nusabali

Lagi, 15 Suporter Bola Ditolak Masuk Bali

  • www.nusabali.com-lagi-15-suporter-bola-ditolak-masuk-bali

Setelah jajaran Polsek Kawasan Laut Gilimanuk menjaring 35 suporter Persebaya Surabaya alias Bonek tanpa membawa identitas, Rabu (17/10) pagi, jajaran petugas di Pos KTP Gilimanuk kembali mengamankan 15 orang Bonek tanpa membawa identitas, Rabu (17/10) malam.

NEGARA, NusaBali
Belasan orang Bonek yang juga ditemukan berpenampilan seperti anak punk, dan hanya membawa perbekalan seadanya, itu langsung dipulangkan kembali ke Jawa. Berdasar informasi, dari 15 orang Bonek yang terjaring di Pos KTP Gilimanuk pada sekitar pukul 23.00 Wita itu, 3 orang di antaranya adalah perempuan. Para remaja yang mengaku sebagai Bonek, itu menyatakan telah bersama-sama berangkat dari Sidoarjo, Jawa Timur pada Selasa (16/10) lalu, dan bermaksud menonton laga Persib Bandung melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar pada 20 Oktober besok. “Ya mereka datang bersamaan, mengaku akan menonton bola. Tetapi kebanyakan tidak membawa identitas,” kata Kadis Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Jembrana Ketut Wiaspada, Kamis (18/10).

Menurutnya, dari 15 orang Bonek tersebut, 3 di antaranya diketahui memiliki KTP. Namun karena mereka mengaku datang ke Bali tanpa membawa perbekalan memadai, dan mengandalkan makan dengan ngamen  serta mencari tumpangan dengan menyetop kendaraan di jalan, akhirnya mereka semua dipulangkan kembali ke Jawa. “Mereka juga sempat diberikan pembinaan. Setelah itu, karena khawatir nanti malah telantar, ya kami pulangkan, diantar anggota Satpol PP sampai menaiki kapal menuju Ketapang,” ujarnya.

Dijelaskan Wiaspada, pihaknya tidak melarang orang masuk ke Bali, asalkan memenuhi persyaratan. Terutama menyangkut KTP. Di samping itu,  pihaknya juga bertugas mengantisipasi keberadaan gelandangan di Bali, yang dikhawatirkan mengganggu kenyamanan maupun ketertiban. “Kalau ada penjamin dan tujuan jelas, artinya tujuan jelas itu kalau mau nonton bola, apalagi ke Gianyar dan nanti akan pulang lagi ke Jawa, paling tidak membawa bekal. Tetapi mereka katanya mengandalkan ngamen, untuk itu kami pulangkan,” tandasnya. *ode

Komentar