Kobarkan Lolos Piala Dunia
Timnas U-19 Tak Gentar Hadapi Jepang
JAKRTA, NusaBali
Menghadapi Jepang pada perempatfinal Piala Asia U-19, striker Witan Sulaeman optimistis menang dengan dukungan suporter berisik di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Minggu (28/10) malam. Witan berharap suporter memadati SUGBK untuk mendongkrak semangat Timnas U-19 dan menurunkan rasa percaya diri Jepang.
"Semoga di delapan besar nanti makin banyak suporter. Ini kandang kita, tentu kita harus bikin lawan down," kata Witan di SUGBK, Rabu (24/10) malam.
Kemenangan atas Jepang bukan hanya membuat Indonesia melaju ke semifinal. Ya, tim yang lolos empat besar berhak meraih tiket ke Piala Dunia U-20 di Polandia pada 2019. Impian ke Piala Dunia menjadi dorongan yang selalu mereka kobarkan selama ini.
"Di dalam hati, semua pemain ingat apa kata pelatih. Kami harus lolos Piala Dunia," kata Witan .
Garuda Muda sendiri menegaskan tak merasa gentar berhadapan dengan Samurai Biru Muda. Memang Jepang bukanlah lawan mudah. Pasalnya, Jepang juara Piala Asia U-19 2016, dan kembali diunggulkan menjuarai turnamen tahun ini. Apalagi dalam ujicoba sebelumnya, Timnas U-19 kalah 1-4 dari Jepang.
Namun bek timnas U-19 Firza Andika bersyukur dengan kelolosan ke perempatfinal. Ia menegaskan, pihaknya tidak takut lawan siapapun. “Kami tidak takut karena sejauh ini kami berjuang mati-matian dan buat bangga Indonesia. Kami harus ke Piala Dunia," kata Firza.
Sementara itu, pelatih Indra Sjafri mengakui Jepang bukanlah lawan yang mudah. Timnas U-19 memiliki pengalaman buruk saat menghadapi Jepang pada ujicoba yang berakhir kekalahan 1-4 pada Maret lalu.
"Walau di laga persahabatan kalah, tentu kami akan menghitung menit ke menit ketika melawan Jepang," kata Indra Sjafri. Indra sudah melihat yang bermain di Patriot. Dari pantauan itu, Indra punya waktu persiapan dua hari pada 26 dan 27 Oktober. Ia akan menyiapkan timnya dengan membuat game plan melawan Jepang.
Eks pelatih Bali United itu juga akan lebih dulu melihat kondisi para pemainnya sebelum menentukan strategi melawan Jepang. Indonesia memiliki persiapan tiga hari sebelum melakoni laga perempatfinal. "Harus menghitung yang cedera, akumulasi kartu, dan yang pasti Nurhidayat tak tampil (kartu merah). Kami masih ada stok pemain,"kata Indra Sjafri. *
Menghadapi Jepang pada perempatfinal Piala Asia U-19, striker Witan Sulaeman optimistis menang dengan dukungan suporter berisik di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Minggu (28/10) malam. Witan berharap suporter memadati SUGBK untuk mendongkrak semangat Timnas U-19 dan menurunkan rasa percaya diri Jepang.
"Semoga di delapan besar nanti makin banyak suporter. Ini kandang kita, tentu kita harus bikin lawan down," kata Witan di SUGBK, Rabu (24/10) malam.
Kemenangan atas Jepang bukan hanya membuat Indonesia melaju ke semifinal. Ya, tim yang lolos empat besar berhak meraih tiket ke Piala Dunia U-20 di Polandia pada 2019. Impian ke Piala Dunia menjadi dorongan yang selalu mereka kobarkan selama ini.
"Di dalam hati, semua pemain ingat apa kata pelatih. Kami harus lolos Piala Dunia," kata Witan .
Garuda Muda sendiri menegaskan tak merasa gentar berhadapan dengan Samurai Biru Muda. Memang Jepang bukanlah lawan mudah. Pasalnya, Jepang juara Piala Asia U-19 2016, dan kembali diunggulkan menjuarai turnamen tahun ini. Apalagi dalam ujicoba sebelumnya, Timnas U-19 kalah 1-4 dari Jepang.
Namun bek timnas U-19 Firza Andika bersyukur dengan kelolosan ke perempatfinal. Ia menegaskan, pihaknya tidak takut lawan siapapun. “Kami tidak takut karena sejauh ini kami berjuang mati-matian dan buat bangga Indonesia. Kami harus ke Piala Dunia," kata Firza.
Sementara itu, pelatih Indra Sjafri mengakui Jepang bukanlah lawan yang mudah. Timnas U-19 memiliki pengalaman buruk saat menghadapi Jepang pada ujicoba yang berakhir kekalahan 1-4 pada Maret lalu.
"Walau di laga persahabatan kalah, tentu kami akan menghitung menit ke menit ketika melawan Jepang," kata Indra Sjafri. Indra sudah melihat yang bermain di Patriot. Dari pantauan itu, Indra punya waktu persiapan dua hari pada 26 dan 27 Oktober. Ia akan menyiapkan timnya dengan membuat game plan melawan Jepang.
Eks pelatih Bali United itu juga akan lebih dulu melihat kondisi para pemainnya sebelum menentukan strategi melawan Jepang. Indonesia memiliki persiapan tiga hari sebelum melakoni laga perempatfinal. "Harus menghitung yang cedera, akumulasi kartu, dan yang pasti Nurhidayat tak tampil (kartu merah). Kami masih ada stok pemain,"kata Indra Sjafri. *
Komentar