Diisukan Terjadi Penodongan, Ternyata Suporter Cari Tumpangan
Sejumlah pengguna Facebook (FB) pada Jumat (19/10) malam, dihebohkan postingan status seorang oknum warganet yang mengabarkan kejadian penodongan di timur SPBU Tuwed, Desa Tuwed, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana.
NEGARA, NusaBali
Tetapi setelah ditelusuri, kabar yang sempat viral tersebut, ternyata hanyalah kabar bohong alias hoax. Dalam postingan seorang oknum warganet pada Jumat sekitar pukul 21.00 Wita, itu ditulis ‘telah terjadi penodongan di timur pom bensin tuwed pelaku 5 orang baru tertangkap 2 orang dan sudah di amankan di polsek melaye berhati-hati masih berkeliaran masih 3 orang asal dari surabaya’. Postingan status itu juga disertai sebuah foto sejumlah warga yang tampak menyaksikan sesuatu di pinggir jalan.
Status FB tentang kejadian yang seolah-olah mencekam itu, cukup banyak mengundang reaksi warganet lainnya, termasuk ada yang membagikannya. Namun kemudian status kejadian penodongan, yang dibantah pihak Polsek Melaya, itu kemudian dihapus pemilik akun bersangkutan.
Kapolsek Melaya Kompol I Ketut Wijaya Kesuma saat dikonfirmasi memastikan bahwa isu yang beredar perihal penodongan yang sempat diposting seorang pengguna FB, itu tidak benar alias bohong. Kompol Wijaya Kesuma menjelaskan kejadian sebenarnya. Menurutnya pada Jumat malam tersebut, jajarannya hanya mengamankan sejumlah suporter Persebaya Surabaya yang berpenampilan seperti gelandangan. Kelompok suporter ini kebetulan ditemukan saat melintas di timur SPBU Tuwed.
“Tidak ada penodongan di wilayah kami seperti yang diisukan di media sosial. Tetapi kami mengamankan gerombolan remaja yang mengaku diri mereka adalah suporter Persebaya,” ujar Kompol Wijaya Kesuma, Sabtu (20/10).
Lebih rinci, Kompol Wijaya Kesuma menjelaskan, penangkapan terhadap para suporter sepakbola itu bermula dari laporan warga kepada Bhabinkamtibmas Tuwed Aiptu I Ketut Pasek Budiasa, yang merasa resah terhadap keberadaan 10 orang remaja yang berpenampilan seperti gelandangan yang berkumpul di timur SPBU Tuwed. Gerombolan remaja itu diketahui berusaha mencari tumpangan, dengan menghentikan sejumlah truk yang menuju Denpasar. Mendapat informasi tersebut, Aiptu I Ketut Pasek Budiasa hendak mengamankan 10 remaja tersebut, untuk dibawa ke Polsek Melaya. Namun ketika disambangi, hanya berhasil mengamankan 2 orang, sedangkan 8 orang lainnya langsung lari ke arah timur.
Saat berlari ke arah timur sampai di wilayah Desa Tukadaya, Kecamatan Melaya, menurut Kompol Wijaya Kesuma, 8 orang tersebut berusaha menyetop sebuah mobil, dan memaksa untuk ikut menumpang. Tetapi karena sopir kaget lantaran distop mendadak oleh para remaja yang berpenampilan urakan, sopir sempat berteriak maling. Akibatnya, 8 remaja ini dikejar warga, dan akhirnya 7 dari 8 orang itu berhasil diamankan warga. Seorang berhasil melarikan diri dengan nekat menaiki sebuah bak truk menuju arah Denpasar.
“Saat diperiksa, sembilan remaja yang mengaku hendak menonton pertandingan sepakbola ke Gianyar, itu tidak ada membawa identitas ataupun uang. Karena itu, mereka kami amankan ke Polsek. Setelah kami berikan arahan, kemarin malam (Jumat malam), mereka kami serahkan ke Satpol PP di kecamatan, dan informasinya mereka sudah dipulangkan kembali ke Jawa,” tutur Kompol Wijaya Kesuma. Dia juga mengimbau agar warganet lebih bijak dalam menggunakan medsos, dan tidak sembarang menyebarkan informasi yang belum tentu kebenarannya.
Setidaknya ada 89 suporter tanpa identitas yang dikembalikan ke daerah asalnya dari Pelabuhan Gilimanuk, sejak Rabu (17/10) hingga Jumat (19/10) siang. Pemulangan suporter ke daerah asalnya di Jawa ini dilakukan polisi sebagai bentuk dukungan atas kebijakan PSSI untuk menggelar pertandingan tanpa penonton antara Persib Bandung vs Persebaya. Persib selaku tuan rumah pinjam tempat ke Stadion Kapten Wayan Dipta di Desa Buruan, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar saat menjamu Persebaya dalam lanjutan kompetisi Liga 1, Sabtu (20/10) sore.
Persib diganjar PSSI hukuman tak boleh menggelar pertandangan dengan disaksikan penonton saat jadi tuan rumah dalam sisa kompetisi Liga 1 tahun ini, menyusul kerusuhan suporter yang menewaskan pendukung Persija Jakarta dalam partai sebelumnya. Persib pun harus menggelar seluruh sisa pertandingan home di luar Jawa. *ode
Tetapi setelah ditelusuri, kabar yang sempat viral tersebut, ternyata hanyalah kabar bohong alias hoax. Dalam postingan seorang oknum warganet pada Jumat sekitar pukul 21.00 Wita, itu ditulis ‘telah terjadi penodongan di timur pom bensin tuwed pelaku 5 orang baru tertangkap 2 orang dan sudah di amankan di polsek melaye berhati-hati masih berkeliaran masih 3 orang asal dari surabaya’. Postingan status itu juga disertai sebuah foto sejumlah warga yang tampak menyaksikan sesuatu di pinggir jalan.
Status FB tentang kejadian yang seolah-olah mencekam itu, cukup banyak mengundang reaksi warganet lainnya, termasuk ada yang membagikannya. Namun kemudian status kejadian penodongan, yang dibantah pihak Polsek Melaya, itu kemudian dihapus pemilik akun bersangkutan.
Kapolsek Melaya Kompol I Ketut Wijaya Kesuma saat dikonfirmasi memastikan bahwa isu yang beredar perihal penodongan yang sempat diposting seorang pengguna FB, itu tidak benar alias bohong. Kompol Wijaya Kesuma menjelaskan kejadian sebenarnya. Menurutnya pada Jumat malam tersebut, jajarannya hanya mengamankan sejumlah suporter Persebaya Surabaya yang berpenampilan seperti gelandangan. Kelompok suporter ini kebetulan ditemukan saat melintas di timur SPBU Tuwed.
“Tidak ada penodongan di wilayah kami seperti yang diisukan di media sosial. Tetapi kami mengamankan gerombolan remaja yang mengaku diri mereka adalah suporter Persebaya,” ujar Kompol Wijaya Kesuma, Sabtu (20/10).
Lebih rinci, Kompol Wijaya Kesuma menjelaskan, penangkapan terhadap para suporter sepakbola itu bermula dari laporan warga kepada Bhabinkamtibmas Tuwed Aiptu I Ketut Pasek Budiasa, yang merasa resah terhadap keberadaan 10 orang remaja yang berpenampilan seperti gelandangan yang berkumpul di timur SPBU Tuwed. Gerombolan remaja itu diketahui berusaha mencari tumpangan, dengan menghentikan sejumlah truk yang menuju Denpasar. Mendapat informasi tersebut, Aiptu I Ketut Pasek Budiasa hendak mengamankan 10 remaja tersebut, untuk dibawa ke Polsek Melaya. Namun ketika disambangi, hanya berhasil mengamankan 2 orang, sedangkan 8 orang lainnya langsung lari ke arah timur.
Saat berlari ke arah timur sampai di wilayah Desa Tukadaya, Kecamatan Melaya, menurut Kompol Wijaya Kesuma, 8 orang tersebut berusaha menyetop sebuah mobil, dan memaksa untuk ikut menumpang. Tetapi karena sopir kaget lantaran distop mendadak oleh para remaja yang berpenampilan urakan, sopir sempat berteriak maling. Akibatnya, 8 remaja ini dikejar warga, dan akhirnya 7 dari 8 orang itu berhasil diamankan warga. Seorang berhasil melarikan diri dengan nekat menaiki sebuah bak truk menuju arah Denpasar.
“Saat diperiksa, sembilan remaja yang mengaku hendak menonton pertandingan sepakbola ke Gianyar, itu tidak ada membawa identitas ataupun uang. Karena itu, mereka kami amankan ke Polsek. Setelah kami berikan arahan, kemarin malam (Jumat malam), mereka kami serahkan ke Satpol PP di kecamatan, dan informasinya mereka sudah dipulangkan kembali ke Jawa,” tutur Kompol Wijaya Kesuma. Dia juga mengimbau agar warganet lebih bijak dalam menggunakan medsos, dan tidak sembarang menyebarkan informasi yang belum tentu kebenarannya.
Setidaknya ada 89 suporter tanpa identitas yang dikembalikan ke daerah asalnya dari Pelabuhan Gilimanuk, sejak Rabu (17/10) hingga Jumat (19/10) siang. Pemulangan suporter ke daerah asalnya di Jawa ini dilakukan polisi sebagai bentuk dukungan atas kebijakan PSSI untuk menggelar pertandingan tanpa penonton antara Persib Bandung vs Persebaya. Persib selaku tuan rumah pinjam tempat ke Stadion Kapten Wayan Dipta di Desa Buruan, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar saat menjamu Persebaya dalam lanjutan kompetisi Liga 1, Sabtu (20/10) sore.
Persib diganjar PSSI hukuman tak boleh menggelar pertandangan dengan disaksikan penonton saat jadi tuan rumah dalam sisa kompetisi Liga 1 tahun ini, menyusul kerusuhan suporter yang menewaskan pendukung Persija Jakarta dalam partai sebelumnya. Persib pun harus menggelar seluruh sisa pertandingan home di luar Jawa. *ode
Komentar