nusabali

Dihukum Tidur di Kuburan Malah Nangis

  • www.nusabali.com-dihukum-tidur-di-kuburan-malah-nangis

Nge-Prank Jadi Pocong Palsu

DEPOK, NusaBali

Ada-ada saja kelakuan anak-anak usil di Depok, Jawa Barat ini. Berniat menjahili orang alias nge-prank dengan pura-pura jadi pocong, anak-anak ini dihukum warga dengan cara tidur di kuburan.

Peristiwa ini terjadi di Kampung Bojong Liyo RT 02/RW 20, Sukmajaya, Depok pada Sabtu (20/10) dini hari yang lalu. Fachmi adalah salah satu warga yang 'menangkap' pocong palsu tersebut. Dia menceritakan peristiwanya.

Awalnya, warga melaporkan ada anak-anak yang bersembunyi di tempat gelap. Fachmi dan warga lainnya lalu mengecek.

"Ternyata ada pocong pocongan gitu, maksudnya dia sih mau ngeprank pengguna jalan yang lewat, kemudian kita amanin lah mereka ini," kata Fachmi saat ditemui di lokasi, Selasa (23/10).

Fachmi mengatakan anak-anak itu bukan berasal dari Kampung Bojong Liyo. Mereka diamankan supaya tidak ada korban akibat ulah iseng 'pocong palsu' itu.

"Hukumannya kita arak ramai-ramai ke belakang. Ada kuburan di belakang lapangan bola Gelora. Terus kita suruh mereka tiduran di samping kuburan buat renungin apa maksud mereka melakukan itu, tapi tetap kita dampingi," ucapnya.

Total ada 6 orang bocah yang diamankan, 2 di antaranya berpakaian seperti pocong. Fachmi mengatakan bukan kali ini saja ada anak-anak iseng yang pura-pura jadi pocong. Kemunculan pocong palsu ini bikin resah warga karena bisa membahayakan.

"Ini bisa membahayakan karena lokasi mereka itu di pinggir Jalan Pamoras, nah ada turunan di jalan itu. Kalau ada orang reflek neken gas kan bisa nabrak, kalau ada yang lemah jantung juga kan bisa pingsan," ujar Fachmi seperti dilansir detik.

Cerita yang sama juga diungkapkan oleh warga lainnya bernama Oji. Hukuman tiduran di kuburan itu disebut sebagai hukuman mental agar bocah-bocah itu jera.

Kapolsek Sukmajaya Kompol Bronet tampak mendatangi lokasi dan ikut menasehati anak-anak serta orang tuanya.  “Tidak ada hukuman dari pihak kepolisian dalam bentuk apapun. Hanya diingatkan untuk tidak mengulangi lagi hal seperti ini," ujar Kompol Bronet. Saat dihukum tiduran di kuburan, mereka nangis-nangis.

"Pas dihukum, mereka pada nangis di kuburan, terus kita bawa ke lapangan terus kita panggil orang tuanya masing masing. Kita jelaskan bahwa apa yang dianggap anak anak ini sebuah permainan yang bisa membahayakan orang lain," kata Fachmi. *

Komentar