nusabali

Pohon 25 Meter Timpa SDN 1 Tangguwisia

  • www.nusabali.com-pohon-25-meter-timpa-sdn-1-tangguwisia

Pohon berukuran besar menimpa atap selasar sekolah di saat jam pelajaran berlangsung.

SINGARAJA, NusaBali
Tak ada angin tak ada hujan sebuah pohon Jerna yang tumbuh di sebelah barat SDN 1 Tangguwisia, Kamis (18/10) pagi,  tumbang. Pohon tua setinggi 25 meter dan diameter 50 sentimeter itu menimpa atap selasar kelas 3 dan 5, sekolah yang berlokasi di Desa Tangguwisia, Kecamatan Seririt, Buleleng. Beruntung  tidak ada siswa dan warga sekolah yang sedang berada di bawahnya.

Kepala SDN 1 Tangguwisia, Ida Bagus Ngurah Yasa mengatakan peristiwa tumbangnya pohon Jerna di sebelah Barat sekolahnya terjadi dua kali. Pertama seperti mendapat peringatan, sekitar pukul 07.48 WITA, satu dahan pohon yang berukuran cukup besar tumbang dan penimpa sudut atap ruang kelas  3 dan 5.

Kejadian itu cukup mengejutkan, yang akhirnya membuat siswa kelas 3 dan kelas 5 takut belajar di kelas. “Kejadian yang pertama memang saat jam pelajaran, siswa kami juga sempat takut belajar di kelas, dan akhirnya siswa kelas 3 dan kelas 5 dipulangkan atas arahan kelian desa dan juga Perbekel, sedangkan siswa lainnya tetap belajar,” ungkap dia.

Selang beberapa jam tepatnya pada pukul 10.35 WITA, pohon berukuran besar itu tumbang dari Barat ke Timur dan terbujurdi halaman yang memisahkan ruang kelas 3 dan kelas 5. Sejumlah genteng, rusuk dan juga plafon dua ruangan itu pun terkena reruntuhan pohon. Beruntung hanya mengenai atap bagian selasar tak langsung di atas atap ruang kelas.

Menurut Yasa, tumbangnya pohon Jerna itu tak disangka-sangka. Karena cuaca pun tidak begitu berpengaruh, angin yang berembus seperti hari-hari biasa dan juga tak ada hujan. Evakuasi pohon besar itu pun langsung dibantu oleh Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng. Yasa pun mengatakan masih menghitung secara rinci jumah kerugian yang dialami pihak sekolah atas kejadian itu.

Ia pun mengaku, Jumat (19/10) ini, akan melangsungkan proses belajar mengajar sebagaimana biasanya. Bahkan siswa kelas 3 dan kelas 5 juga akan belajar di ruang kelas mereka masing-masing. “Asal tidak hujan dan pohon yang lainnya tidak tumbang lagi, mungkin masih aman,” ungkapnya. P

ihak SDN 1 Tangguwisia pun berharap BPBD Buleleng dapat membantunya kembali untuk mengidentifikasi pohon-pohon besar lainnya yang ada di sekitar sekolah yang memiliki potensi bencana. Sehingga kedepannya siswa tidak lagi khawatir selama mengikuti proses pembelajaran di dalam kelas.

Sementara itu Kalak BPBD Buleleng Ida Bagus Suadnyana, dihubungi terpisah mengatakan sejauh ini pihaknya baru mengevakuasi pohon tumbang yang menimpa sebagian atap ruang kelas. “Penanganan pohon yang tumbang oleh TRC kami sudah selesai hari ini, tetapi mengingat ada kekhawatiran siswa belajar di tengah kelas, karena masih ada pohon lainnya ynag besar dan tinggi besok coba kami komunikasikan dengan pemilik pohon,” jelasnya. *k23

Komentar