Wabup Suiasa Damping Presiden Jokowi di GWK
Wakil Bupati Badung, I Ketut Suiasa mendampingi Presiden Ir Joko Widodo saat pembukan secara resmi Temu Karya Nasional, Gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) dan Pekan Inovasi Perkembangan Desa dan Kelurahan (PINDesKel) 2018 di areal Garuda Wisnu Kencana (GWK), Ungasan, Kuta Selatan, Badung, Jumat (19/10).
MANGUPURA, NusaBali
Pembukaan ditandai memukul kentongan oleh Presiden Jokowi, didampingi Mendagri Tjahyo Kumolo, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo dan Gubernur Bali I Wayan Koster. Kegiatan ini akan berlangsung tiga hari (19-21 Oktober). Acara tersebut dihadiri Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati serta Walikota dan Wakil Walikota se-Indonesia.
Dalam sambutannya Presiden Jokowi mengatakan, negara Indonesia adalah negara besar. Memiliki 17.000 pulau, 34 provinsi, 514 kabupaten/kota, dengan jumlah penduduk 263 juta. "Ini adalah negara besar, dengan perbedaan yang besar pula yang kita miliki. Suku, bahasa daerah yang sangat banyak, perbedaan agama, adat, tradisi. Ini harus kita sadari bersama," kata Presiden Jokowi. Dengan perbedaan ini diharapkan jangan sampai ada ego provinsi, ego sektoral, ego kedaerahan, karena semuanya dalam bingkai negara kesatuan republik indonesia.
Sementara Wabup Suiasa usai mendampingi Presiden Jokowi, mengatakan, acara Temu Karya Nasional yang dikaitkan dengan TTG dan PINDesKel yang digelar di Kabupaten Badung ini merupakan sebuah media yang sangat bermanfaat bagi kepentingan bangsa dan negara. Melalui forum ini tentu pemerintah nasional dapat mensinkronisasi serta mampu mengintegrasikan kebijakan-kebijakan nasional yang harus diterjemahkan kedalam kebijakan-kebijakan sampai ke level desa dan kelurahan.
Dalam konteks itu pula setiap daerah dalam hal ini desa dan kelurahan dapat langsung saling berinteraksi berkaitan dengan inovasi yang telah dilakukan, sehingga kemajuan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan di seluruh Indonesia tidak ada terlalu timpang.
Bagi Badung, lanjut Suiasa forum ini sebagai ajang promosi daerah sekaligus sebagai forum mensosialisasikan kebijakan-kebijakan Pemkab Badung yang nantinya bisa diinformasikan kepada seluruh peserta. "Hal ini kami akan paparkan dalam kegiatan lokakarya, dari itu akan terjadi jalinan komunikasi dan saling mengisi serta mengkoreksi. Mudah-mudahan kebijakan kita ini dapat memberikan kontribusi buat daerah lain," pungkasnya. *po
Pembukaan ditandai memukul kentongan oleh Presiden Jokowi, didampingi Mendagri Tjahyo Kumolo, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo dan Gubernur Bali I Wayan Koster. Kegiatan ini akan berlangsung tiga hari (19-21 Oktober). Acara tersebut dihadiri Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati serta Walikota dan Wakil Walikota se-Indonesia.
Dalam sambutannya Presiden Jokowi mengatakan, negara Indonesia adalah negara besar. Memiliki 17.000 pulau, 34 provinsi, 514 kabupaten/kota, dengan jumlah penduduk 263 juta. "Ini adalah negara besar, dengan perbedaan yang besar pula yang kita miliki. Suku, bahasa daerah yang sangat banyak, perbedaan agama, adat, tradisi. Ini harus kita sadari bersama," kata Presiden Jokowi. Dengan perbedaan ini diharapkan jangan sampai ada ego provinsi, ego sektoral, ego kedaerahan, karena semuanya dalam bingkai negara kesatuan republik indonesia.
Sementara Wabup Suiasa usai mendampingi Presiden Jokowi, mengatakan, acara Temu Karya Nasional yang dikaitkan dengan TTG dan PINDesKel yang digelar di Kabupaten Badung ini merupakan sebuah media yang sangat bermanfaat bagi kepentingan bangsa dan negara. Melalui forum ini tentu pemerintah nasional dapat mensinkronisasi serta mampu mengintegrasikan kebijakan-kebijakan nasional yang harus diterjemahkan kedalam kebijakan-kebijakan sampai ke level desa dan kelurahan.
Dalam konteks itu pula setiap daerah dalam hal ini desa dan kelurahan dapat langsung saling berinteraksi berkaitan dengan inovasi yang telah dilakukan, sehingga kemajuan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan di seluruh Indonesia tidak ada terlalu timpang.
Bagi Badung, lanjut Suiasa forum ini sebagai ajang promosi daerah sekaligus sebagai forum mensosialisasikan kebijakan-kebijakan Pemkab Badung yang nantinya bisa diinformasikan kepada seluruh peserta. "Hal ini kami akan paparkan dalam kegiatan lokakarya, dari itu akan terjadi jalinan komunikasi dan saling mengisi serta mengkoreksi. Mudah-mudahan kebijakan kita ini dapat memberikan kontribusi buat daerah lain," pungkasnya. *po
1
Komentar