Pawai Budaya Meriahkan Hari Santri
Parade Budaya meriahkan peringatan Hari Santri ke-4 dengan start di Masjid Jami' Almukhishin, Lingkungan Karangsokong, Kelurahan Subagan, Kecamatan Karangasem, menuju Jalan Gunung Agung kemudian memutar ke Jalan Samanhudi, kembali ke Masjid Jami', Minggu (21/10).
AMLAPURA, NusaBali
Pawai dikoordinasikan Kepala Seksi Pendidikan Islam Kantor Kementerian Agama Karangasem Asmuni, didampingi Ketua Panitia Muhroni, menghadirkan santri dari 14 Pondok pesantren se-Karangasem juga mengundang santri dari Madin (Madrasah Diniah), Taman Pendidikan Al Qur'an, dan yang lain-lainnya. Sebanyak 1500 santri dan ustadz terlibat pawai budaya.
Pawai menampilkan Tari Rudat Melayu Raudatul Jannah dari Banjar Kecicang Islam, Desa Bungaya Kangin, Kecamatan Bebandem, sebanyak 30 santri, dikoordinasikan Juhaini yang merupakan kumpulan santri dari Pondok Pesantren, Madin dan Taman Pendidikan Al Qur'an. Juga ada yang membawa lagu-lagu ilal bajri, sholatul wataslima dan lainnya.
Setelah peserta pawai kembali tiba di Masjid Jami', berlanjut acara tausiyah (ceramah). Juga disertai melakukan pembacaan ratibul hadad dan tausiyah oleh Ustadz I Wayan Nasrul Huda dan Ustadz Muhroni.
Asmuni menuturkan, ditetapkannya Hari Santri merupakan penghargaan pemerintah terhadap santri dan ulama. Sebab santri dan ulama memiliki peran penting dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Di samping itu santri tetap konsisten menjaga NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia)dan menjaga Bhinneka Tunggal Ika. Di samping santri merupakan pribadi muslim religius dan nasionalis yang selalu mengedepankan kepentingan bangsa dan negara. "Santri itu mencintai agama dan mencintai negara, dilakukan bersamaan. Santri juga sebagai garda terdepan menjaga persatuan bangsa," katanya.
Kasi Pendis (Kepala Seksi Pendidikan Islam) Kantor Kementerian Agama Asmuni, melepas 3 orang santri Karangasem yang nantinya mewakili Bali di ajang perkemahan Pramuka Santri Nasional V tahun 2018 di Bumi Perkemahan Abdurrahman Sayuti Sungai Gelam Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi, 24 Oktober nanti.
Asmuni juga menekankan peringatan Hari Santri juga sebagai ajang berkumpulnya para santri se-Karangasem, di samping untuk menjalin silaturahmi antar santri. Apalagi salah satu pendidikan yang paling ditekankan kepada santri adalah pendidikan karakter agar saling mencintai sesama santri, hormat kepada guru, hormat kepada orangtua dan lainnya. Asmuni menambahkan, puncak Hari Santri, Senin (22/10), dengan menggelar apel bendera di Lapangan Tanah Aron Amlapura, Jalan Ngurah Rai Amlapura. *k16
Pawai dikoordinasikan Kepala Seksi Pendidikan Islam Kantor Kementerian Agama Karangasem Asmuni, didampingi Ketua Panitia Muhroni, menghadirkan santri dari 14 Pondok pesantren se-Karangasem juga mengundang santri dari Madin (Madrasah Diniah), Taman Pendidikan Al Qur'an, dan yang lain-lainnya. Sebanyak 1500 santri dan ustadz terlibat pawai budaya.
Pawai menampilkan Tari Rudat Melayu Raudatul Jannah dari Banjar Kecicang Islam, Desa Bungaya Kangin, Kecamatan Bebandem, sebanyak 30 santri, dikoordinasikan Juhaini yang merupakan kumpulan santri dari Pondok Pesantren, Madin dan Taman Pendidikan Al Qur'an. Juga ada yang membawa lagu-lagu ilal bajri, sholatul wataslima dan lainnya.
Setelah peserta pawai kembali tiba di Masjid Jami', berlanjut acara tausiyah (ceramah). Juga disertai melakukan pembacaan ratibul hadad dan tausiyah oleh Ustadz I Wayan Nasrul Huda dan Ustadz Muhroni.
Asmuni menuturkan, ditetapkannya Hari Santri merupakan penghargaan pemerintah terhadap santri dan ulama. Sebab santri dan ulama memiliki peran penting dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Di samping itu santri tetap konsisten menjaga NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia)dan menjaga Bhinneka Tunggal Ika. Di samping santri merupakan pribadi muslim religius dan nasionalis yang selalu mengedepankan kepentingan bangsa dan negara. "Santri itu mencintai agama dan mencintai negara, dilakukan bersamaan. Santri juga sebagai garda terdepan menjaga persatuan bangsa," katanya.
Kasi Pendis (Kepala Seksi Pendidikan Islam) Kantor Kementerian Agama Asmuni, melepas 3 orang santri Karangasem yang nantinya mewakili Bali di ajang perkemahan Pramuka Santri Nasional V tahun 2018 di Bumi Perkemahan Abdurrahman Sayuti Sungai Gelam Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi, 24 Oktober nanti.
Asmuni juga menekankan peringatan Hari Santri juga sebagai ajang berkumpulnya para santri se-Karangasem, di samping untuk menjalin silaturahmi antar santri. Apalagi salah satu pendidikan yang paling ditekankan kepada santri adalah pendidikan karakter agar saling mencintai sesama santri, hormat kepada guru, hormat kepada orangtua dan lainnya. Asmuni menambahkan, puncak Hari Santri, Senin (22/10), dengan menggelar apel bendera di Lapangan Tanah Aron Amlapura, Jalan Ngurah Rai Amlapura. *k16
1
Komentar