nusabali

Wisata Baru, Tegalan dan Sungai Disulap Jadi Tempat Selfie

  • www.nusabali.com-wisata-baru-tegalan-dan-sungai-disulap-jadi-tempat-selfie

Desa Gubug, Kecamatan/Kabupaten Tabanan segera mempunyai tempat wisata baru. Tepat di Banjar Tanah Pegat, areal tegalan seluas 12 are milik I Gusti Putu Susila dijadikan objek wisata bernama Taman Tanah Pegat.

TABANAN, NusaBali
Di taman tersebut terdapat beberapa objek selfie, bahkan yang menarik Tukad Yeh Empas yang dulunya kumuh kini dijadikan tempat selfie karena bebatuan dicat beraneka warna.  Pantauan di lokasi, objek wisata baru tersebut belum sempurna. Belasan pekerja masih melakukan penataan. Meski belum rampung, sudah ada beberapa wisatawan mulai menikmati objek baru tersebut.

Penggagas Taman Tanah Pegat, I Gusti Putu Susila, 48, menjelaskan awal mula tegalan tersebut disulap jadi tempat wisata hanya bermodal iseng. Rencana awal tegalan akan dibuat arena permainan flying fox. Namun karena memiliki risiko tinggi, kegiatan tersebut diurungkan. Padahal rekanan dari Malang, Jawa Timur, sudah memasang tali. “Karena saya pikir risikonya gede sekali sehingga saya batalkan,” ujarnya saat ditemui di lokasi wisata, Rabu (31/10).

Gagal membuka arena permaian flying fox akhirnya dia memutuskan untuk membuat tempat selfie yang masih mengedepankan panorama kehijauan. Terbukti berbagai pohon yang ada di tegalan tersebut tidak ada yang ditebang. “Jadi sekarang kami masih menata tempat selfie, karena kegemaran masyarakat sekarang adalah selfie di tempat unik,” imbuhnya.

Menurut Susila, Taman Tanah Pegat ini juga bisa dijadikan tempat rekreasi keluarga. Selain tidak jauh dari perkotaan, dia sengaja menata tempat tersebut layak dikunjungi semua usia mulai dari anak-anak, remaja, dan orang tua bisa menikmati.

Selain itu juga disediakan permainan air layaknya permainan arung jeram di Sungai Yeh Empas yang berada di bawah tegalan miliknya. “Dulu sungai ini dijadikan tempat mancing dan kondisinya banyak sampah. Sekarang kami cat batu-batunya. Jadi bisa juga tempat selfie dan sarana bermain air,” beber Susila, lulusan STM 1 Denpasar.

Terkait dengan retribusi, Susila mengakui masih akan memungut karcis masuk Rp 5.000 sampai Rp 10.000. Ke depan wisata tersebut terus akan disempurnakan. Di samping membantu menambah potensi desa, juga bisa membuka lapangan pekerjaan. “Karyawan yang kami rekrut adalah warga Banjar Tanah Pegat,” tegasnya. *de

Komentar