Nyonya Putri Suastini Koster Bawa Pangan Lokal Bali
Lomba Cipta Menu B2SA Tingkat Nasional Tahun 2018
DENPASAR, NusaBali
Nyonya Putri Suastini Koster selaku Ketua Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Bali membawa bahan pangan lokal Bali dalam Lomba Cipta Menu Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman (B2SA) Berbasis Sumber Daya Lokal Tahun 2018 yang dilaksanakan serangkaian Peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-38 di Halaman Kantor Gubernur Kalimantan Selatan, Rabu (17/10).
Disela-sela kegiatan lomba, Putri Suastini Koster yang didampingi Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Bali Drh. I Wayan Mardiana, MM menyampaikan bahwasannya Bali memiliki potensi pangan lokal yang sangat besar seperti ubi, singkong, keladi, jagung dan lainnya, dimana sumber pangan tersebut dapat mengurangi ketergantungan terhadap bahan pangan tertentu seperti beras. Terlebih mengacu dari hasil kajian, kualitas dan kandungan gizi dalam bahan pangan tersebut setara dengan beras.
"Di tengah peredaran makanan siap saji saat ini, saya rasa dengan ajang pengolahan sumber pangan lokal non beras ini akan memberikan suatu cita rasa yang enak, menggugah selera dan tentunya menyehatkan untuk keluarga," imbuhnya.
Putri Koster menambahkan, bahwa keberhasilan dalam proses pembentukan sumber daya manusia diantaranya ditentukan oleh keberhasilan memenuhi kecukupan pangan dan perbaikan pola konsumsi pangan. Upaya tersebut dapat dilakukan melalui penganekaragaman pangan yang diarahkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk membudayakan pola konsumsi pangan beragam, bergizi seimbang dan aman, untuk menunjang hidup sehat aktif dan produktif. "Saya menyambut positif kegiatan ini, karena dapat memotivasi masyarakat untuk terus menggali pangan lokal yang ada dan memanfaatkannya. Dengan adanya diversifikasi pangan diharapkan mempercepat terwujudnya kemandirian pangan Daerah Bali," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Bali Wayan Mardiana mengatakan, bahwa dalam pelaksanaan Lomba Cipta Menu B2SA Tahun 2018, tampil PKK Desa Lokapaksa, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng sebagai utusan dari Pemprov Bali, yang menyajikan berbagai olahan masakan yang berbahan dasar pangan lokal Bali seperti menu makan pagi yang disiapkan yaitu berupa entil pesor talas ubi ungu, urab gecang, ayam srosob, dan sambal cicang. Sedangkan menu makan siang yang menjadi andalan, lontong ubi talas, timbungan cakalan, dan plecing kables. Tak kalah sehat, ibu-ibu PKK Lokapaksa ini juga menyiapkan makan malam dengan menu morsela ubi talas, sate tahu udang, tempe manis, dan sayur kelor. Selain menu utama tersebut, ada juga menu selingan berupa loloh delima dan lapis ubi ungu untuk makan pagi, serta selingan makan siang berupa teh akar alang-alang dan klepet talas. Ia berharap dengan kreasi menu tersebut Tim Pemprov Bali bisa menampilkan yang terbaik dan meraih hasil yang terbaik pula.
Lomba yang diikuti oleh 34 Provinsi di Indonesia rencananya akan dibuka oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pada Kamis (18/10) esok, dan Pemprov Bali berhasil meraih penghargaan ketiga kategori kreasi menu aplikatif dan favorit dewan juri. *
Nyonya Putri Suastini Koster selaku Ketua Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Bali membawa bahan pangan lokal Bali dalam Lomba Cipta Menu Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman (B2SA) Berbasis Sumber Daya Lokal Tahun 2018 yang dilaksanakan serangkaian Peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) ke-38 di Halaman Kantor Gubernur Kalimantan Selatan, Rabu (17/10).
Disela-sela kegiatan lomba, Putri Suastini Koster yang didampingi Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Bali Drh. I Wayan Mardiana, MM menyampaikan bahwasannya Bali memiliki potensi pangan lokal yang sangat besar seperti ubi, singkong, keladi, jagung dan lainnya, dimana sumber pangan tersebut dapat mengurangi ketergantungan terhadap bahan pangan tertentu seperti beras. Terlebih mengacu dari hasil kajian, kualitas dan kandungan gizi dalam bahan pangan tersebut setara dengan beras.
"Di tengah peredaran makanan siap saji saat ini, saya rasa dengan ajang pengolahan sumber pangan lokal non beras ini akan memberikan suatu cita rasa yang enak, menggugah selera dan tentunya menyehatkan untuk keluarga," imbuhnya.
Putri Koster menambahkan, bahwa keberhasilan dalam proses pembentukan sumber daya manusia diantaranya ditentukan oleh keberhasilan memenuhi kecukupan pangan dan perbaikan pola konsumsi pangan. Upaya tersebut dapat dilakukan melalui penganekaragaman pangan yang diarahkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk membudayakan pola konsumsi pangan beragam, bergizi seimbang dan aman, untuk menunjang hidup sehat aktif dan produktif. "Saya menyambut positif kegiatan ini, karena dapat memotivasi masyarakat untuk terus menggali pangan lokal yang ada dan memanfaatkannya. Dengan adanya diversifikasi pangan diharapkan mempercepat terwujudnya kemandirian pangan Daerah Bali," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Bali Wayan Mardiana mengatakan, bahwa dalam pelaksanaan Lomba Cipta Menu B2SA Tahun 2018, tampil PKK Desa Lokapaksa, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng sebagai utusan dari Pemprov Bali, yang menyajikan berbagai olahan masakan yang berbahan dasar pangan lokal Bali seperti menu makan pagi yang disiapkan yaitu berupa entil pesor talas ubi ungu, urab gecang, ayam srosob, dan sambal cicang. Sedangkan menu makan siang yang menjadi andalan, lontong ubi talas, timbungan cakalan, dan plecing kables. Tak kalah sehat, ibu-ibu PKK Lokapaksa ini juga menyiapkan makan malam dengan menu morsela ubi talas, sate tahu udang, tempe manis, dan sayur kelor. Selain menu utama tersebut, ada juga menu selingan berupa loloh delima dan lapis ubi ungu untuk makan pagi, serta selingan makan siang berupa teh akar alang-alang dan klepet talas. Ia berharap dengan kreasi menu tersebut Tim Pemprov Bali bisa menampilkan yang terbaik dan meraih hasil yang terbaik pula.
Lomba yang diikuti oleh 34 Provinsi di Indonesia rencananya akan dibuka oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pada Kamis (18/10) esok, dan Pemprov Bali berhasil meraih penghargaan ketiga kategori kreasi menu aplikatif dan favorit dewan juri. *
1
Komentar