Aktivitas Mewarnai Menguak Pribadimu
Terapi mewarnai tak cocok dengan tipe koleris karena mereka pembosan.
JAKARTA, NusaBali
Meski terlihat menyenangkan, ternyata mengisi buku mewarnai tidak menjadi hal yang disuka bagi beberapa orang. Kondisi ini justru dimanfaatkan oleh psikolog untuk melihat karakter atau kepribadian seseorang dari caranya menghadapi buku mewarnai.
"Dari beberapa yang saya amati, kalau saya sendiri melakukan mewarnai bisa menikmati, namun ada juga yang tidak tahan melakukan kegiatan itu. Jadi kalau saya lihat, ini butuh ketahanan emosi, seperti kesabaran," kata Vierra Adella, dosen dan praktisi psikologi Universitas Atma Jaya, seperti dilansir cnnindonesia belum lama ini.
Selain dapat melihat ketahanan emosi, kepribadian seseorang dapat diketahui dari caranya menghadapi buku mewarnai seperti diuraikan Vierra berikut ini:
1. Sanguinis
Orang sanguinis adalah pribadi yang lebih merdeka, bebas, tidak mau terikat pakem dan rutinitas. Mereka lebih bebas memilih warna, cenderung menggunakan warna yang lebih berwarna-warni.
Di sisi lain, karakter ini tidak pernah tuntas melakukan kegiatan, tidak betah dengan gambar-gambar kecil. Karena cenderung pembosan, mereka memilih motif yang tidak rumit, bebas, dan ceria.
2. Melankolis
Karakter melankolis yang lebih berperasaan akan menemukan jati dirinya dengan kegiatan mewarnai. Mereka menyukai hal yang rumit sehingga senang bila harus mewarnai model gambar dengan banyak detail.
Melankolis takut memilih warna yang berbeda, sehingga lebih memilih warna yang realistis.
3. Koleris
Terapi mewarnai tak cocok dengan tipe koleris karena mereka pembosan. Mereka akan mengeluh, menganggap mewarnai kegiatan “orang kurang kerjaan.” Andaipun dikerjakan, koleris bakal tak sabar untuk segera selesai.
Meski demikian, koleris paham bahwa terapi warna baik untuk kesehatan jiwa, serta dapat melatih kendali diri dan kesabaran.
4. Plegmatis
Plegmatis sangat menyenangi kegiatan ini. Mereka penuh kendali dan sabar. Plegmatis adalah “penuntas”, tipe yang tidak akan nyaman bila tak mengerjakan sesuatu hingga usai.
Dengan beragamnya tindakan menghadapi buku mewarnai berdasarkan karakter, Vierra mengingatkan pentingnya melakukan terapi warna ini. Ini merupakan upaya 'istirahat' bagi karakter serta psikologi dari keseharian dan rutinitas.
Di sisi lain, terapi warna ini dinilai Vierra dapat membantu seseorang ketika menghadapi sisi tertekan yang tidak dapat dilawan. Perasaan ini sering dialami oleh orang plegmatis yang sulit menjadi dominan dibanding karakter lainnya.
"Kalau melalui gambar, orang boleh menjadi siapapun, tidak ada salah tidak ada benar, ini juga jadi kesempatan bagi orang plegmatis untuk menjadi lebih dominan, melawan, show off, dan menjadi karakter dia yang berbeda dari zona aman," kata Vierra. 7
1
Komentar