Golkar-Demokrat Tak Gusar oleh Survei
Golkar dan Demokrat tidak gusar dengan hasil survei yang menempatkan mereka di posisi empat dan lima dari 5 parpol yang diprediksi lolos parliamentary threshold dalam Pileg 2019 mendatang.
Posisi Buncit Survei Parpol Lolos Parliamentary Threshold
DENPASAR, NusaBali
Kedua parpol papan atas ini yakin bahwa hasil survei bukanlah segalanya untuk mengukur kekuatan parpol di Pileg 2019. Berdasarkan survei Litbang Kompas yang hasilnya diumumkan Selasa (23/10) lalu, dari 16 parpol peserta Pemilu 2019, hanya 5 yang diprediksi akan lolos parliamentary threshold, yakni PDIP, Gerindra, PKB, Golkar, dan Demokrat. PDIP menempati tangga teratas dengan elektabiltas 29,9 persen, disusul Gerindra (16,0 persen), PKB (6,3 persen), Golkar (6,2 persen), dan Demokrat (4,8 persen).
Sedangkan 11 parpol yang lain, elektabilitasnya di bawah 4,0 persen. Mereka adalah NasDem (3,6 persen), PKS (3,3 persen), PPP (3,2 persen), PAN (2,3 persen), Perindo (1,5 persen), Hanura (1,0 persen), Berkarya (0,4 persen), PSI (0,4 persen), PBB (0,4 persen), Garuda (0,3 persen), dan PKPI (di posisi buncir dengan 0,1 persen).
Sesepuh Golkar, Akbar Tandjung, mengingatkan hasil survei ini merupakan warning bagi partainya untuk berbenah jelang Pileg, April 2019 mendatang. Fungsionaris DPP Golkar, AA Bagus Adhi Mahendra Putra alias Gus Adhi, mengatakan warning yang diberikan Akbar Tandjung adalah sebuah kewajaran selaku sesepuh partai.
“Ini namanya sesepuh mengingatkan yang junior, jajaran kader, dan pengurus. Ya, harus dilaksanakan. Kader harus bekerja memaksimalkan mesin partai supaya kita bisa menjadi yang teratas di Pileg 2019. Peringatan Akbar Tandjung sebagai vitamin untuk melecut semangat jajaran kader,” ujar Gus Adhi di Denpasar, Jumat (26/10).
Gus Adhi berharap kader Golkar menjadikan pernyataan warning Akbar Tandjung sebagai vitamin untuk lebih menguatkan konsolidasi dan komunikasi dengan masyarakat. “Saya yakin di Bali kader semakin memperkuat daya jelajah di akar rumput. Saya yakin masing-masing individu kader maupun tim caleg sudah tahu apa yang harus dilakukan untuk menguatkan mesin partai,” tegas anggota Departemen Pemenangan Pemilu Wilayah Bali DPP Golkar ini.
Gus Adhi menegaskan, hasil survei bukan segalanya sebagai acuan juga ketika mengukur kekuatan parpol di Pileg 2019. Sebab, survei itu ada metodenya. “Tergantung daerah mana yang disurvei. Kalau disurvei di Bali, Golkar tentu bukan peringkat empat. Saya yakin Golkar masih di posisi atas. PKB itu juga punya basis massa yang jelas, yakni di Jawa Timur. Jadi, survei itu tidak selalu signifikan dengan kekuatan partai dan elektibilitas partai di akar rumput,” tandas politisi asal Kelurahan Kerobokan Kelod, Kecamatan kuta Utara, Badung yang juga anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali 2014-2019 ini.
Gus Adhi juga menyebutkan, Pileg 2019 masih hitungan bulan. Hasil survei yang menempatkan Golkar di papan bawah dalam peringkat lima besar bisa membuat kader Beringin terpacu untuk mengejar elektabilitas. “Pileg 2019 akan dilangsungkan 7 bulan lagi. Kita masih punya waktu, kalau memang survei kita di bawah partai lain. Jadi, ini tantangan sekaligus motivasi untuk bekerja maksimal,” papar Gus Adhi.
Sementara itu, Wakil Sekjen DPP Demokrat, Putu Supadma Rudana, juga optimistis menghadapi Pileg 2019, meskipin hasil survei menempatkan elektabilitas partainya hanya menempati peringkat lima. Menurut Supadma, hasil survei bukanlah segalanya.
“Dengan caleg-caleg yang punya kompetensi, tokoh masyarakat yang punya basis massa jelas yang dipasang tarung ke Pileg 2019, saya yakin Demokrat bisa maksimal. Soal hasil survei yang diumumkan sejumlah lembaga riset, itu bukan segalanya,” tandas politisi Demokrat asal Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Gianyar ini kepada NusaBali terpisah, Jumat kemarin.
Supadma juga menegaskan, kader partainya yang akan bertarung ke Pileg 2019 terus turun bersama Komandan Tugas Bersama (Kogasma) DPP Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ke daerah-daerah. AHY merupakan simbol atau sosok pemimpin muda yang bisa menarik pemilih muda dan pemilih milienal. “Ketua Umum DPP Demokrat Pak SBY tugaskan Kogasma menjelajah ke daerah-daerah dalam rangka mendengar aspirasi rakyat dan hadir dengan tagline ‘Demokrat Peduli’ serta memberikan solusi. Saya rasa ini bisa memperkuat elektabilitas Demokrat di Pileg 2019,” ujar Supadma.
Yng terpenting, lanjut Supadma, kader-kader Demokrat tetap harus bekerja keras, tidak jumawa, lakukan pendekatan yang santun dengan kecerdasan untuk rakyat. “Hasil survei juga bukan membuat kita lemah secara mental, justru makin memperkuat mesin partai. Survei itu sebuah tantangan. Jangan lantas putus asa ketika survei hasilnya tidak bagus. Kerjakan apa yang bisa dikerjakan untuk memenangkan Pileg 2019,” tegas Supadma yang kini anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Demo-krat Dapil Bali.
Supadma mengajak jajaran kader makin bersemangat dan menjaga soliditas untuk kembalikan kejayaan Demokrat di Pileg 2009. “Di Bali saya mengajak kader bahu- membahu, bekerja, tetap semangat untuk menghasilkan 2 kursi DPR RI,” jelas politisi yang juga menjabat Ketua Umum Pengda Karang Taruna Provinsi Bali dan Ketua Umum Asosiasi Museum Indoneaia (AMI) ini. *nat
Komentar