2019, Bantuan Keagamaan Ditingkatkan
Tahun 2019, Pemkab Gianyar akan menaikkan dana bantuan untuk upacara keagamaan, seperti ngaben massal, metatah massal.
GIANYAR, NusaBali
Terkait itu, sebelum akhir tahun 2018, masyarakat yang memohon bantuan diimbau untuk mengajukan proposal kegiataan upacara massal di desa adat masing-masing.
Hal itu diungkapkan Wakil Bupati Gianyar AA Gde Mayun saat berjumpa dengan awak media, Selasa (30/10). Wabup Agung Mayun mengatakan, pemerintah berupaya memastikan program yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. “Ini juga salah satu janji kampenye Paket Aman (Made Agus Mahayastra-AA Gde Mayun), dan tahun 2019 direalisasikan, “ jelasnya.
Jelas Agung Mayun, salah satu program itu bantuan untuk upacara ngaben massal di desa adat. Jika sebelumnya nilai bantuan ini Rp 2 juta per sawa (jenasah), maka mulai APBD 2019 akan ditingkatkan menjadi Rp 4 juta per sawa. “ Sejak awal kami sudah merancang hal ini, melihat beban biaya yang ditanggung warga untuk ngaben massal,“katanya
Tidak hanya ngaben mesal, metatah massal juga akan diberikan bantuan oleh pemerintah Rp 1 juta/orang. Jelas Agung Mayun, program ini belum pernah dilakukan sebelumnya, dan akan mulai teralisasi pada APBD 2019. “Ngaben dan Metatah ini program khusus untuk kegiatan upacara massal, yang diselenggarakan oleh desa, “ katanya.
Selain itu pemerintah juga menyiapkan bantuan untuk upacara seperti Karya Agung pada pura di wilayah Gianyar. Anggaran yang disiapkan untuk program ini dari sebelumnya Rp 150 juta, naik menjadi Rp 250 juta.
Wakil Bupati asa Puri Agung Gianyar ini menegaskan tidak ada seleksi khusus agar meyarakat mendapat program ini, cukup mengajukan proposal ke Kantor Bupati Gianyar. Terpenting proposal diajukan sebelum APBD tahun anggaran ketok palu. Berapa proposal dimaksud yang sudah masuk hingga akhir Oktober 2018, Agung Mayun mengaku belum mengecek rekapan tersebut. “Yang jelas data kan terus berkembang, karena masih ada waktu untuk masyarakat mengajukan proposal ke Kantor Bupati Gianyar, “ katanya.
Disinggung terkait ketersediaan anggaran pada APBD 2019, Agung Mayun mengatakan rancangan APBD tahun 2019 sebesar Rp 2,5 triliun lebih. Jumlah itu dinilai sudah mencukupi untuk merealisasikan program-program tersebut. “Nilainya mencukupi, apalagi ini program yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, “ ucapnya.
Agung Mayun juga memastikan dalam proses ini tidak akan ada istilah anak tiri, semua desa di Gianyar akan terangkul dalam program ini, walaupun dalam pilkada Juni lalu ada desa paket aman menderita kekalahan. “Tidak ada istilah desa pendukung Paket Aman dan tidak mendukung Paket Aman. Sekarang kami sudah menjadi pemerintah, kami wajib untuk melayani semua masyarakat, di desa yang katanya Paket Aman kalah pun pasti terlayani, tinggal mengajukan proposal, “ ujarnya. *nvi
Terkait itu, sebelum akhir tahun 2018, masyarakat yang memohon bantuan diimbau untuk mengajukan proposal kegiataan upacara massal di desa adat masing-masing.
Hal itu diungkapkan Wakil Bupati Gianyar AA Gde Mayun saat berjumpa dengan awak media, Selasa (30/10). Wabup Agung Mayun mengatakan, pemerintah berupaya memastikan program yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. “Ini juga salah satu janji kampenye Paket Aman (Made Agus Mahayastra-AA Gde Mayun), dan tahun 2019 direalisasikan, “ jelasnya.
Jelas Agung Mayun, salah satu program itu bantuan untuk upacara ngaben massal di desa adat. Jika sebelumnya nilai bantuan ini Rp 2 juta per sawa (jenasah), maka mulai APBD 2019 akan ditingkatkan menjadi Rp 4 juta per sawa. “ Sejak awal kami sudah merancang hal ini, melihat beban biaya yang ditanggung warga untuk ngaben massal,“katanya
Tidak hanya ngaben mesal, metatah massal juga akan diberikan bantuan oleh pemerintah Rp 1 juta/orang. Jelas Agung Mayun, program ini belum pernah dilakukan sebelumnya, dan akan mulai teralisasi pada APBD 2019. “Ngaben dan Metatah ini program khusus untuk kegiatan upacara massal, yang diselenggarakan oleh desa, “ katanya.
Selain itu pemerintah juga menyiapkan bantuan untuk upacara seperti Karya Agung pada pura di wilayah Gianyar. Anggaran yang disiapkan untuk program ini dari sebelumnya Rp 150 juta, naik menjadi Rp 250 juta.
Wakil Bupati asa Puri Agung Gianyar ini menegaskan tidak ada seleksi khusus agar meyarakat mendapat program ini, cukup mengajukan proposal ke Kantor Bupati Gianyar. Terpenting proposal diajukan sebelum APBD tahun anggaran ketok palu. Berapa proposal dimaksud yang sudah masuk hingga akhir Oktober 2018, Agung Mayun mengaku belum mengecek rekapan tersebut. “Yang jelas data kan terus berkembang, karena masih ada waktu untuk masyarakat mengajukan proposal ke Kantor Bupati Gianyar, “ katanya.
Disinggung terkait ketersediaan anggaran pada APBD 2019, Agung Mayun mengatakan rancangan APBD tahun 2019 sebesar Rp 2,5 triliun lebih. Jumlah itu dinilai sudah mencukupi untuk merealisasikan program-program tersebut. “Nilainya mencukupi, apalagi ini program yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, “ ucapnya.
Agung Mayun juga memastikan dalam proses ini tidak akan ada istilah anak tiri, semua desa di Gianyar akan terangkul dalam program ini, walaupun dalam pilkada Juni lalu ada desa paket aman menderita kekalahan. “Tidak ada istilah desa pendukung Paket Aman dan tidak mendukung Paket Aman. Sekarang kami sudah menjadi pemerintah, kami wajib untuk melayani semua masyarakat, di desa yang katanya Paket Aman kalah pun pasti terlayani, tinggal mengajukan proposal, “ ujarnya. *nvi
Komentar