Gara-gara Tak Bisa Top Up Unik, Pengemudi Cekcok dengan Petugas Tol
Salah seorang pengemudi kendaraan roda empat adu mulut dengan seorang petugas Jasamarga Bali Tol (JBT) di pintu Tol Bali Mandara di Benoa, Kecamatan Denpasar Selatan, Minggu (28/10) sekitar pukul 13.15 Wita.
MANGUPURA, NusaBali
Cekcok antara pengemudi dan petugas pintu tol ini berawal dari pengemudi yang tak bisa melakukan top up (isi ulang) uang elektronik (Unik) saat memasuki gardu 3 gerbang tol Benoa. Kejadian tersebut sempat viral di media sosial.
Humas PT Jasamarga Bali Tol Putu Gandhi Ginatra yang dikonfirmasi, Selasa (30/10), membenarkan adanya keributan antara pengguna jalan tol dengan petugas pengumpulan Tol Bali Mandara. Gandi menceritakan pengemudi yang terlibat keributan dengan petugas tol ini hendak melintasi tol, tetapi saldo Unik-nya tak cukup. Akibatnya pengemudi tersebut meminta kepada petugas tol untuk melakukan top up di gardu tol tempat yang bersangkutan hendak melintas.
Permintaan top up dari pengemudi tersebut tak diindahkan oleh petugas tol. Petugas yang melayaninya menyarankan untuk meminjam Unik dari pengendara lain yang hendak melintas melalui gardu yang sama. Merasa tak dilayani, pengemudi tersebut berang dan turun dari mobilnya. Dengan menggunakan nada bicara yang tinggi, pengemudi tersebut berbicara sambil merekam. Petugas jalan tol itu pun meladeninya.
“Keributan itu terjadi karena petugas tol tak melayani pengemudi tersebut untuk melakukan top up. Mengapa tak dilayani untuk top up? Karena kini kami sudah tak melayani top up di gardu tol. Saat itu petugas kami menyarankan untuk meminjam Unik dari pengendara lain. Namun pengemudi itu tak menerima sarannya, malah memarahi petugas. Tak hanya itu, pengemudi bersangkutan merekam kejadian itu dan menyebarkannya melalui media sosial facebook,” papar Gandhi.
Menindaklanjuti kejadian tersebut, manajemen JBT pada Senin (29/10) sore mengajak pengguna jalan tersebut bertemu untuk mengklarifikasi dan minta maaf atas keributan yang menjadi viral di media sosial itu. Pengemudi juga menyampaikan permintaan maaf atas kejadian tersebut.
“Agar tak terjadi hal seperti ini lagi, diharapkan pengguna jalan untuk selalu memastikan ketersediaan saldo Unik demi kelancaran bersama. Semenjak diberlakukan 100 persen transaksi nontunai, seharusnya sudah tidak ada lagi petugas di gerbang tol. Saat ini kami sudah tak melayani top up di gardu tol,” urai Gandhi.
Gandhi memaparkan kebijakan transaksi tol nontunai di Jalan Tol Bali Mandara sesuai dengan Peraturan Menteri PUPR Nomor 16/PRT/M/2017, tanggal 12 September 2017, tentang transaksi nontunai di jalan tol. PT Jasamarga Bali Tol sudah menerapkan transaksi tol nontunai sejak 1 Oktober 2017.
Bagaimana mengatasi pengguna yang tak memiliki saldo Unik? Pihak JBT telah melakukan berbagai percobaan. Awalnya pihak JBT melayani taping, penjualan, dan top up Unik di gerbang tol. Ternyata, layanan semacam itu malah menimbulkan antrean panjang di gerbang tol.
Mengatasi masalah tersebut sejak 1 Maret 2018 JBT berinovasi membangun layanan drive thru top up Unik yang berlokasi di Jalan Pelabuhan Benoa, tepatnya di simpang susun Benoa. Drive thru top up Unik dibangun dari hasil modifikasi gardu tol yang tidak terpakai pasca pemberlakuan 100 persen elektronifikasi transaksi tol pada 1 Oktober 2017. Drive thru top up Unik ini bisa melayani penjualan, isi ulang maupun cek sisa saldo uang elektronik secara tunai dan nontunai.
“Untuk isi ulang melalui drive thru bisa melayani penjualan, isi ulang maupun cek sisa saldo Unik tunai dan nontunai. Untuk isi ulang tunai kami telah bekerja sama dengan BCA (Flazz), BNI (Tapcash), Mandiri (E-money), dan produk co-branding-nya. Untuk isi ulang nontunai kami telah bekerja sama dengan BNI (Tapcash), BRI (Brizzi), Mandiri (E-money), BCA (Flazz), BPD Bali (BPD Bali), dan BTN (Blink),” kata Gandhi. *po
Cekcok antara pengemudi dan petugas pintu tol ini berawal dari pengemudi yang tak bisa melakukan top up (isi ulang) uang elektronik (Unik) saat memasuki gardu 3 gerbang tol Benoa. Kejadian tersebut sempat viral di media sosial.
Humas PT Jasamarga Bali Tol Putu Gandhi Ginatra yang dikonfirmasi, Selasa (30/10), membenarkan adanya keributan antara pengguna jalan tol dengan petugas pengumpulan Tol Bali Mandara. Gandi menceritakan pengemudi yang terlibat keributan dengan petugas tol ini hendak melintasi tol, tetapi saldo Unik-nya tak cukup. Akibatnya pengemudi tersebut meminta kepada petugas tol untuk melakukan top up di gardu tol tempat yang bersangkutan hendak melintas.
Permintaan top up dari pengemudi tersebut tak diindahkan oleh petugas tol. Petugas yang melayaninya menyarankan untuk meminjam Unik dari pengendara lain yang hendak melintas melalui gardu yang sama. Merasa tak dilayani, pengemudi tersebut berang dan turun dari mobilnya. Dengan menggunakan nada bicara yang tinggi, pengemudi tersebut berbicara sambil merekam. Petugas jalan tol itu pun meladeninya.
“Keributan itu terjadi karena petugas tol tak melayani pengemudi tersebut untuk melakukan top up. Mengapa tak dilayani untuk top up? Karena kini kami sudah tak melayani top up di gardu tol. Saat itu petugas kami menyarankan untuk meminjam Unik dari pengendara lain. Namun pengemudi itu tak menerima sarannya, malah memarahi petugas. Tak hanya itu, pengemudi bersangkutan merekam kejadian itu dan menyebarkannya melalui media sosial facebook,” papar Gandhi.
Menindaklanjuti kejadian tersebut, manajemen JBT pada Senin (29/10) sore mengajak pengguna jalan tersebut bertemu untuk mengklarifikasi dan minta maaf atas keributan yang menjadi viral di media sosial itu. Pengemudi juga menyampaikan permintaan maaf atas kejadian tersebut.
“Agar tak terjadi hal seperti ini lagi, diharapkan pengguna jalan untuk selalu memastikan ketersediaan saldo Unik demi kelancaran bersama. Semenjak diberlakukan 100 persen transaksi nontunai, seharusnya sudah tidak ada lagi petugas di gerbang tol. Saat ini kami sudah tak melayani top up di gardu tol,” urai Gandhi.
Gandhi memaparkan kebijakan transaksi tol nontunai di Jalan Tol Bali Mandara sesuai dengan Peraturan Menteri PUPR Nomor 16/PRT/M/2017, tanggal 12 September 2017, tentang transaksi nontunai di jalan tol. PT Jasamarga Bali Tol sudah menerapkan transaksi tol nontunai sejak 1 Oktober 2017.
Bagaimana mengatasi pengguna yang tak memiliki saldo Unik? Pihak JBT telah melakukan berbagai percobaan. Awalnya pihak JBT melayani taping, penjualan, dan top up Unik di gerbang tol. Ternyata, layanan semacam itu malah menimbulkan antrean panjang di gerbang tol.
Mengatasi masalah tersebut sejak 1 Maret 2018 JBT berinovasi membangun layanan drive thru top up Unik yang berlokasi di Jalan Pelabuhan Benoa, tepatnya di simpang susun Benoa. Drive thru top up Unik dibangun dari hasil modifikasi gardu tol yang tidak terpakai pasca pemberlakuan 100 persen elektronifikasi transaksi tol pada 1 Oktober 2017. Drive thru top up Unik ini bisa melayani penjualan, isi ulang maupun cek sisa saldo uang elektronik secara tunai dan nontunai.
“Untuk isi ulang melalui drive thru bisa melayani penjualan, isi ulang maupun cek sisa saldo Unik tunai dan nontunai. Untuk isi ulang tunai kami telah bekerja sama dengan BCA (Flazz), BNI (Tapcash), Mandiri (E-money), dan produk co-branding-nya. Untuk isi ulang nontunai kami telah bekerja sama dengan BNI (Tapcash), BRI (Brizzi), Mandiri (E-money), BCA (Flazz), BPD Bali (BPD Bali), dan BTN (Blink),” kata Gandhi. *po
1
Komentar