Kemrisetdikti Dukung Start Up Berbasis Teknologi
Untuk meningkatkan pertumbuhan startup di Indonesia sesuai dengan Nawacita Pemerintah saat ini, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) mengembangkan program pengembangan Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi.
JAKARTA, NusaBali
Program yang terkonsentrasi pada penumbuhan startup berbasis teknologi sudah dilaksanakan sejak tahun 2015. Dirjen Penguatan Inovasi Kemenristek Dikti, Jumain Appe mengatakan sampai tahun 2018 ini, pendanaan dan pembinaan telah diberikan kepada 923 startup dan calon startup. Startup dan calon startup tersebut berasal dari mahasiswa, masyarakat umum, dan juga peneliti atau dosen.
“Keberagaman produk dari startup tersebut meliputi bidang Pangan, Kesehatan dan Obat, Transportasi, Energi, Teknologi Informasi Komunikasi (TIK), Pertahanan Keamanan, Material Maju dan Bahan Baku,” ujarnya di Jakarta, Sabtu (20/10).
Menurut Jumain berdasarkan hasil evaluasi yang telah dilakukan bersama timnya selama 4 tahun program ini berjalan hampir sekitar 33% startup yang mendapatkan pendanaan dari Kemenristekdikti fokus pada bidang Pangan dan 23% bidang TIK. “Sebanyak 923 startup tersebut harus terus mendapatkan pendampingan dan pembinaan dari pemerintah, untuk itu salah satu langkah yang dilakukan oleh tim Ditjen Penguatan Inovasi dengan menyelenggarakan kegiatan Inovasi Inovator Indonesia Expo (I3E),”ucapnya
Pameran kegiatan Inovasi Inovator Indonesia Expo (I3E),tambah Jumain, nantinya selalu dilaksanakan di pusat perbelanjaan dengan tujuan mendekatkan inovasi ke masyarakat.
“Dengan demikian masyarakat akan mengetahui kemampuan bangsa, khususnya generasi muda dalam ikut serta mendorong daya saing ekonomi dengan menjadi wirausaha muda yang berbasis pada ilmu pengetahuan dan teknologi,” tambah Jumain dilansir okezone.com. Lebih lanjut, Jumain menjelaskan ada beberapa alasan mengapa pemerintah harus menjadi katalisator dalam menyokong keberadaan perusahaan pemula, sebagai pelaku bisnis baru yang paling dinantikan. Karena saat ini lebih dari 95% pelaku bisnis di Indonesia adalah usaha rintisan atau IKM. Usaha rintisan di Indonesia telah menyumbang pertumbuhan ekonomi hingga 2% per tahun.
“Pertumbuhan usaha rintisan Indonesia masih sangat kecil yaitu hanya 2% dari populasi penduduk Indonesia dibandingkan dengan negara-negara ASEAN, seperti Singapura tercatat sebanyak 7% dari jumlah penduduk, Malaysia 5%, Thailand 4,5%, dan Vietnam 3,3%,”jelas Jumain
“Pemerintah sangat fokus dalam mendukung perkembangan startup di tanah air, hal ini terlihat dengan banyaknya Kementerian yang sangat konsen dengan kebijakan dalam penumbuhan perusahaan pemula (startup),”lanjutnya
Jumain mengatakan untuk tahun 2018 kegiatan I3E akan diselenggarakan selama 4 (empat) hari dimulai dari tanggal 25 hingga 28 Oktober 2018 di Jogja City Mall, Kota Yogyakarta, dan mengusung tema Startup: Optimisme untuk Bangsa.*
Program yang terkonsentrasi pada penumbuhan startup berbasis teknologi sudah dilaksanakan sejak tahun 2015. Dirjen Penguatan Inovasi Kemenristek Dikti, Jumain Appe mengatakan sampai tahun 2018 ini, pendanaan dan pembinaan telah diberikan kepada 923 startup dan calon startup. Startup dan calon startup tersebut berasal dari mahasiswa, masyarakat umum, dan juga peneliti atau dosen.
“Keberagaman produk dari startup tersebut meliputi bidang Pangan, Kesehatan dan Obat, Transportasi, Energi, Teknologi Informasi Komunikasi (TIK), Pertahanan Keamanan, Material Maju dan Bahan Baku,” ujarnya di Jakarta, Sabtu (20/10).
Menurut Jumain berdasarkan hasil evaluasi yang telah dilakukan bersama timnya selama 4 tahun program ini berjalan hampir sekitar 33% startup yang mendapatkan pendanaan dari Kemenristekdikti fokus pada bidang Pangan dan 23% bidang TIK. “Sebanyak 923 startup tersebut harus terus mendapatkan pendampingan dan pembinaan dari pemerintah, untuk itu salah satu langkah yang dilakukan oleh tim Ditjen Penguatan Inovasi dengan menyelenggarakan kegiatan Inovasi Inovator Indonesia Expo (I3E),”ucapnya
Pameran kegiatan Inovasi Inovator Indonesia Expo (I3E),tambah Jumain, nantinya selalu dilaksanakan di pusat perbelanjaan dengan tujuan mendekatkan inovasi ke masyarakat.
“Dengan demikian masyarakat akan mengetahui kemampuan bangsa, khususnya generasi muda dalam ikut serta mendorong daya saing ekonomi dengan menjadi wirausaha muda yang berbasis pada ilmu pengetahuan dan teknologi,” tambah Jumain dilansir okezone.com. Lebih lanjut, Jumain menjelaskan ada beberapa alasan mengapa pemerintah harus menjadi katalisator dalam menyokong keberadaan perusahaan pemula, sebagai pelaku bisnis baru yang paling dinantikan. Karena saat ini lebih dari 95% pelaku bisnis di Indonesia adalah usaha rintisan atau IKM. Usaha rintisan di Indonesia telah menyumbang pertumbuhan ekonomi hingga 2% per tahun.
“Pertumbuhan usaha rintisan Indonesia masih sangat kecil yaitu hanya 2% dari populasi penduduk Indonesia dibandingkan dengan negara-negara ASEAN, seperti Singapura tercatat sebanyak 7% dari jumlah penduduk, Malaysia 5%, Thailand 4,5%, dan Vietnam 3,3%,”jelas Jumain
“Pemerintah sangat fokus dalam mendukung perkembangan startup di tanah air, hal ini terlihat dengan banyaknya Kementerian yang sangat konsen dengan kebijakan dalam penumbuhan perusahaan pemula (startup),”lanjutnya
Jumain mengatakan untuk tahun 2018 kegiatan I3E akan diselenggarakan selama 4 (empat) hari dimulai dari tanggal 25 hingga 28 Oktober 2018 di Jogja City Mall, Kota Yogyakarta, dan mengusung tema Startup: Optimisme untuk Bangsa.*
1
Komentar