Wagub Pimpin Paruman di Pura Ulun Danu Batur
Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) memimpin paruman yang diikuti oleh para kelian subak se-Bali di wantilan Jaba Tengah Pura Ulun Danu Batur, Kecamatan Kintamani, Bangli, Jumat (26/10).
BANGLI, NusaBali
Paruman ini untuk memantapkan koordinasi dan sosialisasi pelaksanaan Karya Agung Danu Kretih di Pura Ulun Danu Batur.
Wagub Cok Ace menyatakan pentingnya upacara yang digelar terhadap peranan danau (danu) Batur sebagai sumber mata air yang memberikan kehidupan wilayah Bali. Untuk itulah, tidak hanya bagi masyarakat Desa Batur, namun seluruh masyarakat Bali patut mendukung pelaksanaan upacara sebagai bentuk rasa bhakti dan syukur kehadapan Tuhan, atas utang berkah yang selama ini sudah dinikmati masyarakat Bali dari alam. “Wajib bersyukur dengan melaksanakan upacara ini untuk membayar utang kita kepada Tuhan,” ajaknya.
Wagub Cok Ace juga menganalogikan pentingnya sumber mata air seperti sikut satak pemukiman orang Bali, dimana 2 kabupaten yang memiliki danau yakni Kabupaten Bangli dan Buleleng yang posisinya di Utara pulau Bali. Posisi utara dalam arah mata angin dipercaya oleh masyarakat Bali berstana Dewa Wisnu sebagai lambang elemen air penyusun alam semesta. Untuk itulah, di Ulun Danu Batur perlu dilaksanakan upacara tersebut. Sementara itu, analogi lainnya yakni lokasi merajan yang berada di timur pekarangan sebagai tempat pelaksanaan upacara keagamaan disamakan dengan Kabupaten Karangasem dan Klungkung sebagai lokasi Pura Kahyangan Jagad.
Terpisah, Jro Gede Batur juga ikut menegaskan karya agung Danu Kretih sesuai lontar Kusuma Dewa dan pratekaning Usana Ciwa Sasana, bertujuan memohon agar sumber mata air danau tetap mengalir. Paruman diikuti perwakilan subak se-Bali, perwakilan desa pakramaan se-Bali, perwakilan pemerintah Kabupaten/Kota se-Bali, Majelis Utama Desa Pakramaan Provinsi Bali, PHDI, serta Kanwil Departemen Agama. *
Paruman ini untuk memantapkan koordinasi dan sosialisasi pelaksanaan Karya Agung Danu Kretih di Pura Ulun Danu Batur.
Wagub Cok Ace menyatakan pentingnya upacara yang digelar terhadap peranan danau (danu) Batur sebagai sumber mata air yang memberikan kehidupan wilayah Bali. Untuk itulah, tidak hanya bagi masyarakat Desa Batur, namun seluruh masyarakat Bali patut mendukung pelaksanaan upacara sebagai bentuk rasa bhakti dan syukur kehadapan Tuhan, atas utang berkah yang selama ini sudah dinikmati masyarakat Bali dari alam. “Wajib bersyukur dengan melaksanakan upacara ini untuk membayar utang kita kepada Tuhan,” ajaknya.
Wagub Cok Ace juga menganalogikan pentingnya sumber mata air seperti sikut satak pemukiman orang Bali, dimana 2 kabupaten yang memiliki danau yakni Kabupaten Bangli dan Buleleng yang posisinya di Utara pulau Bali. Posisi utara dalam arah mata angin dipercaya oleh masyarakat Bali berstana Dewa Wisnu sebagai lambang elemen air penyusun alam semesta. Untuk itulah, di Ulun Danu Batur perlu dilaksanakan upacara tersebut. Sementara itu, analogi lainnya yakni lokasi merajan yang berada di timur pekarangan sebagai tempat pelaksanaan upacara keagamaan disamakan dengan Kabupaten Karangasem dan Klungkung sebagai lokasi Pura Kahyangan Jagad.
Terpisah, Jro Gede Batur juga ikut menegaskan karya agung Danu Kretih sesuai lontar Kusuma Dewa dan pratekaning Usana Ciwa Sasana, bertujuan memohon agar sumber mata air danau tetap mengalir. Paruman diikuti perwakilan subak se-Bali, perwakilan desa pakramaan se-Bali, perwakilan pemerintah Kabupaten/Kota se-Bali, Majelis Utama Desa Pakramaan Provinsi Bali, PHDI, serta Kanwil Departemen Agama. *
1
Komentar