nusabali

Polisi Selidiki Keterlibatan WNA

  • www.nusabali.com-polisi-selidiki-keterlibatan-wna

Setelah kartu kredit berpindah tangan, pelaku I Nengah Winaya langsung menghubungi rekannya I Made Juniartha untuk melakukan transaksi di kawasan Sunset Road yang datang bersama seorang wisatawan berinisial B.

Penangkapan Bos Money Changer


DENPASAR, NusaBali
Petugas Reskrim Polsek Kuta Utara masih melakukan penyelidikan mendalam terhadap bos money changer, I Nengah Winaya, 28, dan rekannya I Made Juniartha, 45, yang melakukan pencurian dengan modus membobol kartu kredit milik wisatawan Australia, Stephen Andreson, 61. Dugaan awal, kedua pelaku memiliki jaringan khusus yang melibatkan seorang WNA berinisial B dan kini masuk dalam DPO (Daftar Pencarian Orang).

Informasi yang dihimpun di lapangan, petugas Reskrim Polsek Kuta Utara saat ini mengorek keterangan dua pelaku yang sudah ditangkap di sebuah money changer yang terletak di Jalan Laksmana, Banjar Taman, Kelurahan Kerobokan Kelod, Kuta Utara, Badung. Menurut kedua pelaku, bahwa mereka melakukan aksi tersebut karena korban lengah saat menukar uang di tempat mereka bekerja.

Walhasil, pelaku I Nengah Winaya dengan mudah mengambil kartu kredit menggunakan jari tangannya dan dijatuhkan ke lantai. “Aksi pelaku ini sangat cepat. Posisi kartu dalam dompet dan bisa diambil dengan mudah. Korban saat itu memang sedang fokus hitung uang yang ditukar,” urai sumber di kepolisian.

Setelah kartu kredit berpindah tangan, pelaku I Nengah Winaya pun langsung menghubungi rekannya I Made Juniartha untuk melakukan transaksi di kawasan Sunset Road, Badung. Nah, saat itu pelaku I Made Juniartha datang bersama seorang wisatawan berinisial B. Kemudian ketiganya bersama-sama melakukan transaksi di sebuah toko Polo di Jalan Bypasss Ngurah Rai. “Tiga orang ini yang masuk melakukan transaksi di toko itu. Menurut kedua pelaku yang beli pakaian si B (DPO) ini. Kemudian, setelah melakukan transksi, mereka juga sempat mengambil komisi hasil belanja yang dilakukan oleh B. Jadi peran si B ini seakan-akan dia wisatawan yang berbelanja, padahal masih satu jaringan,” urainya.

Petugas saat ini masih memburu pelaku B yang memiliki perawakan seperti wisatawan asal India. Sumber juga mengaku bahwa pihaknya mendalami terkait sindikat khusus untuk aksi para pelaku ini. “Semuanya masih didalami, termasuk apakah mereka ini memiliki jaringan khusus atau tidak. Soalnya, ada keterlibatan wisatawan B dalam aksi ini. Meski sampai saat ini kedua pelaku mengakui baru satu kali melakukan aksi. Tapi, besar kemungkinan sudah ada lokasi lainnya. Ini yang masih terus didalami sembari memburu B tersebut,” tutupnya.

Secara terpisah, Kanit Reskrim Polsek Kuta Utara Iptu Andoyuan Elim mengakui adanya wisatawan yang terlibat dalam aksi pembobolan kartu kredit tersebut. Menurut dia, B yang diduga tinggal di seputaran kawasan Kuta ini langsung menghilang setelah melakukan aksi. “Semuanya kita dalami, pengakuan kedua pelaku yang diamankan ini memang masih plin plan. Menurut mereka, baru sekali, tapi, kalau ditarik dengan bukti lainnya yang kita temukan, besar kemungkinan sudah ada lokasi lainnya, apalagi melibatkan WNA itu,” katanya seraya mengakui pihaknya masih memburu B tersebut. *dar

Komentar