nusabali

2 Program Pemkab Klungkung Masuk 40 Besar IPP

  • www.nusabali.com-2-program-pemkab-klungkung-masuk-40-besar-ipp

Dua program inovasi Pemkab Klungkung yakni TOSS (Tempat Olah Sampah Terpadu) dan Bima Juara (Beli Mahal Jual Muarah) akhirnya ditetapkan masuk 40 besar inovasi pelayanan publik (IPP) oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB), Senin (22/10) di Jakarta.

SEMARAPURA, NusaBali
Penetapan dibacakan langsung oleh Menteri PAN-RB Syafruddin.  Menteri PAN-RB Syafruddin mengatakan, 40 program inovasi terbaik se Indonesia ini terbagi atas lima kategori, yakni kementerian, lembaga, provinsi, kabupaten, dan kota. Hal ini merupakan hasil seleksi tahap akhir yang dilakukan oleh tim evaluasi dan panel independen dimana sebelumnya terdapat 2.834 program inovasi pelayanan publik yang diseleksi hingga berjumlah 99 pada September 2018 lalu. Dengan penghargaan ini, Kementerian PAN akan memberikan dana insentif daerah. Penghargaan akan dilakukan dalam International Public Service Forum di Jakarta Convention Center, Jakarta, 7 November 2018.

Program ini bisa lolos setelah melewati beberapa kali tahap seleksi, dan diuji di hadapan tujuh panelis independent profesional dan pengamatan langsung di lapangan. Kedua program yang digagas oleh Bupati Nyoman Suwirta ini bersaing melawan program lain dari seluruh Indonesia.

Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta mengatakan untuk mempercepat pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat, dibutuhkan program program terobosan yang efisien dan memberi memberi manfaat kepada masyarakat. Dirinya bersyukur Klungkung mampu menciptakan sejumlah program dan dua di antaranya diakui di tingkat nasional.  "Tidaklah mudah menciptakan program terobosan yang efisien, outputnya jelas dan bermanfaat bagi masyarakat. Namun syukur dari sejumlah program yang sudah diciptakan dan telah berjalan, dua di antaranya diakui nasional," ujar Bupati suwirta.

Program inovasi Bima Juara diharapkan mampu meningkatkan pendapatan petani dengan mewajibkan KUD membeli gabah petani lebih mahal. Program ini nantinya akan menekan dan menstabilkan harga beras dengan mewajibkan KUD menjual beras kepada BUMDES, PNS, Koperasi, toko moderen lebih murah dari harga pasar. Bupati Suwirta mengakui konsep ini sebenarnya sudah dipakai lama saat menjadi manajer Koperasi Srinadi.

Sedangkan pada program TOSS, sampah diolah melalui proses peyeumisasi selama 7 hari, selanjutnya dicacah dan diolah jadi pelet. Pelet ini nantinya bisa digunakan sebagai bahan bakar kompor memasak manual dan juga bisa digunakan sebagai pembangkit listrik dengan gastifire serta gasnya bisa digunakan langsung untuk kompor gas.

Meskipun meraih penghargaan, namun Bupati Suwirta mengakui inovasi ini tidak akan berjalan sempurna tanpa dukungan dan komitmen semua pihak. Jika semua elemen medukung secara terus menerus, saya yakin dua program inovasi ini akan mampu menekan Inflasi dan menuntaskan permasalahan sampah." ujar Bupati asal Nusa Penida. Ditambahkan pula, dari inovasi ini juga akan diperoleh DID (Dana Insentif Daerah) yang nantinya digunakan untuk penguatan dan pengembangan inovasi ini, tidak hanya di Klungkung tapi juga untuk ditempat lainnya.*wan

Komentar