nusabali

Mamukur 262 Puspa di Banjar Gede Subagan

  • www.nusabali.com-mamukur-262-puspa-di-banjar-gede-subagan

Sebanyak tujuh sulinggih muput karya mamukur massal di Banjar Gede, Desa Pakraman Subagan, Kecamatan/Kabupaten Karangasem, Soma Kliwon Landep, Senin (22/10).

AMLAPURA, NusaBali
Karya mamukur ini mengupacarai 262 puspa, prosesi diawali mapurwadaksina. Ritual ini menggunakan sapi putih atau nandini sebagai penunjuk jalan Dewa Pitara menuju Sang Hyang Paramaatma. Mapurwadaksina keliling tiga kali di areal upacara ke arah kanan sebagai simbol penyucian atma untuk meningkatkan status dari prateka menjadi Dewa Pitara atau Ida Hyang Kompyang menuju Sang Hyang Paramaatma. Guna mempercepat Dewa Pitara kembali ke surga maka menyertakan sapi putih atau nandini di barisan depan sebagai penunjuk jalan. Selanjutnya diiringi ratusan krama nyuwun (menjunjung) puspa dengan mengenakan plekir (ikat kepala dari kain putih). Kain putih itu menandakan pangiring yang mengantar dilandasi pemikiran suci.

Penasihat Karya Mamukur, I Gusti Made Tusan, mengatakan, banyak kepentingan sosial didapatkan dengan menggelar mamukur massal. Selain menekan biaya, mampu mempersatukan keluarga besar, menumbuhkembangkan semangat bergotong, royong dan meningkatkan status atma jadi Dewa Pitara. “Di samping tujuannya membayar utang kepada Sang Pitara yang disebut Pitra Rna,” katanya. Sementara Ketua Panitia Karya Mamukur, I Gusti Made Karta, menambahkan biaya yang dikeluarkan setiap peserta bervariasi. Peserta dengan 1-5 puspa kena urunan Rp 3 juta, 6-10 puspa kena Rp 2,5 juta, dan 11 puspa ke atas dikenakan biaya Rp 2 juta. “Biaya itu sampai ngalinggihang (menstanakan) Sang Dewa Pitara di Merajan,” kata Gusti Made Karta. *k16

Komentar