Kerangka Manusia Ditemukan di TNBB
I Ketut Sudarna dilaporkan hilang pada Hari Raya Kuningan, 18 September 2016. Di dekat kerangka di TNBB juga ditemukan HP, STNK motor, dan sejumlah barang.
NEGARA, NusaBali
Sejumlah bagian tulang kerangka manusia ditemukan di areal hutan kawasan Taman Nasional Bali Barat (TNBB), Lingkungan Penginuman, Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana, Kamis (1/11) siang. Sejumlah tulang kerangka termasuk bagian tengkorak yang berserakan dengan jarak cukup berdekatan, itu diduga kuat merupakan bekas jenazah I Ketut Sudarna, 60, dari Banjar/Desa Dangin Tukadaya, Kecamatan/Kabupaten Jembrana, yang telah menghilang sejak dua tahun lalu, tepatnya saat Hari Raya Kuningan pada 18 September 2016 lalu.
Sejumlah tulang kerangka manusia yang diduga kuat adalah Sudarna, itu diyakini oleh anak Sudarna, I Gede Wiarsana, 40, yang sempat mendatangi Mapolsek Kawasan Laut Gilimanuk. Wiarsana yakin tulang belulang itu adalah ayahnya, dilihat dari sejumlah barang-barang yang juga ditemukan berserakan di sekitar lokasi penemuan. Adapun barang-barang itu, di antaranya STNK motor Honda Supra Fit nopol DK 4699 WO atas nama I Kadek Wiarmita dari Dangin Tukadaya, sebuah dompet berisi kartu Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM) atas nama Sudarna, termasuk sebuah HP jadul warna hitam merek Samsung yang dipastikan identik dengan HP milik Sudarna.
Menurut Wiarsana, nama Wiarmita dalam STNK motor Honda Supra Fit nopol DK 4699 WO yang ditemukan dekat tulang itu, adalah nama adiknya yang bekerja di salah satu perusahan dealer mobil di Denpasar. Motor Honda Supra Fit nopol DK 4699 WO dalam STNK, itu adalah motor yang biasa dipakainya, dan kini masih ada di rumah di Banjar/Desa Dangin Tukadaya.
“Saya yakin ayah saya, karena barang-barangnya itu. Makanya begitu mendengar informasi awal dari Facebook, ada temuan kerangka bersama STNK dan HP itu, saya langsung datang ke sini,” kata Wiarsana yang datang ke TKP bersama sejumlah kerabat Sudarna.
Sesuai keterangan Wiarsana, ayahnya diketahui telah hilang saat Hari Raya Kuningan pada 18 September 2016. Waktu itu, ayahnya yang terakhir pamit dengan mengatakan ingin jalan-jalan, tidak kunjung pulang ke rumahnya, hingga dilaporkan ke Mapolres Jembrana oleh adiknya, Wiarmita, pada 22 September 2016. “Waktu pergi, hanya bilang jalan-jalan. Tetapi tidak pulang-pulang. Selain melapor ke Polres, kami juga sempat melakukan pencarian ke mana-mana. Setelah berusaha mencari selama 6 bulan, tetapi tetap tidak ketemu, keluarga sudah pasrah,” ujar Wiarsana yang bermatapencaharian sebagai buruh serabutan.
Meski sangat yakin sejumlah bagian tulang kerangka itu adalah ayahnya, Wiarsana mengaku, tetap menghormati proses dari pihak kepolisian. Pada Kamis kemarin, sejumlah bagian tulang kerangka, yang di antaranya merupakan bagian tengkorak, bagian tulang rahang, sebagian tulang diduga bagian tangan, dan dua buah tulang diduga bagian paha, termasuk sejumlah barang-barang di sekitar lokasi penemuan kerang, itu masih diamankan pihak kepolisian. Wiarsana tidak berani menduga-duga terkait kejadian yang dialami ayahnya, hingga ditemukan sudah menjadi kerangka itu.
Sementara Kapolsek Gilimanuk Kompol I Nyoman Subawa, didampingi Kanit Reskrim Polsek Gilimanuk AKP I Komang Muliyadi, mengatakan sejumlah tulang kerangka manusia di areal hutan kawasan TNBB, tepatnya di sebelah timur Monumen Operasi Lintas Laut Jawa-Bali, itu pertama kali ditemukan dua orang petugas kebersihan dari pihak Balai TNBB. Kedua petugas kebersihan, I Made Wijana, 43, dan I Putu Sugiana, 33, yang sama-sama warga Banjar Melaya Tengah Kaja, Desa/Kecamatan Melaya, Jembrana, itu mengaku tidak sengaja menemukan sejumlah tulang kerangka termasuk sejumlah barang-barang sekitar kerangka, tersebut saat ditugaskan melakukan perabasan sejumlah semak-semak di lokasi pada Kamis kemarin sekitar 11.30 Wita. “Barang bukti yang diamankan, selain beberapa bagian tulang kerangka manusia, di sekitar TKP juga ditemukan barang-barang yang sudah usang. Ada sebuah HP, sebuah STNK, dompet berisi kartu JKBM, dan sepasang sandal jepit alas putih bertali warna hijau,” katanya.
Namun, sambung Kompol Subawa, meski sejumlah barang-barang di sekitar temuan kerangka itu identik mengarah ke I Ketut Sudarna, yang dilaporkan hilang sekitar dua tahun lalu, pihaknya tidak berani secara langsung menyimpulkan. Untuk sejumlah tulang kerangka termasuk sejumlah barang-barang lain yang diamankan di sekitar TKP, itu lebih lanjut diserahkan ke Tim Inafis Satreskrim Polres Jembrana, yang juga telah turun melakukan olah TKP, Kamis kemarin.
Sementara Kasat Reskrim Polres Jembrana AKP Yusak Agustinus Sooai, mengatakan jajarannya telah melakukan pengecekan terhadap keyakinan pihak keluarga, jika tulang kerangka yang diduga kuat merupakan I Ketut Sudarna dari Banjar/Desa Dangin Tukadaya itu. Sesuai penelusuran lebih lanjut terhadap pihak keluarga, dia pun menyimpulkan kerangka tersebut mengarah ke Sudarna. Karena itu, pihaknya berencana segera menyerahkan tulang kerangka itu kepada pihak keluarga, yang satu sisi telah meyakini identitas kerangka itu, dan mengikhlaskan kejadian tersebut.
“Ya kami kroscek lagi kepada keluarga yang mengakui kerangka itu. Rencananya, besok sudah bisa kami serahkan ke keluarga. Nah dari keterangan-keterangan keluarga, memang korban yang dulu dilaporkan hilang itu. Lebih tepat kemungkinannya, sengaja minggat karena ada masalah keluarga. Dia juga sudah pikun-pikunan, dan ketika keluarga sempat mencari waktu-waktu awal hilang, katanya korban memang sempat mengabarkan sedang berada di hutan. Tetapi tidak mengatakan di hutan mana,” ujarnya. *ode
Sejumlah bagian tulang kerangka manusia ditemukan di areal hutan kawasan Taman Nasional Bali Barat (TNBB), Lingkungan Penginuman, Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana, Kamis (1/11) siang. Sejumlah tulang kerangka termasuk bagian tengkorak yang berserakan dengan jarak cukup berdekatan, itu diduga kuat merupakan bekas jenazah I Ketut Sudarna, 60, dari Banjar/Desa Dangin Tukadaya, Kecamatan/Kabupaten Jembrana, yang telah menghilang sejak dua tahun lalu, tepatnya saat Hari Raya Kuningan pada 18 September 2016 lalu.
Sejumlah tulang kerangka manusia yang diduga kuat adalah Sudarna, itu diyakini oleh anak Sudarna, I Gede Wiarsana, 40, yang sempat mendatangi Mapolsek Kawasan Laut Gilimanuk. Wiarsana yakin tulang belulang itu adalah ayahnya, dilihat dari sejumlah barang-barang yang juga ditemukan berserakan di sekitar lokasi penemuan. Adapun barang-barang itu, di antaranya STNK motor Honda Supra Fit nopol DK 4699 WO atas nama I Kadek Wiarmita dari Dangin Tukadaya, sebuah dompet berisi kartu Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM) atas nama Sudarna, termasuk sebuah HP jadul warna hitam merek Samsung yang dipastikan identik dengan HP milik Sudarna.
Menurut Wiarsana, nama Wiarmita dalam STNK motor Honda Supra Fit nopol DK 4699 WO yang ditemukan dekat tulang itu, adalah nama adiknya yang bekerja di salah satu perusahan dealer mobil di Denpasar. Motor Honda Supra Fit nopol DK 4699 WO dalam STNK, itu adalah motor yang biasa dipakainya, dan kini masih ada di rumah di Banjar/Desa Dangin Tukadaya.
“Saya yakin ayah saya, karena barang-barangnya itu. Makanya begitu mendengar informasi awal dari Facebook, ada temuan kerangka bersama STNK dan HP itu, saya langsung datang ke sini,” kata Wiarsana yang datang ke TKP bersama sejumlah kerabat Sudarna.
Sesuai keterangan Wiarsana, ayahnya diketahui telah hilang saat Hari Raya Kuningan pada 18 September 2016. Waktu itu, ayahnya yang terakhir pamit dengan mengatakan ingin jalan-jalan, tidak kunjung pulang ke rumahnya, hingga dilaporkan ke Mapolres Jembrana oleh adiknya, Wiarmita, pada 22 September 2016. “Waktu pergi, hanya bilang jalan-jalan. Tetapi tidak pulang-pulang. Selain melapor ke Polres, kami juga sempat melakukan pencarian ke mana-mana. Setelah berusaha mencari selama 6 bulan, tetapi tetap tidak ketemu, keluarga sudah pasrah,” ujar Wiarsana yang bermatapencaharian sebagai buruh serabutan.
Meski sangat yakin sejumlah bagian tulang kerangka itu adalah ayahnya, Wiarsana mengaku, tetap menghormati proses dari pihak kepolisian. Pada Kamis kemarin, sejumlah bagian tulang kerangka, yang di antaranya merupakan bagian tengkorak, bagian tulang rahang, sebagian tulang diduga bagian tangan, dan dua buah tulang diduga bagian paha, termasuk sejumlah barang-barang di sekitar lokasi penemuan kerang, itu masih diamankan pihak kepolisian. Wiarsana tidak berani menduga-duga terkait kejadian yang dialami ayahnya, hingga ditemukan sudah menjadi kerangka itu.
Sementara Kapolsek Gilimanuk Kompol I Nyoman Subawa, didampingi Kanit Reskrim Polsek Gilimanuk AKP I Komang Muliyadi, mengatakan sejumlah tulang kerangka manusia di areal hutan kawasan TNBB, tepatnya di sebelah timur Monumen Operasi Lintas Laut Jawa-Bali, itu pertama kali ditemukan dua orang petugas kebersihan dari pihak Balai TNBB. Kedua petugas kebersihan, I Made Wijana, 43, dan I Putu Sugiana, 33, yang sama-sama warga Banjar Melaya Tengah Kaja, Desa/Kecamatan Melaya, Jembrana, itu mengaku tidak sengaja menemukan sejumlah tulang kerangka termasuk sejumlah barang-barang sekitar kerangka, tersebut saat ditugaskan melakukan perabasan sejumlah semak-semak di lokasi pada Kamis kemarin sekitar 11.30 Wita. “Barang bukti yang diamankan, selain beberapa bagian tulang kerangka manusia, di sekitar TKP juga ditemukan barang-barang yang sudah usang. Ada sebuah HP, sebuah STNK, dompet berisi kartu JKBM, dan sepasang sandal jepit alas putih bertali warna hijau,” katanya.
Namun, sambung Kompol Subawa, meski sejumlah barang-barang di sekitar temuan kerangka itu identik mengarah ke I Ketut Sudarna, yang dilaporkan hilang sekitar dua tahun lalu, pihaknya tidak berani secara langsung menyimpulkan. Untuk sejumlah tulang kerangka termasuk sejumlah barang-barang lain yang diamankan di sekitar TKP, itu lebih lanjut diserahkan ke Tim Inafis Satreskrim Polres Jembrana, yang juga telah turun melakukan olah TKP, Kamis kemarin.
Sementara Kasat Reskrim Polres Jembrana AKP Yusak Agustinus Sooai, mengatakan jajarannya telah melakukan pengecekan terhadap keyakinan pihak keluarga, jika tulang kerangka yang diduga kuat merupakan I Ketut Sudarna dari Banjar/Desa Dangin Tukadaya itu. Sesuai penelusuran lebih lanjut terhadap pihak keluarga, dia pun menyimpulkan kerangka tersebut mengarah ke Sudarna. Karena itu, pihaknya berencana segera menyerahkan tulang kerangka itu kepada pihak keluarga, yang satu sisi telah meyakini identitas kerangka itu, dan mengikhlaskan kejadian tersebut.
“Ya kami kroscek lagi kepada keluarga yang mengakui kerangka itu. Rencananya, besok sudah bisa kami serahkan ke keluarga. Nah dari keterangan-keterangan keluarga, memang korban yang dulu dilaporkan hilang itu. Lebih tepat kemungkinannya, sengaja minggat karena ada masalah keluarga. Dia juga sudah pikun-pikunan, dan ketika keluarga sempat mencari waktu-waktu awal hilang, katanya korban memang sempat mengabarkan sedang berada di hutan. Tetapi tidak mengatakan di hutan mana,” ujarnya. *ode
1
Komentar