Buleleng Ekspor Sampah Plastik ke China
Rumah Plastik atau tempat pencacahan sampah plastik di Desa Petandakan, Buleleng, mengekspor hasil cacahan sampah plastiknya hingga ke China dan negara lain.
SINGARAJA, NusaBali
Putu Eka Darmawan, pemilik Rumah Plastik itu di Singaraja, Buleleng, Rabu (17/10), mengatakan Rumah Plastik itu didirikan pada April 2016 untuk membantu proses daur ulang sampah plastik yang banyak bertebaran di daerah-daerah penting di Buleleng.
“Awalnya, kami bergerak sesuai kemampuan dengan menggunakan alat-alat seadanya tanpa banyak meminta bantuan ke pihak lain. Tujuan sederhana untuk ikut mengatasi sampah plastik di Buleleng dan sekitarnya," kata Putu Eka. Saat awal itu, kata Putu Eka, Rumah Plastik mampu menghasilkan cacahan plastik sebanyak 200 ton, lalu tahun 2017 meningkat menjadi 500 ton. Pada tahun 2018, hasil cacahannya meningkat tajam mencapai sekitar 500 ton.
Menurut Putu Eka, hasil tahun 2018 meningkat karena pasokan sampah plastik sudah makin banyak karena sudah melakukan kerja sama dengan sejumlah bank sampah. Kerja samanya bukan hanya dengan bank sampah di Buleleng, melainkan juga bank sampah di Denpasar, Klungkung, dan Bangli, sehingga hasil cacahan meningkat tajam.
"Hasil cacahan sampah plastik itu dikirim ke berbagai daerah, termasuk keluar negeri, tergantung jenis dari plastik yang dicacah. Beberapa jenis cacahan plastik ada yang dikirim ke pabrik alat-alat berbahan plastik di Jawa, ada juga yang dikirim ke Denpasar," katanya.
Bahkan, ada juga pengiriman keluar negeri. "Untuk beberapa jenis plastik dikirim ke China. Di sana, cacahan plastik ini diolah jadi produk tertentu, bisa diolah menjadi kain dan produk lain," katanya.
Selain menjadi tempat pencacahan sampah plastik, Rumah Plastik juga menyiapkan tempat belajar bagi warga yang berminat untuk belajar tentang pengolahan sampah plastik.
Sementara itu, Ketut Budiasa, pengelola Bank Sampah di Desa Kalibukbuk, Buleeng, mengatakan para pengelola bank sampah di Buleleng menyatakan sangat terbantu dengan adanya Rumah Plastik karena pihak bank sampah dapat menjual sampah-sampah plastik kepada rumah plastik untuk dicacah.
Menurutnya, setiap sampah plastik yang dibawa ke Rumah Plastik memiliki harga yang berbeda-beda. "Misalnya sampah dari jenis botol pelumas kendaraan bermotor dihargai Rp150 per botol, jenis botol minuman kemasan dihargai mulai dari Rp1.500 hingga Rp3.500 per kilogram," katanya. *ant
Putu Eka Darmawan, pemilik Rumah Plastik itu di Singaraja, Buleleng, Rabu (17/10), mengatakan Rumah Plastik itu didirikan pada April 2016 untuk membantu proses daur ulang sampah plastik yang banyak bertebaran di daerah-daerah penting di Buleleng.
“Awalnya, kami bergerak sesuai kemampuan dengan menggunakan alat-alat seadanya tanpa banyak meminta bantuan ke pihak lain. Tujuan sederhana untuk ikut mengatasi sampah plastik di Buleleng dan sekitarnya," kata Putu Eka. Saat awal itu, kata Putu Eka, Rumah Plastik mampu menghasilkan cacahan plastik sebanyak 200 ton, lalu tahun 2017 meningkat menjadi 500 ton. Pada tahun 2018, hasil cacahannya meningkat tajam mencapai sekitar 500 ton.
Menurut Putu Eka, hasil tahun 2018 meningkat karena pasokan sampah plastik sudah makin banyak karena sudah melakukan kerja sama dengan sejumlah bank sampah. Kerja samanya bukan hanya dengan bank sampah di Buleleng, melainkan juga bank sampah di Denpasar, Klungkung, dan Bangli, sehingga hasil cacahan meningkat tajam.
"Hasil cacahan sampah plastik itu dikirim ke berbagai daerah, termasuk keluar negeri, tergantung jenis dari plastik yang dicacah. Beberapa jenis cacahan plastik ada yang dikirim ke pabrik alat-alat berbahan plastik di Jawa, ada juga yang dikirim ke Denpasar," katanya.
Bahkan, ada juga pengiriman keluar negeri. "Untuk beberapa jenis plastik dikirim ke China. Di sana, cacahan plastik ini diolah jadi produk tertentu, bisa diolah menjadi kain dan produk lain," katanya.
Selain menjadi tempat pencacahan sampah plastik, Rumah Plastik juga menyiapkan tempat belajar bagi warga yang berminat untuk belajar tentang pengolahan sampah plastik.
Sementara itu, Ketut Budiasa, pengelola Bank Sampah di Desa Kalibukbuk, Buleeng, mengatakan para pengelola bank sampah di Buleleng menyatakan sangat terbantu dengan adanya Rumah Plastik karena pihak bank sampah dapat menjual sampah-sampah plastik kepada rumah plastik untuk dicacah.
Menurutnya, setiap sampah plastik yang dibawa ke Rumah Plastik memiliki harga yang berbeda-beda. "Misalnya sampah dari jenis botol pelumas kendaraan bermotor dihargai Rp150 per botol, jenis botol minuman kemasan dihargai mulai dari Rp1.500 hingga Rp3.500 per kilogram," katanya. *ant
1
Komentar