Delegasi IMF Disuguhi Parade Kostum
Pengelola Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Tuban, Kecamatan Kuta, Badung menyuguhkan parade kostum kepada para delegasi Annual Meeting International Monetary Fund – World Bank (IMF–WB) yang akan kembali ke negara masing-masing.
MANGUPURA, NusaBali
Suguhan parade kostum ini untuk memberikan kesan dan pengalaman yang tak terlupakan kepada para delegasi tentang Indonesia dan Bali khususnya. Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi, mengatakan parade pakaian tradisional ini digelar selama empat hari sejak 15 Oktober kemarin. Parade ini dilaksanakan di Terminal Keberangkatan Internasional Bandara Ngurah Rai.
“Setelah sukses menyambut kedatangan delegasi pertemuan tahunan IMF-World Bank 2018, kami juga menyuguhkan kegiatan dan beberapa program interaktif. Tujuannya untuk memberikan pengalaman tak terlupakan kepada para delegasi. Antara lain dengan gelaran parade kostum tradisional. Selain itu ada juga mewarnai mural. Mudah-mudahan ini akan memberikan pengalaman unik dan berkesan bagi para pengguna jasa bandara ini,” tuturnya, Kamis (18/10).
Dikatakan selain untuk memberikan pengalaman, kegiatan ini juga sekaligus untuk mempromosikan keanekaragaman dan kekayaan budaya Indonesia. Parade kostum tradisional menampilkan enam tema, yaitu The Goddes of Oceania Baruni, The Warrior of Keris, The Mystical of Paksi Ireng, The Pure Love of Ratih, The Majesty of Rumah Gadang, dan The Goddess of Plants Sangkara. Semuanya menggambarkan pesan mendalam untuk bersama-sama menjaga keseimbangan alam dan budaya sebagai warisan leluhur.
“The Goddes of Oceania Baruni, misalnya, terinspirasi dari kekayaan alam lautan yang dimiliki Indonesia. Di sini dimunculkan sosok Baruni yang dikenal sebagai dewi lautan yang dipercaya memberikan limpahan hasil laut kepada umat manusia,” tuturnya.
Selain itu, pihak Bandara I Gusti Ngurah Rai juga mengadakan program interaktif art palm tree. Kegiatan ini mengajak para pengguna jasa bandara untuk menyematkan kain perca batik pada beberapa pohon palem yang terbuat dari botol bekas minuman. “Kami berharap apa yang kami suguhkan dapat bermanfaat dan menjadikan cerita positif ketika para delegasi tiba di negara masing-masing,” ujar Fahmi. *po
Suguhan parade kostum ini untuk memberikan kesan dan pengalaman yang tak terlupakan kepada para delegasi tentang Indonesia dan Bali khususnya. Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi, mengatakan parade pakaian tradisional ini digelar selama empat hari sejak 15 Oktober kemarin. Parade ini dilaksanakan di Terminal Keberangkatan Internasional Bandara Ngurah Rai.
“Setelah sukses menyambut kedatangan delegasi pertemuan tahunan IMF-World Bank 2018, kami juga menyuguhkan kegiatan dan beberapa program interaktif. Tujuannya untuk memberikan pengalaman tak terlupakan kepada para delegasi. Antara lain dengan gelaran parade kostum tradisional. Selain itu ada juga mewarnai mural. Mudah-mudahan ini akan memberikan pengalaman unik dan berkesan bagi para pengguna jasa bandara ini,” tuturnya, Kamis (18/10).
Dikatakan selain untuk memberikan pengalaman, kegiatan ini juga sekaligus untuk mempromosikan keanekaragaman dan kekayaan budaya Indonesia. Parade kostum tradisional menampilkan enam tema, yaitu The Goddes of Oceania Baruni, The Warrior of Keris, The Mystical of Paksi Ireng, The Pure Love of Ratih, The Majesty of Rumah Gadang, dan The Goddess of Plants Sangkara. Semuanya menggambarkan pesan mendalam untuk bersama-sama menjaga keseimbangan alam dan budaya sebagai warisan leluhur.
“The Goddes of Oceania Baruni, misalnya, terinspirasi dari kekayaan alam lautan yang dimiliki Indonesia. Di sini dimunculkan sosok Baruni yang dikenal sebagai dewi lautan yang dipercaya memberikan limpahan hasil laut kepada umat manusia,” tuturnya.
Selain itu, pihak Bandara I Gusti Ngurah Rai juga mengadakan program interaktif art palm tree. Kegiatan ini mengajak para pengguna jasa bandara untuk menyematkan kain perca batik pada beberapa pohon palem yang terbuat dari botol bekas minuman. “Kami berharap apa yang kami suguhkan dapat bermanfaat dan menjadikan cerita positif ketika para delegasi tiba di negara masing-masing,” ujar Fahmi. *po
Komentar