nusabali

Akhirnya Kandas...

  • www.nusabali.com-akhirnya-kandas

Ketika jalinan asmara telah putus, biasanya seseorang akan melakukan introspeksi diri sendiri, guna mencari tahu mengapa hubungan tak berjalan dengan sukses.

Akhir suatu hubungan bisa menyakitkan dan menjadi pengalaman yang menekan, tapi bisa juga menjadi kunci menuju masa depan yang lebih bahagia dengan hubungan yang lebih baik.

Seperti halnya kebanyakan hal dalam hidup ini, bukan hal-hal yang terjadi yang menentukan dan mengarahkan, tapi lebih kepada bagaimana menghadapinya.
Pada akhirnya, satu-satunya yang lebih buruk daripada pedih, sakit hati dan kehilangan adalah pernah mengalami hal-hal demikian tapi malah tidak belajar apapun darinya.

Apa penyebab hubungan hingga kandas atau putus?

1. Perselingkuhan
Saat memutuskan berkomitmen pada suatu hubungan, setiap orang pasti mengharapkan pasangannya tetap setia dan jujur. Ketika komitmen itu ternoda, sangat sulit mengembalikan kepercayaan dan lebih banyak berakhir pada hancurnya hubungan asmara. Mungkin ada beberapa pasangan yang ingin coba memperbaiki hubungan setelah ia tahu kekasihnya berselingkuh. Tapi sebagian besar tidak bisa menyembuhkan rasa sakit hati dan memilih kata 'putus'.

2. Terganjal restu orangtua 
Cukup banyak pasangan yang terpaksa mengakhiri hubungan mereka karena terganjal izin orangtua. Padahal hubungan sudah berjalan bertahun-tahun dan ketika restu tak juga didapat, mau tak mau putus jadi pilihan. Izin orangtua ini seperti dilansir wolipop memang jadi hal penting dalam urusan apapun, terutama percintaan. Banyak orang yang khawatir jika tetap meneruskan hubungan tanpa restu itu, mereka dianggap sebagai anak yang tidak berbakti.

3. Hubungan jarak jauh 
Menjalani hubungan jarak jauh atau LDR (long distance relationship) bisa memudarkan rasa cinta yang dimiliki masing-masing pasangan. Perbedaan jarak dan waktu (karena pekerjaan, pendidikan, dan sebagainya) bisa membuat seseorang --baik dari pihak wanita maupun pria-- berubah. Akibat tidak pernah terjalin komunikasi, saat keduanya bertemu muka, akan timbul perasaan seperti berhadapan dengan orang asing.

4. Faktor mantan
Cukup banyak orang yang begitu cepatnya memiliki kekasih baru padahal baru saja putus cinta. Biasanya keputusan yang terburu-buru ini bisa menyebabkan hubungan cinta baru kandas. Bayang-bayang mantan kekasih dapat membuat Anda membandingkan-bandingkannya dengan pacar baru. Anda juga bisa saja masih berusaha untuk mencari tahu dan menghubungi mantan, sehingga jadi tidak terlalu peduli dengan si dia. Sikap-sikap seperti inilah yang bisa membuat kembali patah hati.

5. Tak sanggup menerima perbedaan
Banyak pasangan mengakhiri hubungan karena merasa terlalu banyak ketidakcocokan. Mungkin awalnya mereka bisa menerima perbedaan masing-masing dalam segala hal, dengan harapan hubungan akan semakin menarik dan tertantang. Tapi ketika hubungan sudah mulai menuju tingkat yang lebih serius, seringkali perbedaan itu jadi titik konflik dan batu sandungan.

Perbedaan prinsip, gaya hidup, kesukaan atau kebiasaan mungkin bisa diterima dalam kondisi tertentu. Misalnya saat masa pendekatan atau awal-awal pacaran. Tapi begitu jalinan asmara sudah berkembang pada keinginan untuk menikah dan punya anak, terlalu banyak ketidakcocokan antar pasangan justru menyebabkan frustasi dan mendorong pasangan untuk putus. 

Apa yang dilakukan begitu putus/kandas?

Ada banyak hal yang biasa dilakukan perempuan saat putus. Di film-film, sering digambarkan para perempuan yang patah hati ini makan es krim banyak-banyak.

Dalam novel The First Husband, yang ditulis Laura Dave, karakter Annie Adams diceritakan langsung mendatangi sebuah bar ketika mendapati kekasihnya memutuskan untuk meninggalkannya. Di bar inilah, Annie memutuskan menikahi chef bar itu, Griffin.

Di luar kisah fiktif tersebut, novelis Laura Dave memberikan saran bagi perempuan untuk tidak melakukan 10 hal berikut ini ketika putus hubungan dengan pasangan. 

1. Jangan mendengarkan teman perempuan.
Tentu saja sebagai sahabat, perannya adalah membuat Anda merasa lebih baik. Justru karena itulah, saran yang dia berikan justru bukan terletak pada bagaimana membuat Anda kuat, tapi untuk menenteramkan, termasuk saat ia berkata,”telepon saja mantanmu jika kamu memang ingin” atau “aku yakin ia akan kembali padamu”. Jika mencari dukungan, sahabat perempuan Andalah yang tepat, tapi jika ingin mendapatkan nasihat, sebaiknya jangan dilakukan. 

2. Jangan hubungi mantan. Untuk alasan apa pun.
Tentu saja Anda ingin mendapatkan barang-barang yang ia bawa, atau kunci rumah yang ia bawa. Namun untuk periode awal, segera hapus nomornya dari ponsel. Begitu sudah kuat, itu saatnya Anda mengambil barang-barang tersebut. 

3. Jangan hubung mantan lainnya juga.
Kebanyakan orang pernah dalam situasi ini. Ketika baru saja putus dengan pasangan,  akan berusaha menghubungi mantan yang lain. Sangat menggoda untuk mendapatkan kenyamanan dari seseorang yang pernah dikenal. Namun hal yang terbaik adalah maju ke depan, jangan melihat ke belakang. 

4. Jangan hidupkan ponsel atau mengecek e-mail antara pukul 10 malam – 7 pagi.
Waktu antara pukul 10 malam hingga 7 pagi adalah saat tergalau. Ada godaan terbesar untuk menghubungi mantan. Lebih baik matikan seluruh alat komunikasi. 

5. Jangan dengarkan lagu-lagu Damien Rice.
Atau lagu-lagu sendu patah hati lainnya.

6. Jangan berpikir jawabannya adalah es krim.
Bukannya membuat diri lebih baik, tapi lebih buruk. 

7. Jangan berpikir laman Facebook-nya punya kabar baik.
Seperti tak cukup sakit dengan putus, Anda malah ingin melihat laman Facebooknya. Ini aturannya: Satu hal paling buruk adalah melihat laman dia dan mencaritahu kesibukannya. Lebih baik segera klik “unfriend”. 

8. Jangan berpikir laman Facebook meyakinkannya untuk kembali.
Mengubah foto, memasang status heboh dengan tujuan membuatnya cemburu, adalah strategi yang salah. Sering kali, mantan melakukan hal di nomor 7: tidak melihat laman Facebook Anda sama sekali. 

9. Jangan merasa sesedih ini. 
Putus memang menyebalkan. Namun kemudian, Anda akan mulai bisa menghadapinya. Yakinlah. Percayalah pada waktu. Bertahanlah hingga akhirnya merasa lebih baik. 

10. Jangan masuk ke bar atau diskotik dan menikah lelaki pertama yang ditemui.
Poin ini adalah tindakan nekat yang sangat tidak disarankan, bahkan oleh penulis novel yang menjadikan cara ini untuk menggambarkan kehidupan tokoh utamanya. 7

Komentar