Bidan Teladan Bali Putuskan Berhenti Buka Praktek
I Gusti Ayu Mangku Istri Darwati rutin ngayah di pura selaku pamangku sepulang tugas dinas, sore hari hingga tengah malam. Untuk jaga kebugaran fisik, bidan berusia 46 tahun ini rajin latihan yoga.
Agar Bisa Fokus Layani Umat Selaku Pamangku Pura Dalem Puri Besakih
AMLAPURA, NusaBali
Keputusan drastis diambil penyandang predikat ‘Bidan Teladan Provinsi Bali Tahun 2014’, I Gusti Ayu Mangku Istri Darwati, 46. Bidan berprestasi asal Banjar Besakih Kangin, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem ini pilih berhenti buka praktek, agar bisa fokus ngayah sebagai pamangku di Pura Dalem Puri Besakih.
I Gusti Ayu Mangku Istri Darwati sudah ngiring menjadi pamangku di Pura Dalem Puri Besakih, Desa Pakraman Besakih sejak tahun 2008 silam. Dia ngayah bersama suaminya, I Gusti Mangku Adnyana, 50. Selain ngayah di Pura Dalem Puri Besakih, IGA Mangki Istri Darwati bersama suaminya juga ngayah di Pura Penataran Agung Besakih.
Itu sebabnya, sejak kasudi menjadi pamangku 8 tahun silam, Mangku Istri Darwati hentikan praktek bidan di Desa Besakih. Tujuannya, agar bisa fokus ngayah melayani umat sedharma. Bidan yang kini berusia 46 tahun ini kesehariannya cuma melaksanakan profesi sebagai petugas medis saat jam-jam dinas.
Sehari-harinya, bidan Mangku Istri Darwati bertugas di Puskesmas Rendang, Karangasem. Meski tidak praktek dan hanya bertugas saat jam-jam dinas, Mangku Istri Darwati sempat dinobatkan sebagai Bidan Teladan Provinsi Bali Tahun 2014. Dengan predikatnya itu, Mangku Istri Darwati diundang Presiden ke Istana Negara Jakarta, 17 Agustus 2014.
Kepada NusaBali, Mangku Istri Darwati mengisahkan, dia dan suaminya, I Gusti Mangku Adnyana, sebelumnya menjalani prosesi upacara mawinten sebagai pamangku bertepatan dengan Karya Mamungkah lan Nubung Daging di Pura Merajan di Banjar Besakih Kangin, Desa Pakraman Besakih, April 2008 silam. Sejak upacara mawinten itulah, dia pilih berhenti buka praktek selaku bidan.
“Saya sudah 8 tahun berhenti buka praktek bidan. Saya lebih banyak sibuk ngayah melayani umat sedharma di Pura Dalem Puri Besakih dan Pura Penataran Agung Besakih,” cerita Mangku Istri Darwati saat ditemui NusaBali di kediamannya, Banjar Besakih Kangin, Desa Besakih, Jumat (15/4).
Menurut Mangku Istri Darwati, selaku pamangku di Pura Dalem Puri Besakih dan Pura Penataran Agung Besakih, dirinya harus ngayah melayani umat hingga larut malam. Apalagi, jika ada Karya Agung Ida Batara Turun Kabeh di Pura Besakih yang biasanya berlangsung sebulan penuh pada Sasih Kadasa, Mangku Istri Darwati setiap hari ngayah hingga larut malam pukul 23.30 Wita. Sedangkan untuk hari-hari biasa, Mangku Istri Darwati biasanya ngayah di pura sepulang tugas dinas selaku bidan dore harinya.
“Saya biasanya ngayah sebagai pamangku sepulang dari menjalankan tugas-tugas dinas, sore hari hingga tengah malam,” tutur perempuan yang telah menjalankan profesi sebagai petugas medsis sejak tahun 1990 dan menamatkan pendidikan Diploma III P2B (Program Pendidikan Bidan) Singaraja pada 1996 ini.
Menurut Mangku Istri Darwati, keputusannya untuk berhenti buka praktek bidan demi bisa fokus ngayah melayani umat sedharma ini mendapat dukungan penuh dari sang suami, I Gusti Mangku Adnyana. Demikian pula kerabat lainnya seperti I Gusti Ngurah Kubayan, yang kesehariannya jadi Pamangku di Pura Dalem Puri Besakih, mendukung langkah Mangku Darwati. “Karena dukungan keluarga, saya bisa seperti sekarang,” jelas Mangku Istri Darwati.
Mangku Istri Darwati punya rahasia tersendiri dalam menjaga kondisi fisik agar tetap bugar, sehingga mampu menjalankan tugas dinas di Puskesmas Rendang dan ngayah sebagai pamangku. Salah satu rahasianya, rutin melakukan yoga. “Sebelum ngayah ke pura, saya rutin latihan yoga. Makanya, fisik saya tetap bugar di usia 46 tahun,” tutur bidan kelahiran 15 Januari 1970 yang telah dikaruniai empat anak dari pernikahannya dengan I Gusti Mangku Adnyana ini.
Mangku Istri Darwati sendiri merupakan salah satu petugas medis berprestasi di Bali. Selain jadi juara Lomba Bidan Tingkat Provinsi Bali Tahun 2014 hingga sempat diundang Presiden ke Istana Negara Jakarta, dia juga tercatat sebagai juara III Lomb Klinik KB MKJP (Keluarga Berencana Metode Kontrasepsi Jangka Panjang) Tingkat Provinsi Bali Tahun 2014. Prestasi linnya, juara II Penyuluhan HKG (Hari Kesatuan Gerak) PKK Tingkat Kabupaten Karangasem Tahun 2016.
Dia mengawali pendidikan formalnya di SD Negeri 2 Selat (Kecamatan Selat, Karangasem) tahun 1983, lanjut SMP Negeri 2 Selat (tamat 1986), Sekolah Perawat Kesehatan Denpasar (tamat 1989), hingga Diploma III Program Pendidikan Bidan Singaraja (tamat tahun 1996). Sebelum kuliah di Diploma III P2B Singaraja, Mangku Istri Darwati sudah bertugas sebagai petugas medis sejak 1990. 7 k16
BIODATA
--------------
Nama : I Gusti Mangku Istri Darwati
Profesi : Bidan
Tugas : Di Puskesmas Rendang
Predikat : Bidan Teladan Bali 2014
Amongan : Ngayah jadi Pamangku di Pura Dalem Puri Besakih dan Pura Penataran Agung Besakih
Kelahiran : 15 Januari 1970
Alamat : Banjar Besakih Kangin, Desa Besakih, Rendang, Karangasem
ANAK:
- I Gusti Ayu Risma C Anggriani, 24
(Alumnus di Akper Denpasar)
- I Gusti Ayu Gita Prastikayanti, 23
(Mahasiswi Fakultas Ekonomi Uwar)
- I Gusti Ayu Sastria Paradita, 18
(Mahasiswa Fakultas Ekonomi Unud)
- IGN Agung Raka Cipta Nugraha, 12
(Siswa Kelas VI SD Negeri 6 Besakih)
PENDIDIKAN
- SD Negeri 2 Selat (taman 1983)
- SMP Negeri 2 Selat (tamat 1986)
- Sekolah Perawat Kesehatan Dps (1989)
- Diploma III P2B Singaraja (tamat 1996)
Komentar