nusabali

Suporter Persib-Persebaya Dicegah Masuk Bali

  • www.nusabali.com-suporter-persib-persebaya-dicegah-masuk-bali

Tanpa Identitas, 89 Suporter Dikembalikan ke Jawa dari Gilimanuk

NEGARA, NusaBali
Jajaran Polsek Kawasan Laut Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana cegah suporter Persib Bandung dan Persebaya Surabaya masuk ke Bali. Setidaknya ada 89 suporter tanpa identitas yang dikembalikan ke daerah asalnya dari Pelabuhan Gilimanuk, sejak Rabu (17/10) hingga Jumat (19/10).

Pemulangan suporter ke daerah asalnya di Jawa ini dilakukan polisi sebagai bentuk dukungan atas kebijakan PSSI untuk menggelar pertandingan tanpa penonton antara Persib Bandung vs Persebaya. Persib selaku tuan rumah pinjam tempat ke Stadion Kapten Wayan Dipta di Desa Buruan, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar saat menjamu Persebaya dala lanjutan kompetisi Liga 1, Sabtu (20/10) sore ini.

Persib diganjar PSSI hukuman tak boleh menggelar pertandangan dengan disaksikan penonton saat jadi tuan rumah dalam sisa kompetisi Liga 1 tahun ini, menyusul kerusuhan suporter yang menewaskan pendukung Persija Jakarta dalam partai sebelumnya. Persib pun harus menggelar seluruh sisa pertandingan home di luar Jawa.

Nah, saat menjamu Persebaya, Persib pinjam Stadion Kapten Dipta yang notabene home base Bali United sebagai tempat pertandingan. Polres Jembrana, melalui Polsek Kawasan Laut Gilimanuk, berusaha mencegah masuknya suporter Persib dan persebaya di Pelabuhan Gilimanuk.

Kabag Ops Polres Jembrana, Kompol M Didik Wiratmoko, pihaknya telah melakukan antisipasi sejak Rabu (17/10) lalu, terkait pencegahan suporter Persib dan Persebaya masuk Bali. Petugas yang bertugas di Pos II Pelabuhan Gilimanuk, diminta tetap memperhatikan keberadaan suporter kedua klub yang hendak menyaksikan duel Persib vs Persebaya di Gianyar.

“Sesuai kebijakan PSSI, suporter dilarang masuk ke stadion saat pertandingan Persib vs Persebaya di Gianyar. Maka, kami cegah masuknya suprter dari Pelabuhan Gilimanuk. Tapi, kalau mereka tetap ingin jalan, silakan saja. Yang jelas kamis berusaha menginformasikan, kalau nanti sampai stadion, mereka tidak diizinkan masuk,” papar Kompol Didik di Negara, Jumat kemarin.

Untuk mengetahui keberadaan suporter Persib dan Persebaya, kata Kompol Didik, bisa terpantau dari pakaian maupun atribut yang dibawanya. Suporter sepakbola biasanya datang secara bergerombol. Dengan mengenali tanda-tanda tersebut, keberadaan suporter bisa terpantau.

“Kami sebenarnya tidak sampai melarang kalau mereka (suporter Persib dan Persebaya) masuk Bali. Tapi, kalau ada superter yang ditemukan tanpa identitas dan berpenampilan urakan, itu langsung kami pulangkan. Beberapa kali memang ditemukan suporter seperti itu, mereka sudah dipulangkan ke daerah asalnya oleh petugas di Gilimanuk,”  tandas Kompol Didik.

Sementara itu, Kapolsek Kawasan Laut Gilimanuk, Kompol I Nyoman Subawa, mengatakan dalam melakukan penjagaan pintu gerbang masuk Bali dari arah barat melalui Pelabuhan Gilimanuk, tetap dilakukan sesuai protap. Ketika memang ditemukan rombongan suporter Persib dan Persebaya, pihaknya hanya sebatas memberikan imbauan.

Namun, ketika ditemukan ada suporter tidak memenuhi aturan, seperti tanpa identitas, berpenampilan urakan, dan tak membawa bekal memadai, mereka langsung dipulangkan ke Jawa. Sebab, mereka berpotensi mengganggu kenyamanan maupun ketertiban. “Kami tetap menjalankan tugas secara umum, tidak hanya khusus mengantesi kedatangan suporter Persib dan Persebaya itu,” tegas Kompol Subawa saat dikonfirmasi NusaBali secara terpisah di Gilimanuk, Jumat kemarin.

Kompol Subawa menyebutkan, sejak beberapa hari belakangan, cukup banyak ditemukan gerombolan remaja tanpa membawa kartu identitas. Mereka mengaku sebagai suporter Persebaya yang hendak masuk Bali. Karena tanpa membawa identitas dan berpenampilan seperti anak punk, mereka langsung dipulangkan ke Jawa, dengan diantar sampai naiki kapal menuju Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur.

“Kebetulan, mereka itu semua Bonek (suorter tanpa identitas yang tidak membawa bekal mencukupi, red) dan mengaku datang ke Bali hendak menonton pertandingan sepakbola. Karena tidak ada identitas, bahkan (maaf) penampilannya urakan, dan hanya bawa bekal seadanya, langsung kami pulangkan ke daerah asalnya. Apalagi, mereka mengaku datang ke Bali mencari tumpangan dengan naik truk. Lebih baik dipulangkan, daripada nanti mereka telantar,” papar Kompol Subawa.

Kompol Subawa menyebutkan, sesuai pendataan, ada 39 suporter tanpa identitas yang ditemukan saat pemeriksaan di Pos II Pelabuhan Gilimanuk, Rabu (17/10). Sedangkan malamnya, petugas kembali menjaring 15 suporter tanpa identitas, sehingga mereka langsung dipulangkan ke Jawa. Terakhir, Jumat kemarin, kembali terjaring 35 suporter tanpa identitas. Mereka pun langsung dipulangkan dari Gilimanuk. Walhasil, dalam kurun tiga hari terakhir sejak Rabu, sudah ada 89 suporter yang dipulangkan ke Jawa.

Menurut Kompol Subawa, sebagian besar dari 35 suporter tanpa identitas yang dipulangkan Jumat kemarin, ditemukan naik truk. Sebanyak 5 orang di antaranya ditemukan naik truk dekat simpang Pura Dalem Gilimanuk, 5 orang naik truk di dekat Kantor Lurah Gilimanuk, dan 2 orang naik truk di depan Patung Budha Wihara Empu Astapaka-Gilimanuk. *ode

Komentar