Bakal Diramaikan Permainan Tradisional
Hari Ini, D'TIK Festival ke-6 Dibuka
DENPASAR, NusaBali
Denpasar Teknologi Informasi dan Komunikasi (D'TIK) Festival 2018 dibuka Kamis (25/10) hari ini di Taman Kota Lumintang, Denpasar Utara. Event yang ke-6 kalinya digelar oleh Diskominfo Kota Denpasar diselenggarakan hingga Minggu (28/10). Dalam ajang ini, tidak hanya menampilkan kreatifitas teknologi saja, namun memberikan nuansa baru dengan melibatkan ratusan anak-anak untuk diajak bermain permainan tradisional Bali.
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Kota Denpasar, I Dewa Made Agung didampingi Kabid Komunikasi dan Informasi Publik Dewa Gede Rai, Rabu (24/10), menjelaskan, berbeda dari tahun sebelumnya, kali ini D’TIK Festival menghadirkan kolaborasi antara teknologi dengan permainan anak-anak tradisional. Kolaborasi itu dilakukan, agar kembali mendekatkan permainan tradisional kepada anak-anak serta untuk mengimbangi dampak dari penggunaan gadget yang semakin pesat pada anak. "Kami berharap dengan digelarnya D’TIK Festival ini akan semakin memperkenalkan berbagai produk teknologi terbaru yang bisa dimanfaatkan untuk berbagai bidang kehidupan umat manusia, karena dewasa ini tidak bisa terlepas dari teknologi," katanya.
Ratusan anak yang terlibat nantinya akan diberikan edukasi mulai dari cara bermain hingga teknis permainan melalui media amplytheater. Sosialisasi tersebut untuk mengarahkan anak-anak dan mengenalkan jenis permainan. Setelah itu mereka akan langsung diajak bermain bersama sesuai petunjuk tersebut. "Kali ini selain memamerkan teknologi kami juga libatkan anak-anak. Bahwa selama ini, anak-anak cenderung ke individual dengan perkembangan teknologi informasi salah satunya medsos yang mempengaruhi anak-anak. Jadi, dengan mengembalikan pengetahuan mereka ke permainan anak-anak, mereka bisa kembali berinteraksi dengan temannya," ujarya.
Untuk permainan yang akan diberikan, kata Dewa Agung, ada tiga jenis yakni Enggrang, Lompat Bambu, dan Ular Naga Panjangnya. Ketiganya, khusus akan dipermainkan pada tanggal 26 dan 27 Oktober 2018. "Itu khusus permainan tradisional yang memang kita libatkandalam kegiatan festival tahunan imi," imbuh Dewa Agung.
Sementara untuk festivalnya sendiri, Dewa Gede Rai menambahkan, festival ini diselenggarakan Pemkot Denpasar sebagai wadah promosi dan pengenalan berbagai inovasi teknologi informasi terbaru. Dikatakan bahwa pesatnya perkembangan teknologi pada era digital ini telah mendorong munculnya beragam teknologi baru yang dapat bermanfaat bagi masyarakat.
D'TIK Festival ini sebagai ajang berbagai perusahaan, sekolah, kampus dan komunitas IT memamerkan dan memperkenalkan beragam inovasi teknologi yang telah berhasil dikembangkan untuk disampaikan kepada masyarakat luas. Pada pelaksanaan yang keenam tahun ini, kata Dewa Rai, D'TIK Festival mengangkat tema 'Digital Kreatif dan Interaktif Berbasis Budaya'.
Selain pameran teknologi informasi, sejumlah kegiatan menarik telah dipersiapkan di antaranya talkshow dari berbagai perusahaan, sekolah, kampus, dan komunitas di bidang IT, street food culinary, show bike serta berbagai hiburan menarik seperti bondres, pertunjukan musik dari grup band anak muda di Denpasar, hingga sederet artis top Bali yakni Rocktober, Tika Pagraki, Dek Ulik dan Widi Widiana.*mi
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Kota Denpasar, I Dewa Made Agung didampingi Kabid Komunikasi dan Informasi Publik Dewa Gede Rai, Rabu (24/10), menjelaskan, berbeda dari tahun sebelumnya, kali ini D’TIK Festival menghadirkan kolaborasi antara teknologi dengan permainan anak-anak tradisional. Kolaborasi itu dilakukan, agar kembali mendekatkan permainan tradisional kepada anak-anak serta untuk mengimbangi dampak dari penggunaan gadget yang semakin pesat pada anak. "Kami berharap dengan digelarnya D’TIK Festival ini akan semakin memperkenalkan berbagai produk teknologi terbaru yang bisa dimanfaatkan untuk berbagai bidang kehidupan umat manusia, karena dewasa ini tidak bisa terlepas dari teknologi," katanya.
Ratusan anak yang terlibat nantinya akan diberikan edukasi mulai dari cara bermain hingga teknis permainan melalui media amplytheater. Sosialisasi tersebut untuk mengarahkan anak-anak dan mengenalkan jenis permainan. Setelah itu mereka akan langsung diajak bermain bersama sesuai petunjuk tersebut. "Kali ini selain memamerkan teknologi kami juga libatkan anak-anak. Bahwa selama ini, anak-anak cenderung ke individual dengan perkembangan teknologi informasi salah satunya medsos yang mempengaruhi anak-anak. Jadi, dengan mengembalikan pengetahuan mereka ke permainan anak-anak, mereka bisa kembali berinteraksi dengan temannya," ujarya.
Untuk permainan yang akan diberikan, kata Dewa Agung, ada tiga jenis yakni Enggrang, Lompat Bambu, dan Ular Naga Panjangnya. Ketiganya, khusus akan dipermainkan pada tanggal 26 dan 27 Oktober 2018. "Itu khusus permainan tradisional yang memang kita libatkandalam kegiatan festival tahunan imi," imbuh Dewa Agung.
Sementara untuk festivalnya sendiri, Dewa Gede Rai menambahkan, festival ini diselenggarakan Pemkot Denpasar sebagai wadah promosi dan pengenalan berbagai inovasi teknologi informasi terbaru. Dikatakan bahwa pesatnya perkembangan teknologi pada era digital ini telah mendorong munculnya beragam teknologi baru yang dapat bermanfaat bagi masyarakat.
D'TIK Festival ini sebagai ajang berbagai perusahaan, sekolah, kampus dan komunitas IT memamerkan dan memperkenalkan beragam inovasi teknologi yang telah berhasil dikembangkan untuk disampaikan kepada masyarakat luas. Pada pelaksanaan yang keenam tahun ini, kata Dewa Rai, D'TIK Festival mengangkat tema 'Digital Kreatif dan Interaktif Berbasis Budaya'.
Selain pameran teknologi informasi, sejumlah kegiatan menarik telah dipersiapkan di antaranya talkshow dari berbagai perusahaan, sekolah, kampus, dan komunitas di bidang IT, street food culinary, show bike serta berbagai hiburan menarik seperti bondres, pertunjukan musik dari grup band anak muda di Denpasar, hingga sederet artis top Bali yakni Rocktober, Tika Pagraki, Dek Ulik dan Widi Widiana.*mi
Komentar