nusabali

Buruh Bangunan Muntah Darah Lalu Tewas

  • www.nusabali.com-buruh-bangunan-muntah-darah-lalu-tewas

Seorang buruh bangunan bernama Yusuf Efendi, 42, ditemukan tewas di Jalan Taman Giri, Gang Jempiring, Kelurahan Benoa, Kuta Selatan, Badung pada Senin (29/10) sekitar pukul 08.40 Wita.

DENPASAR, NusaBali

Korban asal Banyuwangi, Jawa Timur ini tiba-tiba ambruk dan mengalami pendarahan hebat yang keluar dari mulut dan hidungnya. Seketika, korban yang sedang bekerja dilokasi kejadian meregang nyawa.

Kanit Reskrim Polsek Kuta Selatan, Iptu Muhamad Nurul Yaqin mengatakan insiden tewasnya buruh bangunan tersebut berawal saat bekerja di lahan milik I Wayan Suwersa, 48, dengan memasang paving di halaman rumah. Korban yang bekerja sejak pukul 07.30 Wita melakukan pemasangan seperti biasa bersama rekannya Muhamad Hariri, 45. Namun, tak selang berapa lama, korban kemudian batuk sebanyak 4 kali dan nafasnya langsung tersengal.

Bahkan, setelah batuk, dari hidung dan mulut korban keluar darah. "Rekannya bernama Hariri ini berusaha untuk melakukan penanganan awal dengan membersihkan darah. Tapi, seketika korban langsung ambruk dan tidak bergerak," jelasnya di Mapolsek kuta Selatan, Senin (29/10) siang.

Mendapati hal itu, rekan kerjanya ini memanggil seorang pemilik warung yang berada diseputaran lokasi.

Begitu juga dengan pemilik rumah tempat mereka bekerja. Nah, saksi ini pun bersama-sama melakukan penanganan awal, tapi sayang, nyawa korban saat itu sudah tidak bisa tertolong. Atas insiden itu, warga menghubungi petugas kepolisian untuk melakukan penyelidikan mendalam. "Petugas Polsek kemudian berkoordinasi dengan pihak Inafis Polresta untuk melakukan olah TKP san mengidentifikasi penyebab awal kematian korban," urainya.

Hasil pemeriksaan awal, bahwa pada jenazah korban tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan baik luka terbuka maupun luka memar. Sehingga disimpulkan, bahwa tewasnya korban diduga karena sakit. Dimana, korban juga sempat batuk berdarah dan langsung meregang nyawa. Diperkuatnya korban tewas karena sakit diakui pihak keluarga. Jenazah korban pun langsung dipulangkan ke kampung halamannya. "Pihak keluarga mengiklaskan kepergian korban. Sehingga, tidak mau melakukan otopsi di RS Sanglah," tutupnya. *dar

Komentar