Hubungan dua lembaga desa ini memberikan kontribusi dan percepatan, dalam upaya mensejahterakan masyarakat dan percepatan peningkatan pembangunan. Apalagi dalam pembangunannya ini sudah menggunakan teknologi, yaitu dengan inovasi digital dalam mensinkronisasi pengambilan suatu kebijakan,” imbuhnya.
Sementara Direktur PMD Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) M Fachri yang hadir di acara itu menerangkan kehadirannya bersama puluhan delegasi IMF terkait kunjungan lapangan Country Led Knowledge Sharing HLM4. Dimana delegasi IMF dari 42 negara tersebut diajak ikut menyaksikan BID Kabupaten Badung 2018 di Desa Kutuh.
BID Badung tersebut dinilainya cukup spesial karena bertepatan dengan penyelenggaraan annual meeting IMF–WB 2018. “Kegiatan ini atas inisiasi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi bersama Bappenas. Ini adalah untuk membuktikan bahwa negara kita, khususnya Kabupaten Badung mampu menjadi lokomotif pengembangan inovasi-inovasi desa,” tuturnya.
Acara tersebut juga dihadiri anggota DPRD Badung Dapil Kutsel Nyoman Mesir, Kadis PMD Kabupaten Badung Putu Sri Dana bersama jajaran, Muspika Kutsel, perbekel dan lurah se–Kecamatan Kutsel, BPD, dan LPM se-Kabupaten Badung, Bendesa Adat Kutuh Made Wena dan Kepala Desa Kutuh Wayan Purja, serta para undangan. *po
Komentar