Tangani Sampah, Yowana Desa Adat Kerobokan Bentuk GIRI Movement
Sadar lingkungan, yowana dari 50 banjar Desa Adat Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Badung membuat satu gerakan green, innovative, reduce, intelligent (GIRI) Movement.
MANGUPURA, NusaBali
Gerakan ini untuk mendukung program Pemkab Badung dalam bidang kebersihan lingkungan. Ketua Yowana Desa Adat Kerobokan IG Prayoga mengatakan 50 sekaa teruna dari 50 banjar Desa Adat Kerobokan memiliki komitmen untuk bersama-sama pemerintah menjaga lingkungan.
“Kerobokan pariwisatanya tumbuh pesat. Dampak positif dari pariwisata kami sudah rasakan. Namun hal negatif yang perlu diperbaiki belum begitu serius ditangani. Kami tak menyalahkan kinerja Pemerintah Kabupaten Badung. Kami melihat ada beberapa hal yang bisa kami lakukan dengan kerja sama dengan pemerintah,” kata Prayoga, Rabu (31/10).
Salah satu hal yang bisa dilakukan adalah penanganan sampah. Menurutnya, sampah bukan hanya menimbulkan dampak negatif. Namun sampah juga dimanfaatkan secara positif, yakni menjadi usaha jasa pemungutan sampah dan bank sampah.
“Kami melihat belum ada yang serius menangani masalah sampah. Maka kami dari yowana Desa Adat Kerobokan ingin melakukan sesuatu di bidang lingkungan. Kami ingin melakukan sesuatu yang namanya green, innovative, reduce, intelligent yang disingkat GIRI movement,” ucapnya.
Dia berharap GIRI movement ini nanti dapat memberikan dampak positif selain memberikan kontribusi pemasukan ke Desa Adat Kerobokan.
“Misi ini ada dua, pertama, membantu memperbaiki lingkungan. Kedua, mengubah sampah menjadi uang. Realisasinya nanti kami kerja sama dengan bank sampah. Selain itu nanti kami tawarkan gerakan ini kepada hotel-hotel dan restoran di Kerobokan. Kami yakin mereka mendukung ide ini. Konsepnya nanti sampah-sampah yang dihasilakn hotel dan restoran tak langsung dibuang, tetapi dipilah yang bisa digunakan dibawa ke bank sampah dan yang tak bisa digunakan dibuang ke TPA,” lanjutnya.
Hasil dari kegiatan ini nanti akan digunakan untuk mengembangkan pariwisata Kerobokan, juga untuk kegiatan sosial lainya.
“Kami rencanakan uang hasil dari sampah ini untuk melakukan penghijauan di Pantai Petitenget dan pembelian tong sampah. Selain itu kami rencanakan untuk memberikan santunan kepada panti asuhan dan kegiatan sosial lainnya,” kata Prayoga. *po
Gerakan ini untuk mendukung program Pemkab Badung dalam bidang kebersihan lingkungan. Ketua Yowana Desa Adat Kerobokan IG Prayoga mengatakan 50 sekaa teruna dari 50 banjar Desa Adat Kerobokan memiliki komitmen untuk bersama-sama pemerintah menjaga lingkungan.
“Kerobokan pariwisatanya tumbuh pesat. Dampak positif dari pariwisata kami sudah rasakan. Namun hal negatif yang perlu diperbaiki belum begitu serius ditangani. Kami tak menyalahkan kinerja Pemerintah Kabupaten Badung. Kami melihat ada beberapa hal yang bisa kami lakukan dengan kerja sama dengan pemerintah,” kata Prayoga, Rabu (31/10).
Salah satu hal yang bisa dilakukan adalah penanganan sampah. Menurutnya, sampah bukan hanya menimbulkan dampak negatif. Namun sampah juga dimanfaatkan secara positif, yakni menjadi usaha jasa pemungutan sampah dan bank sampah.
“Kami melihat belum ada yang serius menangani masalah sampah. Maka kami dari yowana Desa Adat Kerobokan ingin melakukan sesuatu di bidang lingkungan. Kami ingin melakukan sesuatu yang namanya green, innovative, reduce, intelligent yang disingkat GIRI movement,” ucapnya.
Dia berharap GIRI movement ini nanti dapat memberikan dampak positif selain memberikan kontribusi pemasukan ke Desa Adat Kerobokan.
“Misi ini ada dua, pertama, membantu memperbaiki lingkungan. Kedua, mengubah sampah menjadi uang. Realisasinya nanti kami kerja sama dengan bank sampah. Selain itu nanti kami tawarkan gerakan ini kepada hotel-hotel dan restoran di Kerobokan. Kami yakin mereka mendukung ide ini. Konsepnya nanti sampah-sampah yang dihasilakn hotel dan restoran tak langsung dibuang, tetapi dipilah yang bisa digunakan dibawa ke bank sampah dan yang tak bisa digunakan dibuang ke TPA,” lanjutnya.
Hasil dari kegiatan ini nanti akan digunakan untuk mengembangkan pariwisata Kerobokan, juga untuk kegiatan sosial lainya.
“Kami rencanakan uang hasil dari sampah ini untuk melakukan penghijauan di Pantai Petitenget dan pembelian tong sampah. Selain itu kami rencanakan untuk memberikan santunan kepada panti asuhan dan kegiatan sosial lainnya,” kata Prayoga. *po
Komentar