Rancang Studi DTW ke Sulawesi Selatan
Pemkab Tabanan Siap Operasikan DTW Bedugul
TABANAN, NusaBali
Daya Tarik Wisata (DTW) Bedugul di Desa Batunya, Kecamatan Baturiti, Tabanan, milik Pemkab Tabanan, sejak tahun 2014 masih terbengkalai. Di DTW ini sudah ada pembenahan dengan memperbaiki lahan parkir, toilet, dan dibangun kios cindremata. Namun tetap belum ada kejelasan pengelola. Terkait pengelolaan DTW ini, jajaran Pemkab Tabanan akan belajar pengelolaan DTW ke Sulawesi Selatan.
Matinya kunjungan ke DTW Bedugul, salah satu penyebabnya karena munculnya rest area milik pribadi yang memanfaatkan pemandangan Danau Beratan. Retribusi karcis masuk pengunjung ke objek pribadi ini lebih murah. Disamping itu tempatnya juga di pinggir jalan. Sedangkan DTW Bedugul yang dulunya sempat menjadi wisata primadona, lokasinya jauh ke dalam.
Sekda Tabanan I Nyoman Wirna Ariwangsa mengungkapkan DTW Bedugul dulu dikelola oleh pihak ketiga, namun sekarang telah berhenti. Pemkab mengambil langkah menyerahkan pengelolaan DTW ini kepada Dinas Pariwisata. "Seperti areal parkir sudah ditambahkan yang bekerjasama juga dengan Dinas Perhubungan," akunya, Senin (21/10).
Kata Sekda Wirna, termasuk penataan restoran masih sedang dikaji, apakah akan dikerjasamakan dengan perusahaan daerah atau pihak lain. "Karena dulu sempat dilelangkan untuk pengelola, tidak ada yang mau," terangnya.
Rencananya, agar DTW ini bisa beroperasi kembali seperti dulu, Pemkab Tabanan akan belajar ke Sulawesi Selatan. Dimana di Sulawesi Selatan ada aset daerah yang dikelola oleh Pemkab sendiri. "Rencana akan study banding kesana mengenai cara pengelolaan DTW Bedugul," tegas Wirna Ariwangsa.
Terkait rest area yang ada di pinggir Danau Beratan yang milik pribadi tersebut, Wirna Ariwangsa akan segera menjajaki kerjasama agar tidak ada perbedaan harga karcis masuk. "Proses kerjasama sudah dilakukan, karena sudah saya perintahkan dari dulu. Bagaimana hasilnya, saya akan koordinasikan kembali," tegasnya.
Kepala Dinas Pariwisata Tabanan I Made Yasa mengatakan proses pembenahan sarana pendukung seperti tiolet, parkir, dan kios cindremata di DTW itu sedang berlangsung. Rencanya akan rampung diakhir tahun 2018. "Kalau sudah rampung penataan, segera kami operasikan dengan OPD terkait termasuk BUMDa, jika memungkinkan," tegasnya, Rabu (24/10).
Untuk diketahui suntikan dana DAK untuk pengembangan DTW Bedugul Rp 2,47 miliar. Pengembangan DTW ini tak hanya pada fisik bangunan, namun juga pintu masuk dan jalan menuju objek saat ini perlu perbaikan. Mengingat sekarang jalan menuju pintu objek rusak parah karena banyak lubang. Pemandangan kanan dan kiri juga tidak asri. Serta bangunan-bangunan untuk tempat menginap, mirip rumah hantu hingga perlu perbaikan. *de
Daya Tarik Wisata (DTW) Bedugul di Desa Batunya, Kecamatan Baturiti, Tabanan, milik Pemkab Tabanan, sejak tahun 2014 masih terbengkalai. Di DTW ini sudah ada pembenahan dengan memperbaiki lahan parkir, toilet, dan dibangun kios cindremata. Namun tetap belum ada kejelasan pengelola. Terkait pengelolaan DTW ini, jajaran Pemkab Tabanan akan belajar pengelolaan DTW ke Sulawesi Selatan.
Matinya kunjungan ke DTW Bedugul, salah satu penyebabnya karena munculnya rest area milik pribadi yang memanfaatkan pemandangan Danau Beratan. Retribusi karcis masuk pengunjung ke objek pribadi ini lebih murah. Disamping itu tempatnya juga di pinggir jalan. Sedangkan DTW Bedugul yang dulunya sempat menjadi wisata primadona, lokasinya jauh ke dalam.
Sekda Tabanan I Nyoman Wirna Ariwangsa mengungkapkan DTW Bedugul dulu dikelola oleh pihak ketiga, namun sekarang telah berhenti. Pemkab mengambil langkah menyerahkan pengelolaan DTW ini kepada Dinas Pariwisata. "Seperti areal parkir sudah ditambahkan yang bekerjasama juga dengan Dinas Perhubungan," akunya, Senin (21/10).
Kata Sekda Wirna, termasuk penataan restoran masih sedang dikaji, apakah akan dikerjasamakan dengan perusahaan daerah atau pihak lain. "Karena dulu sempat dilelangkan untuk pengelola, tidak ada yang mau," terangnya.
Rencananya, agar DTW ini bisa beroperasi kembali seperti dulu, Pemkab Tabanan akan belajar ke Sulawesi Selatan. Dimana di Sulawesi Selatan ada aset daerah yang dikelola oleh Pemkab sendiri. "Rencana akan study banding kesana mengenai cara pengelolaan DTW Bedugul," tegas Wirna Ariwangsa.
Terkait rest area yang ada di pinggir Danau Beratan yang milik pribadi tersebut, Wirna Ariwangsa akan segera menjajaki kerjasama agar tidak ada perbedaan harga karcis masuk. "Proses kerjasama sudah dilakukan, karena sudah saya perintahkan dari dulu. Bagaimana hasilnya, saya akan koordinasikan kembali," tegasnya.
Kepala Dinas Pariwisata Tabanan I Made Yasa mengatakan proses pembenahan sarana pendukung seperti tiolet, parkir, dan kios cindremata di DTW itu sedang berlangsung. Rencanya akan rampung diakhir tahun 2018. "Kalau sudah rampung penataan, segera kami operasikan dengan OPD terkait termasuk BUMDa, jika memungkinkan," tegasnya, Rabu (24/10).
Untuk diketahui suntikan dana DAK untuk pengembangan DTW Bedugul Rp 2,47 miliar. Pengembangan DTW ini tak hanya pada fisik bangunan, namun juga pintu masuk dan jalan menuju objek saat ini perlu perbaikan. Mengingat sekarang jalan menuju pintu objek rusak parah karena banyak lubang. Pemandangan kanan dan kiri juga tidak asri. Serta bangunan-bangunan untuk tempat menginap, mirip rumah hantu hingga perlu perbaikan. *de
Komentar