nusabali

Buleleng Produksi Beras Sehat dari Lahan Organik

  • www.nusabali.com-buleleng-produksi-beras-sehat-dari-lahan-organik

Kabupaten Buleleng melalui Dinas Pertanian, saat ini sedang konsen mengembangkan potensi pertanian di seluruh komoditi.

SINGARAJA, NusaBali

Salah satunya menggenjot pengembangan lahan pertanian khusus tanaman padi organik. Bahkan tahun ini dua subak di Buleleng yang sudah tersertifikasi sebagai lahan pertanian organik sudah memanen beras sehatnya bebas dari unsur kimia.

Kepala Bidang Tanaman Pangan, I Gede Suadnyana, seizin Kadis Pertanian I Nyoman Genep, Rabu (17/10) mengatakan, saat ini Dinas Pertanian sedang berupaya mengembalikan mind set dan sistem pertanian kembali kepada alam. Seluruh proses penanaman dan perawatan padi dilakukan secara organik tanpa pupuk kimia yang selama ini digunakan hampir semua petani di Buleleng.

“Kami baru mampu membina dua subak yakni Subak Cengana di Desa Sambangan, serta Subak Kedu di Desa Panji, Kecamatan Sukasada, sebagai lahan pertanian organik, jadi benar-benar bersih dari pupuk kimia,” ungkap dia. Kedua subak yang dirancang sebagai lahan pertanian organik sejak 2017 lalu pada Juli 2018 menerima pengakuan dari Lembaga Sertifikasi OrganikSeloliman (Lesos), sebagai lahan pertanian organik.

Proses pengembalian sistem pertanian kembali kepada alam itu merupakan upaya pemerintah kabupaten Buleleng untuk meningkatkan produksi dan mutu produk pertanian di Buleleng. Hanya saja saat ini pihaknya masih terganjal soal pemahaman petani padi yang masih susah beralih dari pupuk kimia. “Mungkin karena sudah terbiasa melihat pertumbuhan tanamnya cepat, sedangkan kalau organik itu hasil panennya yang bagus baru kelihatan setelah setahun, karena memerlukan waktu pengembalian kesehatan tanah, dan pertumbuhan tanaman perlahan,” kata dia.  

Hanya saja kondisi itu menurut Suadnyana akan terbayar saat petani telaten merawat lahannya dengan pupuk organik selama setahun dan memasuki musim panen. Secara ekonomis, beras organik harganya jauh lebih mahal dibandingkan degan beras yang dihasilkan dari lahan non organik. Beras premium pada umumnya berkisar Rp 10-11 ribu per kilogram, sedangkan beras organik Rp 17 ribu per kilogramnya.

Kelebihan beras organik itu pun terus disuarakan ke para petani sebagai perangsang untuk beralih ke lahan organik. Sehingga ke depannya 10.335 lahan sawah yang ada di Buleleng menjadi penghasil beras sehat untuk memenuhi keperluan masyarakat. *k23

Komentar