Program Beras Sehat Dipolisikan
Semangat petani di Tabanan menanam padi dengan perlakuan organik mulai meredup.
TABANAN, NusaBali
Pasalnya, program beras sehat yang jadi unggulan duet kepemimpinan Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti-Wakil Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya itu macet. Padahal, dengan program beras sehat petani diuntungkan karena gabahnya dibeli di atas Harga Pembelian Pemerintah (HPP).
Informasi di lapangan, gabah petani yang ikut progam beras sehat dibeli seharga Rp 6.000 per kilogram. Akibat program beras sehat ngadat, petani akhirnya kembali tanam padi biasa. “Hasil panen kurang memuaskan, gabah hanya dibeli Rp 3.800 per kilogram,” ungkap petani di Tabanan, Minggu (17/4). Petani ini pun mencurigai ngadatnya program beras sehat akibat ulah anggota Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) Tabanan.
Kecurigaannya mengarah kepada harga yang dinilai tak menguntungkan Perpadi. Sebab pengusaha harus beli gabah petani dengan harga tinggi yakni Rp 6.000 per kilogram. “Katanya sekarang berkasus. Anggota Perpadi itu dimintai keterangan oleh polisi,” imbuh sumber di lapangan.
Ketua Perpadi Tabanan, Anak Agung Made Sukawetan saat dikonfirmasi per telepon membenarkan dua anggotanya sempat dimintai keterangan oleh kepolisian. Penyebabnya, mereka lambat bayar gabah sehingga memantik kekecewaan petani. “Satu orang itu sudah tak bergabung lagi di Perpadi. Yang seorang masih kita bina,” ungkap Agung Sukawetan.
Mantan Perbekel Desa Tangguntiti Kecamatan Selemadeg Timur Tabanan ini membantah jika pola tanam padi dengan pemberlakuan organik atau disebut beras sehat macet. “Tak benar itu, sore tadi baru saja saya ambil gabah organik dari Suda (wilayah Desa/Kecamatan Kediri),” tandas Agung Sukawetan. Ia pun menegaskan, gabah itu tetap dibeli dengan harga tinggi yakni Rp 6.000 per kilogram. Dikatakan, beras itu disalurkan ke PNS di Tabanan.
Agung Sukawetan juga membantah jika harga gabah biasa di petani seharga Rp 3.800 per kilogram. Bahkan Agung Sukawetan menantang petani bawa gabah ke tempatnya dan akan dibayar Rp 4.000 per kilogram. Dikatakan, HPP saat ini mencapai Rp 4.100 per kilogram. “Dimana harga gabah Rp 3.800 per kilogram? Kami akan cek ke lapangan,” tandas Agung Sukawetan. 7 k21
1
Komentar