Alternatif di Setra Beng dan Bukit Jati
‘’Kami mohon pemerintah memberikan kami tempat yang sedikit layak buat kami di pasar darurat’’.
Pasar Darurat Selama Proyek Pasar Gianyar
GIANYAR, NusaBali
Masyarakat di Gianyar, khususnya para pedagang menyambut baik rencana Pemkab Gianyar akan merehab total atau membangun ulang Pasar Umum Gianyar tahun 2019/2020. Namun para pedagang menginginkan agar Pemkab tetap memperhatikan kelangsungan hidup para pedagang di pasar darurat.
Informasi NusaBali, Jumat (19/10), sebelum pembongkaran Pasar Umum Gianyar kini, sekitar ribuan pedagang pasti direlokasi di pasar darurat. Sebagai alternatif, yakni dua lokasi, salah satunya pinggiran Setra (kuburan) Beng, sekitar 800 meter utara Catus Patha Gianyar. Satunya lagi, kawasan Bukit Jati, Kelurahan Samplangan, sekitar 900 meter timur Catus Patha Gianyar.
Rencana relokasi tersebut telah menjadi perbincangan cukup hangat di kalangan para pedagang yang kini berjualan di Pasar Umum Gianyar. Di antaranya, mereka khawatir pasar darurat tak cukup untuk menampung semua pedagang yang harus melanjutkan perebutan rejeki di pasar. ‘’Karena kami para pedagang kecil terlanjur tergantung dari hasil berjualan. Kami mohon pemerintah memberikan kami tempat yang sedikit layak buat kami di pasar darurat,’’ jelas beberapa pedagang.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Gianyar I Wayan Suamba membenarkan rencana lokasi alternatif pasar darurat tersebut di pinggiran Setra Beng dan sekitar Bukit Jati, Samplangan. ‘’Tim kami kini sedang menjajaki pihak pengelola sekitar Setra Beng dan Bukit Jati yang kami inginkan jadi lokasi pasar sementara itu,’’ jelasnya.
Terkait hal itu, anggota DPRD Gianyar asal Kelurahan Gianyar Ngakan Ketut Putra memaklumi harapan para pedagang. Menurutnya, kesuksesan rehab total atau pembangunan ulang Pasar Umum Gianyar ini tak hanya dilihat dari keberhasilan fisik. ‘’Proses non fisiknya juga lebih penting. Misal, penempatan pedagang di pasar sementara ini harus dilakukan denagn baik dan benar. Jangan sampai proyek seperti ini sampai memiskinkan para pedagang,’’ jelas wakil rakyat asal Lingkungan Sampiang, Kelurahan Gianyar ini.
Anggota DPRD Gianyar yang sama-sama asal Kelurahan Gianyar, IB Rai menambahkan terkait rencana pemakaian lokasi pinggiran Setra Beng untuk lokasi pasar sementara, pihaknya minta kepada tim pembangunan pasar menjajaki prajuru yang tergabung dalam Setber Desa Pakraman Beng dan Desa Pakraman Gianyar. Karena setra tersebut berada dalam otoritas dua desa pakraman ini.
Sebelumnya, Pemkab Gianyar melalui jajaran Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Diperindag) kini sedang menyosialisasikan rencana rehab total atau pembangunan Pasar Umum Gianyar. Pembangunan ini akan menelan dana sekitar Rp 250 miliar. Sesuai data terakhir, selain 65 pedagang di toko, di Pasar Umum Gianyar dengan luas 1,3 haktare ini terdapat 94 pedagang di kios dan 940 pedagang dalam los pasar. *lsa
GIANYAR, NusaBali
Masyarakat di Gianyar, khususnya para pedagang menyambut baik rencana Pemkab Gianyar akan merehab total atau membangun ulang Pasar Umum Gianyar tahun 2019/2020. Namun para pedagang menginginkan agar Pemkab tetap memperhatikan kelangsungan hidup para pedagang di pasar darurat.
Informasi NusaBali, Jumat (19/10), sebelum pembongkaran Pasar Umum Gianyar kini, sekitar ribuan pedagang pasti direlokasi di pasar darurat. Sebagai alternatif, yakni dua lokasi, salah satunya pinggiran Setra (kuburan) Beng, sekitar 800 meter utara Catus Patha Gianyar. Satunya lagi, kawasan Bukit Jati, Kelurahan Samplangan, sekitar 900 meter timur Catus Patha Gianyar.
Rencana relokasi tersebut telah menjadi perbincangan cukup hangat di kalangan para pedagang yang kini berjualan di Pasar Umum Gianyar. Di antaranya, mereka khawatir pasar darurat tak cukup untuk menampung semua pedagang yang harus melanjutkan perebutan rejeki di pasar. ‘’Karena kami para pedagang kecil terlanjur tergantung dari hasil berjualan. Kami mohon pemerintah memberikan kami tempat yang sedikit layak buat kami di pasar darurat,’’ jelas beberapa pedagang.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Gianyar I Wayan Suamba membenarkan rencana lokasi alternatif pasar darurat tersebut di pinggiran Setra Beng dan sekitar Bukit Jati, Samplangan. ‘’Tim kami kini sedang menjajaki pihak pengelola sekitar Setra Beng dan Bukit Jati yang kami inginkan jadi lokasi pasar sementara itu,’’ jelasnya.
Terkait hal itu, anggota DPRD Gianyar asal Kelurahan Gianyar Ngakan Ketut Putra memaklumi harapan para pedagang. Menurutnya, kesuksesan rehab total atau pembangunan ulang Pasar Umum Gianyar ini tak hanya dilihat dari keberhasilan fisik. ‘’Proses non fisiknya juga lebih penting. Misal, penempatan pedagang di pasar sementara ini harus dilakukan denagn baik dan benar. Jangan sampai proyek seperti ini sampai memiskinkan para pedagang,’’ jelas wakil rakyat asal Lingkungan Sampiang, Kelurahan Gianyar ini.
Anggota DPRD Gianyar yang sama-sama asal Kelurahan Gianyar, IB Rai menambahkan terkait rencana pemakaian lokasi pinggiran Setra Beng untuk lokasi pasar sementara, pihaknya minta kepada tim pembangunan pasar menjajaki prajuru yang tergabung dalam Setber Desa Pakraman Beng dan Desa Pakraman Gianyar. Karena setra tersebut berada dalam otoritas dua desa pakraman ini.
Sebelumnya, Pemkab Gianyar melalui jajaran Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Diperindag) kini sedang menyosialisasikan rencana rehab total atau pembangunan Pasar Umum Gianyar. Pembangunan ini akan menelan dana sekitar Rp 250 miliar. Sesuai data terakhir, selain 65 pedagang di toko, di Pasar Umum Gianyar dengan luas 1,3 haktare ini terdapat 94 pedagang di kios dan 940 pedagang dalam los pasar. *lsa
1
Komentar