14 Murid SDN 1 Abiansemal Dauh Yeh Cani Keracunan
Keracunan massal di lingkungan sekolah kembali terjadi. Kali ini menimpa murid Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Abiansemal Dauh Yeh Cani, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung pada Rabu (24/10) siang.
MANGUPURA, NusaBali
Sebanyak 14 murid dilarikan ke Puskesmas Abiansemal I untuk mendapatkan perawatan medis karena menunjukkan gejala mual-mual, pusing, sakit kepala, dan lemas. Akibat peristiwa tersebut, sebanyak 204 murid lainnya dipulangkan lebih awal.
Dari 14 murid yang menjalani perawatan di Puskesmas Abiansemal I, sebanyak 3 orang kelas IV, 10 orang kelas V, dan 1 orang kelas VI. Murid yang sempat menjalani perawatan di puskesmas adalah I Made Rama Anggara, 11, Dewa Ayu Mahaswar, 10, Ni Komang Davina Andika Tresna Dewi, 10, Ni Komang Yulisa Cintya Dewi, 10, Dewa Ayu Ambar Darma Patni, 10, Puput Ajeng Dwi Lestari, 10, Ni Komang Trisna Wahyuni, 10, I Putu Agus Ardi Mulyawan, 10, Komang Widya Mertajaya, 10, I Gd Pratama Darma Putra, 10, Gede Ergi Prasta Nugraha, 10, I Putu Wahyu Surya Putra, 9, I Made Restu Arya Putra, 9, Putu Lanang Praditya, 9.
Informasinya, keracunan massal ini terjadi pada saat jam istirahat sekitar pukul 09.30 Wita. Seperti biasa, saat istirahat para murid jajan. Ada yang jajan di kantin sekolah maupun ke pedagang keliling yang datang saat jam istirahat pukul 09.30 Wita. Jajanan di kantin berupa nasi goreng, sosis, teh gelas, mie gelas, mie lidi, rujak mangga, air mineral, snack jelly, minuman kemasan. Sedangkan di pedagang keliling, murid membeli buah kepundung dan buah segar lainnya. Namun ada murid yang menyantap makanan dan minuman yang dibawa dari rumah, juga menunjukkan gejala keracunan dan dirawat di Puskesmas Abiansemal I.
Beberapa menit setelah itu sejumlah murid mulai mengeluhkan perut mual, pusing, sakit kepala, muntah-muntah, dan lemas. Oleh pihak sekolah, murid yang mengalami gejala keracunan kemudian langung dilarikan ke Puskesmas Abiansemal I untuk diberikan penanganan intensif. Syukurlah, dari sebanyak 14 murid yang mendapat penanganan medis, tidak ada yang sampai dirujuk ke RSUD Mangusada Badung di Kelurahan Kapal, Kecamatan Mengwi. Setelah beberapa jam mendapat perawatan pada pukul 15.00 Wita, seluruh murid sudah diperbolehkan pulang.
Kepala Puskesmas Abiansemal I drg Ni Nyoman Rai Sukadani, menjelaskan secara umum kondisi seluruh murid yang mengalami gejala keracunan dalam kondisi stabil. “Rata-rata dari mereka mengalami gejala sama yakni mual dan muntah. Tapi kami belum pastikan ini penyebabnya karena apa. Sampel makanan kami kirim ke laboratorium di Provinsi Bali melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Badung,” tuturnya.
“Kondisi pasien semua sudah membaik dan sudah diperbolehkan pulang. Empat pasien kami pulang terakhir itu pukul 15.00 Wita,” imbuh Rai Sukadani.
Disinggung kapan hasil hasil uji laboratorium turun, Rai Sukadana belum bisa mengetahuinya. “Untuk hasilnya (uji laboratorium) kami belum tahu kapan turun,” tandasnya.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Badung dr I Gede Putra Suteja, menjelaskan walaupun hanya 14 murid yang mengalami dugaan keracunan, namun 204 siswa lainnya tetap menjadi atensi. Sebab mereka juga menyantap makanan yang rata-rata sama dengan 14 siswa lainnya yang alami keracunan.
“Yang keracunan memang 14, tapi seluruh siswa sekolah juga berisiko. Makanya ini masih menjadi atensi kami termasuk dari UPT Disdikpora,” ujarnya.
Suteja mengimbau agar seluruh orangtua murid melapor bila putra putri mereka mengalami gejala mual-mual atau pusing. Sampel makanan dan muntahan sudah dibawa ke laboratorium di Provinsi Bali. “Kita tunggu saja hasilnya, kami belum tahu kapan akan keluar,” tandasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala SDN 1 Abiansemal Dauh Yeh Cani I Made Sudana mengakui kasus dugaan keracunan yang dialami belasan murid ini baru pertama kali terjadi. Pihaknya sama sekali tidak menyangka, karena selama ini tidak pernah terjadi.
“Tumben ini terjadi, makanya waktu awalnya ada tiga orang yang pingsan, langsung saya bawa sendiri ke puskesmas. Lalu saya panggil ambulans untuk membantu mengevakuasi siswa yang lain yang mengalami gejala serupa,” jelasnya.
Sebetulnya, kata dia, aturan yang ada di sekolah, siswa hanya boleh jajan di kantin sekolah untuk menghindari murid jajan sembarangan di luar. Karenanya dia mengaku heran atas kejadian ini, terlebih pemeriksaan terhadap barang dagangan di kantin rutin dilakukan. “Semoga ke depannya tidak terjadi seperti ini lagi,” harapnya.
Perkembangan terakhir seluruh siswa telah diperbolehkan meninggalkan Puskesmas Abiansemal I. “Ke-14 siswa kami sudah diperbolehkan pulang semua. Terakhir empat orang diperbolehkan pulang pada pukul 15.00 Wita,” ujar Sudana. Menurutnya, sebanyak 204 murid lainnya tidak menunjukkan gejala keracunan. *asa
Sebanyak 14 murid dilarikan ke Puskesmas Abiansemal I untuk mendapatkan perawatan medis karena menunjukkan gejala mual-mual, pusing, sakit kepala, dan lemas. Akibat peristiwa tersebut, sebanyak 204 murid lainnya dipulangkan lebih awal.
Dari 14 murid yang menjalani perawatan di Puskesmas Abiansemal I, sebanyak 3 orang kelas IV, 10 orang kelas V, dan 1 orang kelas VI. Murid yang sempat menjalani perawatan di puskesmas adalah I Made Rama Anggara, 11, Dewa Ayu Mahaswar, 10, Ni Komang Davina Andika Tresna Dewi, 10, Ni Komang Yulisa Cintya Dewi, 10, Dewa Ayu Ambar Darma Patni, 10, Puput Ajeng Dwi Lestari, 10, Ni Komang Trisna Wahyuni, 10, I Putu Agus Ardi Mulyawan, 10, Komang Widya Mertajaya, 10, I Gd Pratama Darma Putra, 10, Gede Ergi Prasta Nugraha, 10, I Putu Wahyu Surya Putra, 9, I Made Restu Arya Putra, 9, Putu Lanang Praditya, 9.
Informasinya, keracunan massal ini terjadi pada saat jam istirahat sekitar pukul 09.30 Wita. Seperti biasa, saat istirahat para murid jajan. Ada yang jajan di kantin sekolah maupun ke pedagang keliling yang datang saat jam istirahat pukul 09.30 Wita. Jajanan di kantin berupa nasi goreng, sosis, teh gelas, mie gelas, mie lidi, rujak mangga, air mineral, snack jelly, minuman kemasan. Sedangkan di pedagang keliling, murid membeli buah kepundung dan buah segar lainnya. Namun ada murid yang menyantap makanan dan minuman yang dibawa dari rumah, juga menunjukkan gejala keracunan dan dirawat di Puskesmas Abiansemal I.
Beberapa menit setelah itu sejumlah murid mulai mengeluhkan perut mual, pusing, sakit kepala, muntah-muntah, dan lemas. Oleh pihak sekolah, murid yang mengalami gejala keracunan kemudian langung dilarikan ke Puskesmas Abiansemal I untuk diberikan penanganan intensif. Syukurlah, dari sebanyak 14 murid yang mendapat penanganan medis, tidak ada yang sampai dirujuk ke RSUD Mangusada Badung di Kelurahan Kapal, Kecamatan Mengwi. Setelah beberapa jam mendapat perawatan pada pukul 15.00 Wita, seluruh murid sudah diperbolehkan pulang.
Kepala Puskesmas Abiansemal I drg Ni Nyoman Rai Sukadani, menjelaskan secara umum kondisi seluruh murid yang mengalami gejala keracunan dalam kondisi stabil. “Rata-rata dari mereka mengalami gejala sama yakni mual dan muntah. Tapi kami belum pastikan ini penyebabnya karena apa. Sampel makanan kami kirim ke laboratorium di Provinsi Bali melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Badung,” tuturnya.
“Kondisi pasien semua sudah membaik dan sudah diperbolehkan pulang. Empat pasien kami pulang terakhir itu pukul 15.00 Wita,” imbuh Rai Sukadani.
Disinggung kapan hasil hasil uji laboratorium turun, Rai Sukadana belum bisa mengetahuinya. “Untuk hasilnya (uji laboratorium) kami belum tahu kapan turun,” tandasnya.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Badung dr I Gede Putra Suteja, menjelaskan walaupun hanya 14 murid yang mengalami dugaan keracunan, namun 204 siswa lainnya tetap menjadi atensi. Sebab mereka juga menyantap makanan yang rata-rata sama dengan 14 siswa lainnya yang alami keracunan.
“Yang keracunan memang 14, tapi seluruh siswa sekolah juga berisiko. Makanya ini masih menjadi atensi kami termasuk dari UPT Disdikpora,” ujarnya.
Suteja mengimbau agar seluruh orangtua murid melapor bila putra putri mereka mengalami gejala mual-mual atau pusing. Sampel makanan dan muntahan sudah dibawa ke laboratorium di Provinsi Bali. “Kita tunggu saja hasilnya, kami belum tahu kapan akan keluar,” tandasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala SDN 1 Abiansemal Dauh Yeh Cani I Made Sudana mengakui kasus dugaan keracunan yang dialami belasan murid ini baru pertama kali terjadi. Pihaknya sama sekali tidak menyangka, karena selama ini tidak pernah terjadi.
“Tumben ini terjadi, makanya waktu awalnya ada tiga orang yang pingsan, langsung saya bawa sendiri ke puskesmas. Lalu saya panggil ambulans untuk membantu mengevakuasi siswa yang lain yang mengalami gejala serupa,” jelasnya.
Sebetulnya, kata dia, aturan yang ada di sekolah, siswa hanya boleh jajan di kantin sekolah untuk menghindari murid jajan sembarangan di luar. Karenanya dia mengaku heran atas kejadian ini, terlebih pemeriksaan terhadap barang dagangan di kantin rutin dilakukan. “Semoga ke depannya tidak terjadi seperti ini lagi,” harapnya.
Perkembangan terakhir seluruh siswa telah diperbolehkan meninggalkan Puskesmas Abiansemal I. “Ke-14 siswa kami sudah diperbolehkan pulang semua. Terakhir empat orang diperbolehkan pulang pada pukul 15.00 Wita,” ujar Sudana. Menurutnya, sebanyak 204 murid lainnya tidak menunjukkan gejala keracunan. *asa
1
Komentar