nusabali

Wisman Ikut Kontes Busana Adat Bali

  • www.nusabali.com-wisman-ikut-kontes-busana-adat-bali

Sebanyak 16 wisatawan manca negara (wisman) mengikuti kontes Budaya Adat Bali di Lapangan Umum Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan, Sabtu (20/10) malam.

Festival Kerambitan Ke–4   


TABANAN, NusaBali
Kontes tersebut dilakukan serangkaian Festival Kerambitan ke–4 yang bertema ‘Yowana Mesikian’ (pemuda bersatu) Seluruh wisatawan mengenakan pakaian adat ke pura. Untuk yang laki-laki mereka mengenakan kamen, baju saput lengkap dengan udeng. Sementara untuk wisatawan yang perempuan mengenakan kebaya, kamen selendang, dan membawa canang sari. Bahkan ada pula yang memasang bunga mas sebagai hiasan rambut.

Mereka dipanggil berpasangan untuk tampil. Gerakan mereka perlahan mengikuti alunan musik yang diputar oleh panitia. Mereka juga memperagakan gerakan lenggak lenggok seperti model. Penampilan mereka ini mengundang tawa dan tepuk tangan penonton yang memenuhi areal Lapangan Umum Kecamatan Kerambitan.

Camat Kerambitan I Gede Sukanada, menjelaskan wisatawan dari berbagai negara dilibatkan karena kebetulan berkunjung ke Puri Kerambitan. Sehingga mereka dijadwalkan ikut memeriahkan Festival Kerambitan ke–4 tersebut. “Ini sudah terjadwal sejak awal,” ungkapnya, Minggu (21/10).

Kata dia, penampilan para wisman itu disambut baik oleh penonton. Bahkan mengundang gelak tawa saat mereka tampil seperti model dalam balutan busana adat Bali.

Sukadana menjelaskan langkah ini dilakukan agar para wisatawan itu selalu ingat kegiatan tersebut ketika kembali ke negaranya. Sekaligus sebagai ajang untuk mempromosikan Kerambitan dan Bali, dengan harapan mereka kembali datang ke Bali. “Mereka sangat senang mengenakan pakaian adat Bali. Sebelum tampil mereka juga ikut gladi,” kata Sukadana.

Kontes busana adat Bali untuk para wisman itu juga dimaksudkan untuk menggugah krama Bali supaya bangga terhadap busana adat sendiri. Terlebih cara berpakaian harus sopan sehingga wisatawan tidak meniru hal yang negatif.

Festival Kerambitan tersebut berlangsung Kamis (18/10) hingga Minggu (21/10), menampilkan berbagai budaya tradisional dan modern yang melibatkan seluruh masyarakat Kecamatan Kerambitan. Selain itu berbagai kuliner khas Kecamatan Kerambitan turut disuguhkan.

Salah satu yang menjadi favorit adalah nasi babi guling hitam. Sengaja nasi babi guling hitam dihidangkan karena langkah ini untuk melestarikan babi hitam yang kian ini makin langka. *de

Komentar