Akhirnya Kandas...
Ketika jalinan asmara telah putus, biasanya seseorang akan melakukan introspeksi diri sendiri, guna mencari tahu mengapa hubungan tak berjalan dengan sukses.
Uniknya, banyak hubungan yang kandas, lantaran sebab yang sama dan terjadi pada orang lain pula.
Para peneliti dari University of Florida, Western Sydney University, Indiana University, Singapore Management University dan Rutgers University berkolaborasi untuk mencari penyebab putusnya hubungan asmara pada 5.541 responden lajang.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut ditemukan ada 17 sifat dan sikap negatif yang membuat responden pria maupun wanita memilih memutuskan pasangannya.
Namun, peneliti tidak mendeskripsikan 17 sifat dan sikap yang dimaksud tersebut.
Penyebab putusnya jalinan asmara menurut penelitian dari Western Sydney University, dimulai dari peringkat tertinggi adalah penampilan yang tak rapih dan tak bersih.
Mayoritas pria (63 persen) dan wanita (71 persen) seperti dilansir dailymail, ternyata mengutamakan penampilan pasangannya.
Peringkat kedua adalah sifat malas, dilanjutkan dengan terlalu bergantung pada pasangan atau manja, kurang selera humor, tinggal dengan jarak jauh yang harus ditempuh selama tiga jam, seks yang buruk, kurang percaya diri, terlalu banyak main video games dan menonton televisi, kurang hasrat seksual, serta keras kepala.
Kemudian, di bawah peringkat sepuluh besar, kebiasaan berbicara terlalu banyak alias cerewet ternyata juga tak disukai. Namun, begitu pula jika terlalu pendiam, berotak dangkal atau dungu, tak ingin memiliki anak atau justru memiliki anak, terlalu atletis, dan kurang atletis.
Bagi mereka yang merasa tidak mungkin melepaskan yang lama, seringkali terapi menjadi bagian integral untuk menerima dan proses pemulihan. Tapi sebagian lagi, mereka bisa menemukan cara melewatinya.
Mereka mendapat bantuan dari orang-orang lain yang telah berhasil menemukan cara untuk tiba di sisi seberang pengalaman kehilangan seseorang.
Dikutip dari lifescript, John H. Sklare, Ed.D menyebutkan adanya tiga langkah menghadapi hubungan yang kandas.
1. Luangkan waktu bersama orang-orang yang mendukung, menghargai dan menguatkan
Waktu memikirkan ingin mencurahkan perasaan ke seseorang, pilihlah secara bijaksana. Kelilingi diri dengan orang yang positif dan benar-benar mendengarkan. Penting untuk bisa jujur sebebas-bebasnya tentang apa yang sedang dialami, tanpa khawatir akan dihakimi, dikritik, atau diperintahkan harus berbuat apa.
2. Carilah bantuan dari luar kalau memang perlu
Jika menjangkau teman atau keluarga bukan hal yang terjadi secara alamiah, pertimbangkanlah untuk menemui konselor atau mengikuti kelompok dukungan. Yang terpenting adalah minimal memiliki satu tempat di mana hati dan pikiran merasa nyaman untuk membuka diri.
3. Bentuk pertemanan baru
Jika merasa telah kehilangan jejaring sosial berbarengan dengan perpisahan atau putus hubungan, upayakan untuk bertemu dengan orang-orang baru. Bergabunglah dengan kelompok jejaring atau minat khusus, ikuti kursus, melibatkan diri dalam kegiatan komunitas, menjadi sukarelawan di sekolah, kegiatan keagamaan atau organisasi kemasyarakatan lainnya.
Selanjutnya...
Komentar