nusabali

Luncurkan Lima Desa Wisata

  • www.nusabali.com-luncurkan-lima-desa-wisata

Kondisi alam pedesaan, kehidupan sosial budaya dan elemen desa lainnya menjadi dasar pembentukan desa wisata di Badung. Kelima desa itu di kawasan wilayah Badung Tengah.

Usaha Badung Gaet  Wisman pada 2019

MANGUPURA, NusaBali
Badung siap meluncurkan lima desa wisata pada 2019. Peluncuran itu berujuan menambah ragam daya  tarik wisata Bali, khususnya Badung, dalam menggaet jumlah wisatawan.  Kondisi alam pedesaan, kehidupan sosial budaya dan elemen desa lainnya, menjadi dasar pembentukan desa wisata di Badung. Kelima desa itu adalah Desa Pangsan, Carangsari, Sangeh, Bongkase Pertiwi dan Desa Mengwi. Desa- desa tersebut berada di kawasan wilayah Badung Tengah.

Rencana peluncuran tersebut terungkap di sela-sela focus group discussion (FGD) di Seminyak, Kuta Utara, Badung, Selasa (23/10). FGD yang bertajuk Road to Quality Tourism, digelar Dinas Pariwisata Kabupaten Badung bersama Badan Promosi Pariwisata Daerah/BPPD Badung.

“Rural destinasi akan menjadi pengalaman menarik bagi wisatawan yang barangkali sudah terbiasa tinggal di hotel,” ujar Kadiparda Badung I Wayan Badra.

Tujuan pengembangan wisata desa atau village tourism tersebut, kata Badra sebagai daya tarik wisata alternatif, yang diharapkan dapat meningkatkan jumlah kunjungan dan masa tinggal wisman di Bali, terutama di Badung.

“Tentunya adalah berdampak pada peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat desa dan sekitarnya,”  ujar Badra.  Kelima desa yang siap diluncurkan dari desa wisata, merupakan bagian dari 11 desa yang sebelumnya dipersiapkan sebagai desa wisata di Badung, sebagaimana Peraturan Bupati (Perbup)Badung.

Pengembangan desa wisata desa, kata Badra, termasuk dalam bingkai tiga besar  kawasan wisata Kabupaten Badung, yang meliputi Badung Utara, Badung Tengah, dan Badung Selatan. Ketiga wilayah itu masing-masing memiliki ciri agricultural/pertanian, suasana  pedesaan dan wisata pantai atau pesisir.

Selama ini Badung berkontribusi 40 persen pada total kunjungan wisman secara nasional dan 65 persen terhadap total kunjungan wisman di Bali.

“Badung banyak menyimpan daya tarik wisata, seperti under water, kuliner, hingga sport seperti yoga dan yang lain. Suasana pedesaan yang digemari kalangan wisman India dan Korea untuk acara prawedding,” jelas Badra.

FGD Road to Quality Tourism dihadiri berbagai pihak terkait, yakni Wagub Bali Tjokorda Arta Ardhana Sukawati, Wabup Badung I Ketut Suiasa, Ketua GIPI/BTB Bali Ida Bagus Agung Partha Adnyana, Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Badung IGN Rai Suryawijaya, Wakil Ketua DPP Asosiasi  General Maneger Hotel Indonesia (IGMHA) I Made Ramia Adnyana dan lainnya.

Dalam diskusi tersebut mencuat sejumlah persoalan kepariwisataan, termasuk persoalan terakhir yakni obral murah wisata Bali di Cina. Wabub Suisa pun berharap ada rekomendasi dari FGD soap apa yang mesti dilakukan. Sehingga FGD nantinya ada  dua tema yang dibahas, yakni evaluasi dan isu terbaru.

Sebelumnya Suiasa geram dan menyorot, penjualan murah pariwisata Bali sebagai hal yang tidak bermartabat dan tidak beradab. Karena itu ia menunggu rekomendasi FGD. Ia ingin Bali martabat dan peradaban tidak terinjak-injak. *k17.

Komentar